Happy reading...Typo bertebaran...
Bel pulang pun sudah berbunyi. Membuat para murid bersorak ria untuk pulang kerumahnya masing-masing. Walaupun sebagian ada yang pulang sekolah langsung nongkrong atau melakukan kegiatan yang lainnya.
"Yas, lo yakin gapapa."tanya Naura cemas. Melihat luka lecet dirahang pipinya.
Yasmin pun tersenyum simpul."gue gapapa ko ra. Cuma lecet dikit doang ko."ucap Yasmin dengan raut wajah yang terlihat baik-baik saja. Padahal hatinya sedang tidak baik saat ini.
"Lo yakin mau pulang dengan luka dirahang lo."Naura pun membersihkan luka Yasmin dengan obat merah dengan hati-hati.
"Yakinlah, lo kira gue mau nginep di uks sekolah gitu."kekeh Yasmin dan membuat Naura tersenyum. Yasmin hanya ingin memperbaiki keadaan. Ia juga tidak ingin melihat sahabatnya ini mengkhawatirkan dirinya.
"Ish lo! Masih aja bisa bercanda."ucap Naura sambil membereskan kota p3k.
Yasmin hanya tersenyum."gue minta hansaplas dong ra."pinta Yasmin, lalu Naura memberikan hansaplas berwarna coklat itu kepada Yasmin. Lalu Yasmin memakai hansaplas itu untuk menutupi lukanya.
"Balik yuk."ajak Yasmin, lalu gadis itu mengangkat bokongnya dan turun dari ranjang uks.
"Yaudah deh ayo."Naura pun menggandeng tangan Yasmin. Lalu mereka keluar dari uks dan berjalan dikoridor sekolah.
Tepat saat itu, dari arah berlawanan Yasmin melihat Eza sedang berjalan sendirian dengan tas yang disampirkan dibahu kanannya. Saat itu pun Yasmin menghentikan langkahnya dan menatap Eza yang semakin mendekat. Sedangkan Naura hanya mengikuti Yasmin yang berhenti. Saat Yasmin akan menyapa Eza, laki-laki itu terus berjalan dan menatap lurus kedepan seolah-olah tidak ada orang didepannya. Dan laki-laki itu tidak sama sekali melihat Yasmin dan Naura. Yasmin pun menengok kebelakang diikuti oleh Naura. Ia hanya bisa menatap punggung lebar laki-laki itu yang semakin menjauh.
"Lo bener jauhin gue za."batin Yasmin. Hati Yasmin seolah-olah tersengat listrik saat itu. Dimana orang yang ia cintai, kini bener-bener pergi menjauh tanpa menolehnya sama sekali.
"Yas."panggil Naura, tapi gadis yang dipanggil namanya. Malah setia menatap dengan tatapan kosong kearah dimana terlihat Eza yang mulai menjauh.
"Yas."panggil Naura sekali lagi. Tapi, Yasmin malah menatap kosong jalan koridor sekolah yang mulai sepi.
"YASMIN KAYLA PUTRI RIOS."teriak Naura dan membuat Yasmin tersadar dari lamunanya. Lalu gadis itu melirik kearah Naura yang ada disampingnya.
"Apaan sih ra, nggak usah pake teriak-teriak gitu kali ra."ucap Yasmin.
"Yah elo! Gue panggil dari tadi. Malah bengong aja liat Eza yang udah jauh."
"Sebenarnya lo ada masalah apalagi sih sama Eza."tanya Naura lagi.
"Mmm ng--ggak ada kok."jawab Yasmin gugup dan Yasmin mencoba merebuh air mukanya.
"Lo serius."tanya Naura untuk memastikan. Naura curiga, apa yang dilakukan Liora terhadap Yasmin. Pasti ada sangkut pautnya sama Eza.
Yasmin hanya mengangguk lalu gadis itu menggandeng kembali tangan Naura."yaudah yuk ke kelas ambil tas."ajak Yasmin sambil menarik tangan Naura.
"Iya iya iya ayo."lalu mereka pun melanjutkan langkahnya untuk ke kelas.
***
Sesampainya dirumah, Eza pun langsung pergi ke kamarnya. Dan membanting tubuhnya ke ranjang empuknya. Laki-laki itu menatap kosong ke langit-langit kamarnya. Rasanya, tubuhnya begitu cape dan letih dengan adanya masalah yang tidak kunjung mengurang tapi malah bertambah. Membuat beban hidupnya menjadi lebih berat untuk ia pikul sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/81629275-288-k313122.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"Will You Be My Girlfriend"
Teen Fiction(BELUM DIREVISI) Hai nama gue eza naufal reytama fernadez, gue punya my first love yang gue suka, sejak gue masuk sekolah di SMA trisakti. cewek yang gue suka bernama yasmin kayla putri rios. dia sosok wanita yang nyebelin bagi gue, namun dia bisa...