31

13K 473 1
                                    

Nancy prov

Mataku terbuka aku melihat cahaya sinar matahari yang mengintip dari gorden kamar Sean, ini seperti de javu saat pertama kali melakukannya di kamarnya juga di Seoul, apa dia akan meninggalkanku lagi?

Sebuah tangan memeluk Pinggangku dari belakang mencium Rambutku dan membisikkan ke telingaku "Morning".

Aku tersenyum ternyata dia masih Di sini masih menemaniku, dia menarikku lebih dekat dengannya aku merasakan tangannya begitu halus menyentuh perutku dan kejantanannya yang mengoyakku tadi malam sekarang berdiri tegak lagi.

"Morning Sean" aku membalik tubuhku dan tengkurap mencium bibirnya.

"Bagaimana tidurmu? Apakah kamu merasa sakit?"

"Enggak tadi malam sangat luar biasa sean"

Memang aku sangat menikmati setiap detik dia menyentuhku menghujaniku dengan keringat dan cairan putihnya, tidak ada lagi alkohol yang membuatku tidak sadar. Inikah rasanya bercinta dengan orang yang kita cintai

"Aku tidak keberatan jika kamu mau melakukannya lagi Sekarang"dia langsung menindih tubuhku dia menunduk bibirnya bergerak perlahan ke bibirku dan turun ke leher terus turun menciumi punggungku sampai ke pantat.

Darahku seakan mendidih, rasanya geli tapi sangat nikmat. Tak ingin lemas karena ciuman di punggungn aku membalikkan badanku.

"sean apakah kau mencintaiku?"

" I love you so much Nancy"

" Together?"

"Forever" tanganku digenggam dengan erat.

Aku tidak bisa melawan tubuhnya begitu tegap dan kuat, dadanya yang berbentuk roti sobek itu membuat ku tenggelam dalam kenikmatan dia membalikkan tubuhku ke samping, dia terus menyodokkan ke depan sambil mulutnya mengerang tangannya pun menjelajahi tubuhku dari belakang menyentuh perutku meremas payudaraku yang mengencang.

"Nancy punyamu begitu ketat" entah itu sebuah pujian atau komplain tapi aku merasa Sangat beruntung Sean berbicara seperti itu kepadaku.

Tubuhku mulai menegang "Sean aku mau keluar"

Dia pun mengerti berusaha mencepatkan tempo tekanannya dan tangannya memegang perutku untuk membantu klimaks dan dia mengeluarkan cairan itu ke dalam tubuhku dan dia jatuh di punggungku memelukku erat."I love you Nancy".

aku mengatur nafas yang akan habis diambil oleh morning sex tadi

"Sean"

"Ya Babe" dia turun dari punggung ku dan tidur disebelahku menatapku.

"Apa kamu mencintaiku?"

"Aku sungguh mencintaimu"

"Dapatkah aku mempercayaimu?"

"Aku sungguh mencintaimu bahkan nggak ingin kamu dimiliki orang lain siapapun Termasuk elgin"

"Sean dia hanya teman kerjaku"

"Aku tahu kamu mau membuka hatimu untuk dirinya asal kamu tahu hatimu hanya milikku ku rasa kamu pun mengetahuinya jangan pergi lagi Nancy aku benci harus kehilangan dirimu"

"I love you Sean"

Ponselnya berdering dia menatapku,
"Ya Hallo"
"..."
"Baiklah aku segera ke sana"

Dia mematikan ponselnya menaruh di meja corner, kita harus mandi dia duduk menciumku

"Ada apa memang?"

"Ada sebuah tempat yang ingin aku kunjungi dan Kuharap kamu menemaniku"

"Dimana?"

dia menciumku lagi "Bagaimana kalau itu rahasia? mau mandi bersama" senyumannya begitu nakal tanganku langsung di pundaknya ketika ia menggendongku menuju kamar mandi.

MonoDrama-Promise YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang