MonoDrama-Promise You

14

Sean prov

Aku langsung buru-buru pulang setelah sampai dari bandara Incheon kuminta super dari agensi mempercepat kecepatan mobilnya.

Aku langsung menyalakan ponsel yang sudah beberapa hari mati rentetan suara notification sangat panjang tapi aku nggak peduli yang ada di pikiranku sekarang adalah nancy.

Bagaimana keadaannya?

Aku Tidak bisa berpamitan dulu dengannya saat itu Manager meneleponku mengingatkan kalau aku harus terbang ke Jepang pagi itu untuk fans meeting.

Sungguh berat hati meninggalkan bidadari yang masih terlelap di tempat tidurku setelah malam yang indah akhirnya aku meninggalkan sebuah pesan di meja makan.

Maafkan aku sweet heart aku akan menghubungimu nanti.

Tapi saat di sana Aku tidak bisa berkutik saat manajer mengambil ponsel kami, setiap ada konser atau acara apapun bersama boyband Ten ponsel selalu disita dan akan dikembalikan setelah selesai.

Sudah tiga hari berlalu dan setiap menit Aku selalu memikirkannya ada rasa bersalah karena meninggalkan dia sendirian di sana tapi Ada kerinduan yang mendalam dan rindu itu sangat besar.

Aku sudah tiba di apartemenku Aku berlari dan tidak sabar untuk bertemu dia.

"Nancy"

Aku berteriak ketika sudah sampai di kamarku tempat tidurku pun masih berantakan aku mencarinya ke kamar mandi tapi tidak ada sosoknya.

Ponselku bergetar aku langsung menerimanya saat kulihat nama Felix

"Ya...Felix"
"...."
"Dimana memang?"
"...."
"Oke aku segera kesana"

Aku langsung mengambil kunci mobilku menuju Club One yang mana itu klub milik daniell.

Di perjalanan aku tidak henti-henti memikirkan Nancy bayangannya selalu muncul di pikiranku.

Setiap hari Club Daniel tidak pernah sepi dan ini sudah jam 8 malam parkir mulai penuh, aku langsung memarkirkan mobil di tempat parkir VIP yang memang sudah disediakan daniell untuk ku dan felix.

"Mr. Sean"  dua Bodyguard Daniell menunduk menyapaku masuk tanpa penggeledahan karena mereka di sini tahu siapa aku, aku hanya mengangguk pelan.

Aku mencari dimana Felix tapi karena ramai orang aku tidak menemukannya.

"Mr.sean anda sudah ditunggu di ruang atas" waiters wanita itu menunjuk ruang VIP di lantai 2.

"Oke terima kasih" ku balas dengan senyuman. Disitu memang tempat Biasanya kami berkumpul ruangan privat untuk tamu VIP

Aku langsung menaiki tangga dan membuka pintu memang sudah ada Felix dan Daniell.

"Hei apa kabar" aku memeluk Daniel terlebih dahulu dan disambut dengan hangat seperti biasa.

"Hai Felix" bukan pelukan yang aku dapat tapi tonjokan yang membuat aku terpental.

"Kenapa Felix?Ada apa ini?"

Aku terkejut dengan apa yang Felix lakukan Dia menarikku berdiri dan memberikan tonjokan yang kedua aku bingung tak bisa menghindari lagi aku merasa ada darah segar di ujung mulutku.

"Felix hentikan"

Daniell mencoba melerai kami tapi ternyata Daniell pun didorongnya menjauh.

Aku yang masih jatuh lemah dilantai harus menerima pukulan lagi. Felix sangat kalap matanya merah dan Ini pertama kalinya dia seperti ini kepadaku.

Saat aku akan mendapatkan pukulan 4 kalinya Daniell menarik berdiri Felix dan menjauhkannya dariku.

Aku mencoba berdiri nafasku sudah tidak beraturan begitu juga Felix bahkan matanya masih terlihat jelas menyimpan kemarahan.

Kenapa dia seperti ini?

"Stop felix what are you doing??" daniell mengatur nafas karena usaha kerasnya menarik Felix tadi.

"Aku harus buat perhitungan dengan bajingan ini" Felix menuju arahku hendak memukul lagi, tanganku sudah siap untuk menjadi benteng dari pemukulannya tapi untung saja Daniell dengan cepat menjauhkan Felix lagi.

"Bajingan apa maksudnya?"

"Cukup Felix Maksudmu apa sih Siapa yang bajingan?" daniell meluap kemarahannya.

Suasana di ruangan ini sungguh panas bahkab AC nya pun tak terasa buat kami.

"Apa yang kamu maksud bajingan itu aku" kataku pelan.

"Ya kau bajingan, setan, Apa yang kamu perbuat ke Nancy felix!!!" Felix berteriak dan terus menatapku marah.

Ada apa dengannya Mengapa Felix sampai begitu marah kepadaku?.