part 40

120 6 0
                                    


Happy Reading...

Typo bertebaran...


"Okey, gue ke cafe sekarang."ucap Eza kepada seseorang yang menelponnya. Ia pun langsung bangkit dari duduknya untuk bergegas turun ke bawah dari rooftop apatermen milik ayahnya. Sesampainya ia di lobi, ia tak sengaja bertemu dengan Liora. Dan gadis itu tersenyum manis kepadanya. Namun, Eza tak peduli. Ia melewati gadis cantik itu dengan acuh. Karena pada dasarnya, pertengkarannya dengan Yasmin. Disebabkan oleh gadis cantik tapi berhati jahat. Eza tahu soal itu, dari Naura. Naura bilang padanya, bahwa Yasmin terpaksa untuk menyuruh Eza jauh-jauh darinya. Karena diancam oleh Liora. Eza merasa dirinya merasa sangat bodoh dan tidak ada gunanya. Ia merasa, ia tidak tahu apa yang terjadi pada perubahan sikap Yasmin. Dan Eza pun menyesal tidak mencari tahu apa faktornya. Sampai-sampai gadis yang sangat ia cintai itu menjauh darinya.

Sedangkan Liora hanya menatap jengah. Saat ia dicuek kan begitu saja."Gue nggak terima za! Lo cuekin gue. Liat aja, Yasmin nggak akan gue lepasin. Sebelum lo mau jadi milik gue sepenuhnya."Gumamnya pada dirinya sendiri sambil tersenyum iblis. Lalu Liora pun melanjutkan jalannya untuk ke apartermenya.

Tidak butuh waktu lama, Eza pun sampai ke tempat tujuannya. Yaitu, Cafe milik Zidan. Dimana sahabatnya meminta ia bertemu disana untuk merencanakan sesuatu. Dengan langkah yang terburu-buru. Laki-laki bertubuh tinggi itu pun masuk ke dalam Cafe. Matanya mencari-cari, tidak butuh waktu lama. Matanya itu menatap jelas ke arah tangan yang melambai yang menandakan bahwa mereka sedang duduk dipaling belakang dekat jendela. Eza pun menghampiri sahabatnya. Disana ada Carlo, May, Hilal, Dani, Brian, Zidan dan juga Naura.

"Sorry, gue telat." ucapnya sambil menarik kursi disebelah Carlo dan Zidan. Lalu Eza pun mendaratkan bokongnya untuk duduk.

"It's okey brother."jawab Carlo sambil menepuk bahu adiknya itu.

"Seharian ini lo kemana za, kenapa lo nggak masuk sekolah."tanya Hilal khawatir.

"Gue ada kok, bahas gue nya nanti aja. Sekarang kita omongin rencana kita dulu buat bebasin Yasmin dari tangan Athala."ucap Eza to the point.

"Okey-okey, gue bakal ngomongin rencananya. So, lisent to me okey."ucap Hilal kepada teman-temannya. Sedangkan teman-temannya hanya menangguk sebagai jawabannya.

"Disini gue bawa Naura dalam rencana kita kali ini."ucap Hilal sambil melirik Naura.

"Tunggu! Kenapa lo bawa-bawa si Naura."tanya Eza penasaran.

"Hi, Come on. Lisen to me please."ucap Hilal, ia meminta Eza untuk mendengarkannya terlebih dulu.

"Okey."jawab Eza singkat.

"Jadi, rencana gue adalah gue bakal mancing Athala buat ketemu Naura. Gue tahu kalian bingung, kenapa gue sangkut pautin Naura sama rencana kita kali ini."ucap Hilal kepada teman-temannya.

"Pertama, Naura adalah mantan kekasihnya Athala. Mereka pacaran udah lumayan lama. Dan gue tau itu dari Athalanya. Sebenernya, gue udah kenal lama sama Naura. Waktu gue di spanyol. Athala, gue sama Eza emang udah temenan dari Smp. Tapi, Athala nggak pernah cerita sama Eza kalo dia lagi deket sama cewek di Indonesia. Semenjak kepergian Atalia. Athala jadi gila cewek. Dan pada akhirnya Athala balik ke Indonesia untuk ke rumah Omah dan Opahnya. Gue sebagai temennya selalu ngehubungin dia. Tanyain kabar dia, dan dari situ dia cerita ke gue. Di Indonesia dia menyukai seorang gadis. Yah, gue seneng dengernya. Jadi, Athala nggak terlalu berlarut-larut dari kesedihannya."cerita Hilal panjang lebar kepada teman-temannya. Sedangkan Naura hanya bisa diam dan mencoba mengigit bibir bawahnya untuk tidak terisak. Gadis itu meremas ujung kaos putih yang ia pakai dengan kedua tangannya.

"Will You Be My Girlfriend"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang