Happy reading...Typo bertebaran...
Hari ini, hari pertama Eza bersekolah dan kegiatannya pun dimulai dari hari ini. Laki-laki itu sedang asyik bercanda gurau dengan sahabatnya ditribun, sesekali Eza melirik kearah sampingnya. Melihat Yasmin yang sedang tertawa lepas dengan sahabat-sahabatnya. Ingin rasanya, tawa itu hanya untuk dirinya saja. Ingin juga rasanya, gadis itu tertawa hanya didepannya saja, bukan didepan laki-laki manapun. Tanpa Eza sadari, senyum lebarnya tercetak dibibir tebal nan merah itu. Mata hijaunya begitu lekat menatap setiap inci diwajah gadis manis itu. Rasanya, Eza ingin memiliki gadis itu sepenuhnya, hanya untuknya. Apa yang ada pada gadis itu hanya untuknya. Maupun itu senyumannya,tawanya,marahnya,candanya, sekalipun tangisannya. Eza hanya ingin menjadi satu-satunya laki-laki untuk selalu berada disamping Yasmin.
Tanpa Eza tahu, kini Yasmin pun menyadari bahwa Eza terus menatapnya lekat. Ah---ini sungguh membuat Yasmin sedikit salah tingkah. Rasanya ia ingin mengomel pada laki-laki itu. Tapi, tertahan begitu saja. Karena Yasmin tidak ingin melewati senyuman tulus itu. Yasmin menyisihkan rambutnya ketelinga kanan. Gadis itu membiarkan laki-laki itu terus menikmati indahnya wajahnya. Tapi, bodohnya ini sungguh membuatnya salah tingkah dan ingin beranjak pergi dari tempat ini.
Yasmin berdehem."hmm, gue ke toilet bentar yah guys."yasmin bangun dari duduknya. Dan Eza pun menaiki sebelah alisnya dan berpikir, mengapa gadis itu berdiri.
"Mau gue anter yas?" tawar Naura saat Yasmin mulai bergegas meninggalkan keempat sahabatnya.
"Nggak usah, gue bisa sendiri."teriak Yasmin saat jaraknya mulai menjauh dari tempat itu.
Eza yang melihat Yasmin buru-buru seperti itu, ia langsung mengikuti Yasmin tanpa gadis itu mengetahuinya.
"Woy za, lo mau kemana?"teriak Hilal saat melihat sahabatnya pergi begitu saja.
"Toilet."balas Eza.
Dibalik pintu tribun sana, ada seorang gadis yang terus memegang jantungnya yang tidak henti-hentinya berdetak begitu kencang. Setelah detak jantungnya terasa normal. Yasmin menyenderkan punggungnya ke tembok. Ia tersenyum malu saat membayangkan wajah tampan Eza, membayangkan mata hijau itu, membayangkan senyuman manis itu. Terus saja terekam nyata dipikirannya.
"Gue cinta sama lo Eza Naufal Reytama Fernandes."
"Gue suka lo?"
"Gue sayang lo?"
"Tapi---lo nyebelin banget jadi orang?"
"Buat gue jengkel."
"Tapi---ngangenin juga sih hehehe."ucapan itu terus dilontarkan oleh Yasmin. Ia tidak bisa terus memandam rasa pada laki-laki dingin itu. Yasmin pun menunduk, mengapa rasanya menjadi sesak. Apa? Ia takut, jika Eza nanti tidak membalas cintanya. Ia juga takut? Takut jika Eza tidak mempunyai perasaan apapun padanya.
Yasmin menunduk lemas." I LOVE YOU💖."ucapnya lirih sambil menunduk dan membuat wajahnya tertutup oleh rambut panjang indahnya.
"I LOVE YOU TO YASMIN KAYLA PUTRI RIOS💖."
Suara berat itu membuat Yasmin langsung mendongakkan wajahnya dan membulatkan matanya. Coba bayangkan? Apa ini adalah bagian dari sekenario Tuhan?.
"E---eeza."ucapnya sedikit tercekat.
Eza hanya tersenyum simpul pada gadis mungil itu. Sebenernya, ia sudah dengar semua apa yang diucapkan Yasmin. Rasanya ia bahagia saat tahu bahwa gadis yang ia cintainya, juga mencintai dirinya.
Yasmin menunduk malu. Rona merah dipipinya kini pasti sangat merah seperti tomat."arghhh kepergok sue!!!"bantinya
Yasmin menunduk malu, ia tidak berani menatap mata itu. Ah ini sungguh benar-benar memalukan bagi dirinya.
"Lo---?"Eza menggantungkan ucapannya. Mengapa tiba-tiba dirinya menjadi gugup seperti ini.
Eza pun menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan."Lo, suka sama gue?"ucapnya dengan hati-hati.
Yasmin tidak menjawab ia hanya bisa diam membisu saat itu.
"Lo nggak usaha malu? Gue udah denger semuanya dibalik pintu tribun."ucapnya lembut dan membuat si pemilik bola mata hitam dan bulat itu menatapnya malu.
"Lo--den-nger apa?"ucapnya gugup.
Eza tersenyum simpul lalu meraih kedua tangan mungil milik Yasmin."Apa lo nggak bisa nilai yas?"
Yasmin menautkan kedua alisnya. Ia bingung apa yang dimaksud oleh Eza.
"Maksud lo?"
Eza menghembuskan napas berat, lalu laki-laki itu menempelkan kedua lutut kakinya kelantai. Tangan yasmin, masih ia genggam erat. Mungkin ini saatnya? Untuk Eza mengatakan bahwa dirinya sungguh mencintai gadis cerewet yang satu ini.
"Look at my eyes"ucapnya begitu terdengar lembut.
Mau tak mau Yasmin menatap mata indah itu. Matanya menatap mata Eza dengan sedikit berkaca-kaca.
Eza mengelus lembut tangan mungil milik Yasmin dengan penuh cinta dan kasih sayang.
"Lo harusnya bisa nilai yas."ulangnya.
"Lo harus bisa nilai dengan sikap gue selama ini sama lo? Harusnya lo sadar---?"Eza menggantungkan ucapannya sambil menatap mata bulat itu.
"Gu--e sadar ko?"ucap Yasmin dengan suaranya yang serak.
"Gue sadar kalo lo nggak suk--?"ucap Yasmin terpotong saat Eza tiba-tiba bangun dan memeluknya begitu sangat erat.
"Gue suka sama lo."ucap Eza tepat ditelinga Yasmin. Dan membuat yang mendengarnya sedikit kaget dan senang juga.
"Gue mau lo jadi milik gue?"ucap Eza saat dirinya kini menatap lekat mata bulat itu.
Rona merah dipipi Yasmin kini muncul begitu jelas. Gadis mungil itu menunduk malu dan tidak mau menatap mata hijau itu.
"Will you be my girlfriend."Eza mengucapkan itu sambil mendonggakkan wajah Yasmin yang sedang tertunduk malu.
Yasmin membulatkan matanya."are you sure"
Eza hanya menganggu sebagai jawaban.
Yasmin menghembuskan napas."lo bercandain gue yah, gue tau kita nggak pernah akur, tapi tolong jangan mainin gue za."ucap Yasmin dengan suara seraknya. Matanya berkaca-kaca menatap mata Eza.
"Lo mau ngerjain gue kan? Karena lo tau gue suka sama lo. Jangan terbangin gue setinggi angkasa tapi pada kenyataannya gue bakal lo jatuhin juga."Yasmin kini terisak perih. Ia juga tidak paham mengapa dirinya seperti ini. Apa dirinya tidak ingin dipermainkan lagi seperti dulu carlo memainkan perasaannya.
Yasmin mengusap asal air matanya dengan punggung tangannya. Lalu gadis itu beranjak dari hadapan Eza. Namun dengan cekatan Eza menahan tangan Yasmin dan memeluk gadis itu dari belakang.
"Gue nggak pernah punya akal busuk kaya yang lo ucapin tadi yas."ucap Eza dengan nada lirih. Dan itu sangat menyayat hati Yasmin.
"Gue bener-bener cinta sama lo, gue sayang sama lo. Sejak awal kita ketemu, bodoh aja kalo gue nggak suka sama cewek cerewet kaya lo."
Eza menenggelamkan kepalanya kebahu mungil Yasmin, sedikit membuat Eza membungkuk.
"Sekali lagi gue bilang?."
"Gue cinta Yasmin Kayla Putri Rios."
Haiiii guys🙌
Aku balik lagi nih😋 yup gimana nih sama Yasmin dan Eza???Apa Eza diterima apa ditolak yah sama Yasmin???
Dan gimana dengan Zidan nanti kalo mereka jadiann???
Dan gimana si peneror itu???So kalian baca terus yah, dan sabar nunggu kelanjutannya😊
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT GUYS😘😘😘😘04-07-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
"Will You Be My Girlfriend"
Teenfikce(BELUM DIREVISI) Hai nama gue eza naufal reytama fernadez, gue punya my first love yang gue suka, sejak gue masuk sekolah di SMA trisakti. cewek yang gue suka bernama yasmin kayla putri rios. dia sosok wanita yang nyebelin bagi gue, namun dia bisa...