part 20

275 18 6
                                    

So, yang diatas video manu yang lagi nyanyi 'stay'.

Haapy reading





Typo bertebaran...



~yasmin~




Hujan kini masih mengguyur kota jakarta. Dan membuat tubuh mungil yasmin mengigil kedinginan. Entah sampai kapan ia akan berteduh di halte yang sepi tanpa ada satu orang pun untuk menunggu angkutan umum atau busway di halte.
Awalnya yasmin ingin menerobos hujan tapi karena hujan yang cukup deras dan angin yang cukup kencang dan gemuruh yang terdengar, jadi yasmin mengurungkan niatnya untuk menerobos hujan.

Yasmin menggosok kedua tangannya agar mendapatkan kehangatan. Sampai kapan ia harus menunggu di halte, padahal jam sudah menunjukan pukul 19.00 wib. Namun saat ingin menghubungi momi nya, tiba-tiba ponselnya mati karena abis batre. Mengapa kini penderitaannya cukup lengkap.

Yasmin masih menundukan wajahnya. Sesekali ia terisak karena kecewa akan janji eza yang tidak ditepati oleh eza. Padahal yasmin sudah berharap bahwa ia akan lebih dekat dengan eza dan akan selalu bersama eza. Dan nyatanya hanya kekecewaan yang yasmin dapatkan. Jangan tanyakan kalo yasmin tak marah atau kecewa pada eza. Malah melebihi itu dan membuat kepercayaan yang di berikannya kepada eza menjadi berkurang. Dan sepertinya mulai sekarang ia akan menghindar dari pria PHP macam eza.

Dengan wajah masih menunduk dan terisak. Tiba-tiba ada seseorang menyampirkan jaket dipunggung yasmin. Dan membuat yasmin mendongakkan wajahnya dan mengalihkan pandangannya kesebelah kanan. Tepat saat itu pria tinggi berkulit putih dengan tubuh yang dibalut dengan kemeja abu-abu yang membuat badan pria itu terlihat ideal. Dengan tatapan khawatir pria itu duduk tepat disamping yasmin.

"Kenapa lo disini sendirian aja."tanya nya dengan menatap yasmin penuh khawatir dan tiba-tiba yasmin langsung memeluk pria itu sambil terisak.

"Hey lo kenapa yas. Siapa yang buat lo nangis, bilang sama gue biar gue hajar orang nya."tanyanya lagi pria itu sambil mengelus rambut basah yasmin yang terguyur hujan.

Yasmin masih bergeming. Ia tak ingin menjawab pertanyaan dari pria itu. Karena saat ini ia hanya ingin menumpahkan bebannya dengan menangis dipelukan pria tersebut.

Tak ada respon dari yasmin. Dan hanya terdengar isakan tangisan yasmin. Membuat zidan melepaskan pelukan yasmin. Dan saat itu zidan menangkup kedua pipi tembem yasmin.

"Liat gue."ujarnya begitu lembut dan membuat yasmin mendongakkan wajahnya. Tepat saat itu mata mereka bertemu dan membuat degub jantung zidan berdetak kencang.

"Kenapa lo disini sendirian. Liat tuh baju lo basah kuyup. Gimana kalo lo ntr sakit."tanyanya sambil mengelus lembut pipi yasmin. Dan yasmin mengenggam tangan zidan yang tadi mengelus lembut pipi tembemnya.

"Gue gapapa dan. Gue cuma takut sendirian di sini. Dan-."yasmin menggantungkan ucapannya.

Zidan hanya menaiki sebelah alisnya.

"Dan- gue takut petir."ucap yasmin dengan menundukan kepalanya. Jujur saja ia memang takut petir karena tadi kilatnya jelas ia lihat diatas awan dan membuatnya takut. Karena dari kilat itu mengundang suara petir yang cukup kencang.

"Yaudah. Jangan nangis lagi kan ada gue."ucap zidan begitu lembut dan yasmin mendonggakan wajahnya menatap zidan dengan binar mata sendu. Rasanya ia bersyukur mempunyai sahabat seperti zidan.

Yasmin hanya tersenyum manis dan menghapus air matanya asal. Dan yasmin kembali menghambur ke pelukan zidan. Saat zidan merentakan tangannya agar yasmin memeluknya. Dan saat ini mereka rasakan hanya kehangatan yang menyeruak dari tubuh mereka dengan berpelukan.

"Will You Be My Girlfriend"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang