Happy reading...
Typo bertebaran...
Tet ...
Bel istirahat pun berbunyi dan membuat siswa/siswi berhamburan untuk ke kantin setelah mereka menghabiskan 4 jam dikelas dan membuat para siswa mengisi perutnya yang sedari tadi berbunyi tidak karuan minta diisi oleh makanan.
Sedangkan kelima cogan yang menjadi most wanted di SMA Trisakti itu tengah duduk dibangku kantin yang berada dipojok kiri. Mereka selalu memilih tempat duduk yang 'katanya' lebih nyaman untuk mereka berlima. Ia sengaja memilih duduk dipojok kiri karena mereka bisa dengan leluasa untuk membicarakan apa saja tanpa ada yang menguping atau menggoda mereka.
"Woy bang sini."panggil Hilal kepada Carlo dan Joe yang tengah celingak-celinguk mencari keberadaan lima cogan itu. Carlo dan Joe pun menghampiri kelima adik kelasnya itu. Dan Carlo duduk disamping Eza sedangkan Joe duduk disamping Hilal.
"Okey, berhubung kita udah ngumpul semua. Gua bakal ceritain apa yang gue cari tahu selama ini soal si peneror itu. Gue, kak Joe sama bang Carlo udah nyelidikin ini. Dan gue juga udah ngerencanain ini sebelumnya sama Eza."jelas Hilal panjang lebar. Sedangkan keempat temannya dan kedua kakak kelasnya mencoba menyimak yang dibicarakan oleh Hilal.
"Wait wait wait! Tar-dulu dah. Kenapa gue, May sama Brian nggak ikut soal pencarian ini. Wah gimana sih lo Lal! Lo anggap apa kita bertiga ini hah!"Dani protes karena selama ini ia tidak tau apa-apa soal perkembangan si peneror yang sempat neror Eza.
"Elah... Dan! Makanya dengerin dulu. Ini gua mau cerita."ucap Hilal dan membuat May dan Brian dengan bersamaan menoyor kepala Dani.
"Huh curut! Makanya jangan baperan gitu lo jadi orang."semprot May.
"Yah, gue merasa tidak berarti saja gengs."ucap Dani yang terlalu dramatis. Dan membuat Brian mengacak rambut Dani.
"Najis! Drama lo nye."cibir Brian sambil mengacak rambut Dani.
"Eh setan! Rambut gue baru aja di salon anjir."pekik Dani sambil merapihkan rambutnya.
"Idih najis! Alay lo."cibir Brian sambil menjepit kepala Dani diketeknya.
Sedangkan Ketiga sahabatnya dan kedua kakak kelasnya itu tertawa melihat kelakuan konyol Dani yang so Ngambek.
"Eh udah-udah! Lo pada malah bercanda."lerai Eza. "Lanjut Lal."pinta Eza kepada Hilal untuk melanjutkan ceritanya.
"Okey, gue lanjut nih yah."ucap Hilal sebelum memulai ceritanya.
"Jadi gini guys, gue sempet ketekape waktu Eza ditabrak sama si peneror itu. Nah, disitu gue sempet ketemu lagi sama tukang sapu jalan yang jadi saksi mata pas Eza kecelakan."jelas Hilal.
"Nah, pas itu gue ngobrol sama pak Amin. Katanya, pas dua hari setelah kecelakaan. Pak Amin lihat si peneror itu dari jarak lumayan jauh, tapi kagak jauh-jauh banget. Yah, pak Amin nggak nyamperin sih soalnya kata pak Amin orang itu pake baju item-item gitu dan misterius banget katanya."lanjut Hilal.
"Terus, terus, terus? Pak Amin tahu nggak ciri-ciri orang itu?"tanya Brian penasaran.
"Pak Amin nggak begitu lihat jelas mukanya. Mukanya ditutup masker dan pak Amin cuma bisa liat gerak-gerik cowok itu pas dia berdiri tepat didepan tortoar jalan dimana tempat Eza jatuh. Dan ciri-cirinya itu, terutama dia berjenis kelamin laki-laki, berperawakan tinggi, putih dan kebule-bulean gitu."lalu Hilal pun mengeluarkan ponselnya dari saku seragam sekolahnya.
"Ini cowok yang neror Eza selama ini."Hilal mengarahkan ponselnya kepada teman-temannya untuk memperlihatkan poto sipeneror yang ada diponselnya yang ia dapatkan dari pak Amin.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Will You Be My Girlfriend"
Teen Fiction(BELUM DIREVISI) Hai nama gue eza naufal reytama fernadez, gue punya my first love yang gue suka, sejak gue masuk sekolah di SMA trisakti. cewek yang gue suka bernama yasmin kayla putri rios. dia sosok wanita yang nyebelin bagi gue, namun dia bisa...