part 9

469 23 10
                                    

Happy reading guys

Typo bertebaran

Hati ini gelisah, masalalu itu muncul lagi. Awal dari luka ini dimulai, awal luka ini diberi kan darimu untukku.

"Ka sampai kapan. Lo terus giniin gue ka, sampai kapan."lirih yasmin frutasi.

"Kalo lo beri gue luka tolong beri gue obat untuk nyembuhin luka ini yang semakin dalam."lirih yasmin.

Wanita itu menatap nanar langit yang gelap. Matanya memanas, seberusaha mungkin ia menahan air mata itu agar tidak jatuh. Namun sayang ia terkalahkan, air mata itu meluncur manis di kedua pipinya. Dadanya sesak, isakan tangis itu sudah ia pendam dari setahun yang lalu.

"Mau sampai kapan lo, nangisin dia."suara dari balik pintu balkon kamar yasmin.

Yasmin yang mendengar suara itu. Berbalik badan, melihat wanita seumurnya dengan rambut pirang yang panjang.

Wanita itu menghampiri yasmin. Saat ia ada didepan yasmin kedua tangannya menyentuh pundak yasmin. Sedangkan yasmin masih tertunduk dengan isakan tangis yang tak bisa ia tahan lagi.

"Lo boleh nangis sepuasnya yas."ucap naura.

Yasmin memandangi sahabat nya itu dengan mata yang dipenuhi air mata.

"Ra sampai kapan rasa sakit ini hilang."lirih yasmin sambil memeluk naura dengan erat.

"Sampai lo bisa move on dari dia."ucap naura sambil mengelus-elus pundak yasmin.

"Gimana bisa gue lupain dia ra."ucap yasmin dengan isakan tangisnya.

"Lo bisa yas, percaya sama gue."ucap naura sambil melepaskan pelukannya dan menempelkan kedua tangannya kembali ke pundak milik yasmin.

Yasmin bersyukur mempunyai sahabat seperti naura. Ia selalu ada jika yasmin terpuruk, Susah senang selalu bersama.

Yasmin menghapus air matanya dengan kedua tangannya.

"Iya. Yasmin pasti bisa."ucap yasmin dengan senyum yang terukir jelas di sudut bibirnya.

"Semangat."ucap naura dengan mengepal tangan kanan nya dan menaiki keatas.

"Semangat."ucap yasmin sama dengan mengepal tangan kanan nya dan menaiki keatas.

"Makasih yah ra."ucap yasmin

"Ishh segala makasih. Kaya kesiapa aja lo yas."ucap naura sambil mencubit kedua pipi yasmin gemas.

"Auu sakit ra."ringis yasmin sambil mengelus-elus pipinya.

"Oh yah yas. Gue balik yah udah jam 20:00 nih."ucap naura sambil melihat jam tangan yang melingkar di tangan kanannya.

"Yah. Yaudah deh, biar mang diman anter lo pulang yah."ucap yasmin.

"Okey sip. Tapi ga ngerepotin nih."ucap naura.

"Engga lah honey."ucap yasmin gemas kepada sahabatnya itu.

***

"Sesalah itu. Gue sama lo yas."lirih carlo sambil menatap langit-langit kamarnya.

Carlo menarik nafas dalam-dalam.

Dengan tangan yang melipat yang ia jadi kan bantal. Carlo masih menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong nya.

Tok tok tok...

Suara ketukan dibalik pintu kamar carlo.

Carlo masih menatap kosong langit-langit kamarnya. Mengabaikan ketukan pintu yang sedari tadi menggedor-gedor pintu kamarnya.

"Will You Be My Girlfriend"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang