part 31

173 11 0
                                    

Happy reading...

Typo bertebaran...



Laki-laki berjambul itu kini sedang asyik menghabiskan waktunya dengan bermain stik PS. Kadang Eza geram sendiri saat itu selalu gagal melewati rintangan sulit. Padahal ia main sendirian dan tidak ada lawan. Tapi, masih tetap saja ia kalah. Dan membuatnya malas untuk melanjutkan main PS nya.

Lalu saat ia akan meraih benda pipih itu. Ponselnya sudah bergetar berkali-kali menandakan ada notif yang muncul diatas layar ponselnya. Eza pun meraih ponselnya dan menekan gambar kunci pada layar ponselnya. Lalu mengecek notif yang tadi barusan masuk. Eza pun mengereyit bingung. Saat ada nama Lior di Linenya, perasaan Eza tidak pernah memberikan ID LINE nya pada Liora. Karena ia penasaran dengan gambar yang dikirimkan oleh Liora. Eza pun membuka chat dari gadis itu. Betapa mengejudkan saat Eza melihat poto Yasmin dengan kakaknya. Sedang saling tertawa dan saling mengelitiki satu sama lain. Dan betapa perihnya hatinya saat melihat poto yang kedua. Poto dimana Yasmin menjepit hidung Carlo dengan gemas. Dan poto yang ketiga, membuat Eza semakin merasa sesak didada. Saat mereka berdua saling bertatapan dan mengulam senyum satu sama lain. Dan poto keempat, Dimana Carlo menyeka air mata Yasmin dengan begitu lembut. Dan poto kelima, poto dimana Carlo mengacak rambut Yasmin gemas.
Dengan spontan Eza    membantantingkan ponselnya kelantai.

"Brengsek!"umpat Eza dengan tangan yang mengepal sempurna. Kini emosinya semakin menjadi karena terbakar cemburu.

Eza pun mengganti kaos oblongnya dengan kaos polos berwarna hitam. Ia juga mengganti celana treningnya dengan celana jeans warna hitam. Lalu Eza menyambar kunci mobilnya diatas naska. Ia juga memakai topi hitam dan memakai sepatu snekers berwarna putih. Pakaiannya memang simple, namun membuat Eza terlihat lebih keren dan tampan saat tubuhnya yang putih mengenakan warna hitam yang sangat kontras dengan warna kulitnya.

Kini Eza telah masuk kedalam mobil sport warna merahnya. Laki-laki itu menyalakan mesinnya, lalu melajukan mobilnya untuk keluar pagar rumahnya dan saat mobilnya sudah keluar dari pekarangan rumahnya. Laki-laki itu mencapkan gasnya dengan kecepatan tinggi.

***

"Yas woy?"Naura melambaikan tangan kanannya tepat didepan wajah Yasmin.

Yasmin pun menggeleng cepat dan kembali sadar dari lamunannya.

"Iya ra."

Naura yang tadinya berdiri kini memilih duduk kembali dikursi tepat depan tempat duduk mereka.

"Lo masih mikirin Eza yah yas?"tanya Naura hati-hati. Sambil mengelus lembut tangan Yasmin.

Yasmin pun tersenyum dan membalas elusan tangan Naura."gue gapapa ko ra."

"Jujur aja yas sama gue, apa perlu gue bilang sama Eza. Kalo lo juga punya perasaan yang sama kaya dia ke lo."

Yasmin menggeleng pelan."nggak perlu ra. Thanks banget buat tawaran lo ini. Gue pasti bisa selesain ini kok."ucap Yasmin sambil meyakinkan sahabatnya itu bahwa ia baik-baik saja.

"Tapi yas."

"Lo percayakan sama gue."ucap Yasmin lalu berdiri dan berjalan kearah Naura dan memeluk sahabatnya itu.

Naura tersenyum lalu membalas pelukan  Yasmin."iya gue percaya ko sama lo."

"Tapi lo harus janji."lanjut Naura sambil melepaskan pelukannya.

"Will You Be My Girlfriend"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang