part 38

202 11 0
                                    

Happy reading guysssss

Typo bertebaran..

Hembusan angin malam hari ini membuat jambul Laki-laki bertubuh tinggi itu tertiup angin. Iya? Dia adalah Eza, cowok itu sedang menatap langit dengan wajah sendunya. Ponselnya selalu ia gengam, Eza  menelepon Yasmin berkali-kali tapi tidak ada jawaban. Dan cowok itu memilih mengirimkan sebuah pesan singkat kepada Yasmin.

"Lo dimana yas? Lo udah balik. Please yas bales chat gue, gue khawatir."

Eza pun mengirim pesan itu dan menyimpan ponselnya disembarang tempat. Cowok berjambul itu, tengah menikmati malam hari diatap apatermen milik ayahnya.

Cowok itu menatap kosong kearah langit yang berwarna hitam kelam, bulan pun cahayanya tengah meredup dan bintang-bintang diatas langit pun tak hadir dimalam ini. Seolah memberi tanda bahwa malam ini akan hujan. Kesendirian ini membuat pikiran Eza berkeliaran kesana-kemari. Seolah memori masalalunya berputar kembali pada kejadian waktu itu.

_flashback_

"Hai."sapa gadis manis berambut panjang pirang itu.

Eza hanya menatap sekilas gadis yang menyapanya, lalu gadis manis itu duduk disamping Eza. Tapi, fokus Eza tidak terbagi dengan adanya keadaan Atalia.

Gadis manis itu memiringkan kepalanya untuk menatap lebih dekat wajah Eza. Dan gadis itu tersenyum manis menampilkan deretan gigi putihnya. Sebenarnya Eza sangat sadar akan tatapan teduh itu, senyum manisnya yang menggemaskan membuat pertahannya runtuh. Walau pun degub jantungnya berdegub kencang. Tapi, wajah Eza sangat terlihat tenang dan tidak salah tingkah. Eza yang sadar saat Atalia selalu memperhatikan setiap inci wajah Eza dengan tersenyum manis. Membuat Eza pun menutup buku tebal yang sedang ia baca dengan begitu keras dan membuat Atalia terlonjak kaget dan menegakkan tubuhnya. Eza pun menatap Atalia dalam dan membuat gadis itu membulatkan matanya saat tiba-tiba Eza mencium pipi kirinya. Dengan wajah cool-nya Eza pun pergi begitu saja, karena saat itu ia merasa tidak bisa dikendalikan. Entah tubuhnya dengan spontan mencium pipi gadis menggemaskan itu. Dan saat itu pun dari balik pohon besar ditaman belakang sekolah, ada seorang laki-laki bertubuh tinggi tengah mengepalkan tangannya. Karena ia merasa dihianati saat itu.

Bel pulang sekolah berbunyi, membuat para siswa-siswi high school junior berhamburan keluar dari kelasnya untuk pulang kerumahnya masing-masing.

Gadis manis berambut pirang itu berlari saat akan keluar kelas. Lalu gadis itu mengejar laki-laki bertubuh tinggi yang sedang berjalan dikoridor. Jalannya sangat cepat, tidak biasanya laki-laki itu pulang lebih dulu dan tidak menunggunya didepan kelasnya.

"Atala!"teriaknya memanggil Atala, sang pemilik nama pun berhenti berjalan dan membalikan badannya untuk menghadap gadis yang berada dibelakangnya.

"Apa."tanyanya datar.

Gadis itu pun meneteskan air matanya. Membuat Atala mengerutkan dahinya.

"Tali sepatu gue lepas! Kalo tali sepatu gue lepas. Gue nggak bisa kejar lo lagi."teriak Atalia dengan terisak.

Atala pun tersenyum, lalu laki-laki itu berlari menghampiri Atalia. Setelah sampai didepan gadis itu. Atala pun mengacak rambut Atalia gemas.

"Dasar cengen!"ledeknya. Membuat tangis Atalia sedikit reda dan tersenyum lagi. Lalu Atala pun berjongkok dihadapan Atalia dan menalikan tali sepatu si rambut pirang itu.

Lalu Atala pun mendonggakkan kepalanya."Selesai."ucapnya riang. Atalia pun menundukan kepalanya menatap sahabat kecilnya dengan rona merah dikedua pipinya.

"Will You Be My Girlfriend"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang