part19

301 19 0
                                    

Happy reading...

Typo bertebaran...

~Yasmin~

Yasmin melangkah gusar saat akan masuk kedalam cafe yang bernuansa klasik.

"Ra."panggil yasmin dengan menepuk bahu naura.

Naura balik badan, tepat saat itu. Yasmin berada dibelakangnya lalu ia menghambur ke pelukan yasmin sambil menangis sesegukan.

"Hiks-hiks-hiks. Yas dia pergi."tangis naura pecah saat itu juga. Sedangkan yasmin mengepal tangan kanannya kuat-kuat yang menjuntai.

Yasmin melepaskan peluk naura. Ia menatap lekat sahabatnya itu yang sedang menangis tersedu-sedu.

Kini kedua tangan yasmin menempel ke bahu naura.

"Dimana dia sekarang."ucapnya begitu dingin. Ia tak bisa menahan emosinya yang akan meledak jika melihat pria yang sudah membuat sahabatnya ini menangis kejer.

"Dia baru aja hiks, keluar."ujar naura sambil terisak.

"Lo tunggu disini."ucap yasmin kepada naura. Lalu ia berlari keluar cafe untuk ke parkiran. Yasmin yakin, bahwa sekarang pria bajingan itu masih berada di area parkiran.

Saat yasmin mengedarkan pandangannya di setiap sudut parkiran. Kini matanya menubruk ke arah pria yang sedang membelakanginya. Pria itu memakai sweter berwarna hitam. Kepalanya ditutup tudung sweter. Kini pria yang menjulang tinggi sedang bersandar dimobil sedan miliknya.

Yasmin menghampiri pria itu dengan kedua tangan yang masih mengepal keras. Rasanya ia ingin menonjok pria itu sampai babak belur. Saat yasmin berada di belakang pria itu. Kini yasmin menepuk kencang bahu pria itu dan membuat pria itu membalikan badannya kebelakang.

Yasmin menatap tajam kearah pria itu."BAJINGAN."

Plak!!!

Tanpa aba-aba yasmin memberi tamparan ke pipi kiri pria itu. Pria yang di tampar hanya tersenyum miring sambil memegang pipi yang terasa panas karena di tampar oleh yasmin.

"Cih."yasmin meludah tepat depan pria itu.

"Berani lo nyakitin sahabat gue, berarti lo berurusan sama gue bajingan."ucap yasmin dingin dan masih menatap pria itu tajam. Tapi yang ditatap malah menyunggingkan senyum miring dibibirnya.

"Waw, takut."ucapnya dengan nada meledek.

"Lo kiri ini lucu."ucap yasmin sambil menaiki sebelah alisnya.

"Gue nggak ngelucu."ucapnya acuh dan berbalik membelakangi yasmin dan akan membukakan pintu mobil sedan berwarna hitam itu.

Dengan cepat yasmin menahan pintu mobil dengan tangannya yang akan dibuka oleh pria itu.

"Dasar bajingan. Bisanya lari dari masalah."ketus yasmin. Dan membuat pria itu menatapnya tajam.

"Lo denger baik-baik."ucap pria itu dengan menatap yasmin tajam yang begitu menusuk. Dan membuatnya mulai ciut saat itu juga. Tapi ia tepis rasa takut itu dengan rasa berani menatap balik pria tinggi itu.

"Cewek nggak guna macam sahabat lo itu. Udah nggak bisa dipertahanin lagi. Dibuang dan dicampakkan itu lebih baik untuk dirinya."attala mencekram kedua pipi yasmin dengan sebelah tangannya.

Ucapan itu membuat emosi yasmin berada di ubun-ubun. Lagi-lagi yasmin mengepal kuat tangan mungilnya itu. Pria bajingan itu memang benar-benar tidak mempunyai hati nurani sama sekali.

"Berani lo ikut campur? Nggak segan-segan. Habis lo ditangan gue."ucapnya yang mampu membuat yasmin mematung diam. Tanpa aba-aba ia melepaskan cengkramannya dengan kasar. Dan membuat yasmin meringis.

"Will You Be My Girlfriend"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang