Nancy prov
Aku tidak habis pikir kenapa dia bisa ada disini. Aku berusaha keras menghindarinya tapi mengapa dia harus muncul di sini tempat aku melarikan diri.
Aku terus berlari menuruni tangga hatiku sakit melihatnya dia terjatuh, aku ingin menolongnya tapi kakiku tidak mau berhenti aku masih terngiang suaranya saat memanggil namaku.
Maafkan aku Sean...Aku harus segera pergi untuk saat ini aku tidak ingin bertemu dengannya
Dengan nafas yang tak beraturan aku menunggu di bus Halte.Aku berharap segera datang aku tidak ingin Sean menemukanku.
Tin...tin...
Mobil sedan mewah menepi di halte tempatku menunggu, kaca belakang mobil pun dibuka.
"Nancy"
Aku memfokuskan mata kearah penumpang belakang yang memanggilku..
Oh tidak,nyonya Choi apa yang harus aku lakukan. Mengapa aku harus bertemu mereka disaat genting seperti ini?
Aku menghampiri mobil mereka dan menyapa mereka berdua "Nyonya tuan choi apa kabar?"
Tuan Choi membalas dengan tersenyum, mereka berdua terlihat senang melihatku.
"Ini sungguh keberuntungan untukku, kau mau kemana?"
"Saya dari samyang mau segera pulang" aku meringis mencoba mencari alasan untuk segera pergi
"Jangan pulang dulu, mampir ke rumahku yang di daerah sini"
"Maaf tapi saya harus segera pulang, saya naik bus saja"
"Ayo sebentar saja.Makan siang lah bersama kami" bujuk Tuan Choi.
"Ayo masuk" sopir tuan choi turun dan membukakan pintu kursi depan untukku.
Dengan berat hati dan perasaan yang gelisah aku menuruti mereka. Sebenarnya aku mau saja bertemu dengan mereka tapi aku harus menghindari seseorang.
Lagi lagi aku dibuat kagum rumah mereka yang berada di daerah ini, suasana sejuk taman bunga segar yang terawat rapi membuat rumah ini sangat cocok untuk beristrahat.
Tuan Choi duduk di taman belakang sambil membaca koran sedangkan aku membantu Nyonya Choi Menyiapkan makan siang,seperti halnya di rumah sana mereka menyambutku dengan hangat aku pun menyukai mereka tapi hati ini tak tenang Jangan sampai dia kesini.
"Nancy"
Hatiku berdegup kencang,Aku menoleh pelan ke arah suara yang lembut itu.
Oh my God...bagaimana ini matanya menangkapku sekarang
"Dari mana saja kamu sean aku tadi bertemu Nancy di Samyang jadi langsung ku ajak ke sini untuk makan siang bersama kita dan kamu kembali di waktu yang sangat tepat makanan akan matang 20 menit lagi" Nyonya Choi memeluk Sean sedangkan Sean tak melepaskan pandangannya ke arahku.
"Sean kenapa dengan wajahmu Mengapa sampai ada darah di pipimu" Nyonya Choi panik.
"Tak Apa mom,aku cuma jatuh sedikit"
"Sean tapi ini pasti sakit"
"Mom Aku cuma butuh mandi nanti akan ku obati sendiri"dia mencoba menenangkan Ibunya dan Beranjak Pergi Tanpa memandangku lagi.
Mataku mengekori langkahnya pergi Hatiku sakit melihatnya berdarah dengan luka seperti itu
Maafkan aku luka itu pasti sakit
"Nancy" aku menoleh ke arah Nyonya Choi.
"Bolehkah aku minta tolong kepadamu tolong bersihkan dan obati luka nya aku sungguh tidak tahan melihat darah karena melihatnya membuatku langsung pusing" Dia menyerahkan baskom berisi air hangat dan kotak P3K.
Mau tidak mau aku harus mengerjakannya Aku menuju ke lantai dua rumah itu sangat besar Sayang sekali Kalau hanya ditempati oleh 3 orang saja.
Aku sudah sampai di depan pintu kelima dari tangga aku mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban.Apa aku salah kamar ya kata Nyonya choi kamar Sean di paling ujung dan ini sepertinya
Aku mengetuk kembali tapi tak ada jawaban dengan perlahan aku membuka pintu dan saat itulah aku melihatnya keluar dari kamar mandi hanya menutupi bagian bawah hanya dengan handuk.
What...rejeki yang tidak bisa kutolak
Dengan segera aku membalikkan badan, aku tidak berani menjerit takut mereka yang dibawah panik dan berpikir macam-macam.
Aku hendak melangkahkan kakiku pergi dari kamarnya
"Jangan pergi tunggu sebentar di situ"
Entah kenapa aku menuruti dengan perintahnya.
"Masuklah!!"
Dengan jantung yang masih bedetak cepat, aku mencoba membalik perlahan, dia Sudah memakai celana panjang tapi masih bertelanjang dada.
"Masuk lah kalau kau kesini untuk mengobatiku tapi kalau tidak buang lah kotak P3K itu dan pergilah"
Dia masih sama mulutnya yang kasar harus benar-benar diisolasi
Aku melangkah masuk ke kamarnya, kamarnya yang rapi lebih bergaya vintage tapi masih ada sentuhan maskulin.
"Aku tidak Butuh air itu aku sudah mandi" dia duduk di atas tempat tidur.
Aku pun meletakkan baskom air di kursi samping jendela dan menuju ke tempat tidurnya.
Aku duduk menghadapnya, pipi putihnya sedikit tergores. Dia terus menatapku sedangkan aku tidak berani menatap matanya aku mencoba menfokuskan ke luka pipinya,hatiku berdebar kencang berada di dekatnya mencoba untuk tidak memperlihatkan kecanggunganku
Aku pun merasa kalau matanya seperti menarik mataku untuk melihatnya dan ketika aku sudah menatapnya, mata ini tidak bisa lepas dari mata coklatnya.
Tidak ada kata-kata yang terucap Akan tetapi mata kami yang bisa menjelaskan tentang apa ya yang selama ini kami rasakan.
Dia langsung mendorongku ke samping dan membuat tubuhku di bawahnya sekarang dia perlahan akan semakin dekat ke arah Bibirku, sedikit lagi ini sudah sangat dekat aku bisa merasakan nafasnya di wajahku tapi ku palingkan wajahku menghindarinya dia sempat shock dengan apa yang aku lakukan.
"Biar aku obati lukamu dan aku akan segera pergi"
Dia menarik nafas dan kembali duduk kembali, aku pun bangun dan mencoba untuk tidak gugup saat wajahnya sangat dekat, dia masih menatapku.
"Bagaimana kabarmu?" tanyanya.
"Baik"
"Dimana sekarang kamu tinggal?"
Aku diam tidak menjawab
"Bersama siapa kamu tinggal sekarang?"
aku diam tidak menjawab lagi
"aku mencarimu"
"kamu tidak perlu mencariku"
"Mengapa kamu menghindariku?"
akupun Diam tidak menjawab lagi
"Mengapa kamu tidak menjawab?"
"Tidak semua pertanyaan harus ada jawaban Sean. selesai" Aku selesai mengobati lukanya langsung kubereskan kotak P3K dan segera melangkah pergi.
"Shittt" Sean kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
MonoDrama-Promise You
Romance[ Complete ] Only 19+.Follow dulu biar bisa baca semua part. REPOST (part 1-31) MonoDrama yang telah dihapus oleh wattpad, Dia dan aku dipisahkan oleh berjuta juta fans. Dia menyatakan cintanya kepadaku tapi meminta maaf karena tidak bisa melindung...