part 41

147 36 0
                                    


Happy reading...

Typo bertebaran...

Jantungnya kian berdetak tidak karuan. Suhu tangannya tiba-tiba berubah menjadi dingin seperti memegang es batu. Gadis, berambut pirang itu tengah duduk dibangku panjang taman yang bercat putih. Kakinya ia ayun-ayunkan untuk menghilangkan rasa bosan. Karena ia telah menunggu seseorang hampir satu jam lamanya.

"Apa, lo nggak akan datang!"batinnya.

Tiba-tiba ada laki-laki yang menghampirinya yang tengah duduk. Naura pun mendonggakan wajahnya lalu melirik laki-laki itu.

"Ish, May lo apaan sih duduk disini. Sana lo balik ketempat persembunyian lo. Kalo ketauan Athala gimana."ucap Naura kepada May sambil mendorong-dorong tubuh laki-laki itu.

"Apaan si Ra, elah nyantai aja kali kaya dipantai. Tegang amat."ucap May santai sambil merentangkan kedua tangannya keatas bahu bangku putih yang tengah ia duduki bersama Naura.

"Serah lo deh!"ucap Naura kesal sambil buang muka.

Sedangkan May hanya tersenyum tipis melihat Naura marah padanya."Elah, gitu aja ngambek. Dasar cewek."ledeknya dan membuat Naura menatap tajam kepadanya.

"Dih, apaan dah melotot-melotot gitu."ucapnya meledek sambil menatap Naura yang berada disampingnya.

"Ih anjir, eek kotok banget si lo May jadi orang."kesal Naura sambil menjitak keras kepala May.

"Wagelaseh, sakit anjir."ringis May sambil mengusap-usap kepalanya yang dijitak.

"Mancing-mancing gue mulu sih lo!"ucap Naura sambil menjulurkan lidahnya kepada May.

"Oh... Jadi, gitu yah."ucap May sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Lalu May pun mengacak rambut Naura dan mengelitik gadis itu.

"Ih anjir May geli."ucapnya disela tawanya. Dan Naura pun tidak tinggal diam. Ia membalas menggelitiki May. Dan saat itulah Naura bisa tertawa lepas dan rasa gugup dan takutnya seolah lenyap begitu saja.

May pun menggenggam kedua tangan Naura yang tengah melingkar dipinggangnya. Laki-laki itu menatap dalam-dalam mata Naura yang berwarna hitam legam. Dan itu membuat jantung Naura berdetak sangat kencang saat ditatap seperti itu oleh May.

"Lo, nggak usah takut Ra. Ada gue yang bakal jagain lo. Lo jangan takut, kalo lo bakal disakitin lagi. Karena dibelakang lo ada gue."ucap May lembut, tatapannya yang lembut seolah-olah membuat Naura tersihir dan lalu tersenyum simpul.

"WOY!!!"

Keduanya pun terlonjak kaget dan melepaskan genggaman tangannya dan menjaga jarak.

"Ish, Ish, Ish. Parah ya lo May. Gue ngumpet dibalik pohon. Lo malah disini modusin si Naura. Sekarang lo balik ke habitat lo. Karena kata Hilal, mobil Athala udah mulai masuk ke pintu masuk taman."cerocos Brian sambil menarik paksa ujung kaos temannya itu.

"Apaan sih anjir, lo tarik-tarik gue kaya anak kucing aja."protes May saat ditarik paksa oleh Brian.

"Ah bacot lo tempe mendoan."ucap Brian, lalu mereka berdua pun menjauh dari Naura. Naura hanya bisa tersenyum malu saat itu. Karena wajah May masih terbayang jelas diingatannya.

Dan, setelah itu suara dering ponselnya pun berbunyi. Menandakan ada telpon masuk. Dengan sigap, Naura pun menerima telpon itu.

"Gue udah sampai."suara dingin itu terdengar jelas. Membuat Naura melihat ke samping kanan. Ia melihat disana ada laki-laki bertubuh tinggi dengan jaket hitam yang ia kenakan. Serta topi hitam.

Naura terpaku melihatnya. Jantungnya terasa berhenti berdetak saat langkahnya mulai mendekati Naura. Naura memutuskan panggilan dari Athala, laki-laki yang kini sudah berada didepannya.

"Will You Be My Girlfriend"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang