Elgin Prov
Jam tanganku sudah menunjukkan jam 10 di hari Rabu pagi. Sudah 15 menit yang lalu harusnya meeting ini dimulai, Dad sepertinya pun tidak nyaman karena aku tahu dia ada janji dengan sahabatnya untuk bermain golf.Semua yang berada dikonferensi pun mulai berbisik bisik.
Kemana kamu Nancy?
"Morning...Maaf saya terlambat" Nancy menunduk meminta maaf ketika dia sampai disini. Semua orang menatap dirinya, Nafasnya terengah engah terlihat dia berlari dengan kencang untuk sesegera mungkin kesini.
"Tidak apa apa kalau begitu mari kita mulai" kata Dad membuyarkan pandangan orang orang yang melihat Nancy.
Aku menatapnya lekat lekat, dia terlihat kacau. Dia memang cantik selalu cantik tapi tak seperti biasanya yang selalu punya aura bersinar sekarang lebih meredup. Dengan rambut yang dikuncir kuda, memperlihatkan leher mulusnya harusnya itu membuatnya dia seksi kalau auranya tidak seperti ini.
Untung saja dia sudah mempersiapkan materi meeting ini dari jauh jauh hari hingga keterlambatannya tadi dimaafkan karena meeting berjalan lancar.
"Nancy kerja bagus. Ow ya Dilla mengundangmu makan malam nanti malam"
"Terima kasih banyak Saya akan datang"
"Baiklah, sampai jumpa nanti malam"
Dad bersama ke dua sekertaristnya pergi menunggalkan ruang konferensi meninggalkan aku dan Nancy berdua. Dia segera membereskan semua berkas berkas yang ia persentasikan tadi.
"Nancy are you okay?" Aku berdiri disampingnya.
"Saya baik Mr. Thomson"
"Ada apa? Kamu tidak seperti biasanya"
"Saya baik baik saja maaf membuat anda khawatir. Saya harus kembali ke ruangan"
Dia berpamitan tanpa menatap mataku, sejak dia menerima telephone tadi malam dari temannya dia seperti kebingungan tanpa arah.
***
"El, mengapa kamu tidak bersama Nancy" Dilla menanyaiku saat dia tahu aku datang lebih dulu tanpa Nancy.
"Aku tadi mengajaknya tapi dia menolak dan mengatakan akan berangkat sendiri" jelasku.
Aku menanyainya di line telephone kantor karena ponselnya tidak aktif.
"Baiklah kita tunggu saja mungkin sebentar lagi datang"
10 menit kami ber tiga menunggu di Restaurant di Perse. Dilla terus menanyaiku kabarku dan perkembangan perusahaan.
"Maaf saya terlambat"
Nancy datang dengan memakai dress satin warna merah jambu selutut,sungguh baju yang sangat cocok untuknya.
"Nancy, apa kabar honey? Lihatlah kamu makin cantik" Dilla berdiri dan mencium pipi kanan kiri Nancy.
"Baik sekali, maaf saya terlambat"
"Tidak masalah, ayo duduk"
Nancy memandangku dengan mata yang sayu. Mungkin untuk kedua orang tuaku terlihat biasa saja tapi tidak untukku yang selalu berada didekatnya, mata yang menyedihkan untuknya. Dia duduk disampingku berhadapan dengan Dilla.
Waiters pun menyajikan hidangan yang sudah dipilihkan oleh Dilla.
Nancy sungguh artis yang sangat pintar, dia pintar berakting. Dia berusaha tidak memperlihatkan kepada orang tuaku tentang masalahnya, menunjukkan fake smile dan tawa yang dipaksakan. Akhirnya dia terlihat seperti manusia tanpa masalah.Tapi dia tak bisa menutupinya dariku, aku lebih tau dia. Wajah itu membuatku Dilemma.

KAMU SEDANG MEMBACA
MonoDrama-Promise You
Romance[ Complete ] Only 19+.Follow dulu biar bisa baca semua part. REPOST (part 1-31) MonoDrama yang telah dihapus oleh wattpad, Dia dan aku dipisahkan oleh berjuta juta fans. Dia menyatakan cintanya kepadaku tapi meminta maaf karena tidak bisa melindung...