Story 12

3.7K 405 32
                                    

Langkah panjangnya membuat dirinya sampai ke depan sekolah dengan cepat. Setelah mampir ke kelas sebentar untuk sekedar mengambil tasnya, ia langsung berencana untuk pulang. Atau setidaknya pergi dari sekolah.

Entah apa yang membuatnya terganggu tadi. Padahal dia sudah sangat bersemangat untuk menghabiskan waktunya di rumah kai daripada di rumahnya yang sepi dan tak bernyawa. Setidaknya di rumah kai ada taeoh, adik kecil kai yang sangat menggemaskan

Tapi dengan begitu saja ia merasa terganggu dengan situasi yang ada di sana. Dia merasa terasingkan

Sehun menuruni anak tangga dengan cepat menuju tempat ia memarkirkan mobilnya. Hingga..

"Sehunah.."

Suara itu nampak dikenalnya. Tapi siapa? Sehunpun menoleh dan langsung terkejut saat melihat ibu dari seulgi tersenyum padanya

Bibirnya berkedut menampakkan sebuah senyuman. Perlahan ia berjalan mendekati ibu seulgi yang mengenakan mantel bulu berwarna putih yang modis.

"Oh anyonghaseyo tante" bungkuk sehun sopan

"Ey kenapa memanggilku dengan tante? Kau kan juga anakku sekarang. Panggil saja aku eomma. Sama seperti seulgi" senyum nyonya kang tulus

Sehun tercekat saat membuka mulutnya. Ia sudah berhenti mengatakan kata eomma dari mulutnya sejak lama sekali. Dan sekarang.. Ia memiliki eomma?

"Ah iya eommonie" senyum sehun. Dipandangnya wanita anggun di depannya itu. Seketika itu pula pandangan nanarnya kembali

"Apa kau mau pulang?" Tanya nyonya kang membuyarkan pandangan sehun

Sehun mengangguk "ia, aku baru saja akan pulang"

"Oh kalau begitu.. Apa kau bertemu seulgi tadi? Dia belum pulang kan?"

"Iya, aku tadi bersamanya di kantin" jawab sehun polos

"Benarkah? Kalian bersana tadi? Aigoo betapa senangnya mendengar itu" senyuman di wajah nyonya kang semakin kebar

"Ye?" Bingung sehun, namun nyonya kang hanya menggeleng

"Sudahlah, aku kesini untuk menjemput seulgi, bisakah kau memanggilnya untukku nak?"

Untuk yang kesekian kalinya sehun kembali tercekat. Ia bahkan tak ingat terakhir kali ia dipanggil seperti itu. Jika saja tak ada jeritan ataupun bisik bisik dari siswi siswi yang nampaknya menyukainya, sehun pasti aka kembali melamun

Tidak, ia tidak boleh seperti ini sekarang. Jika tidak, semuanya akan terbongkar sekarang juga

Sehun mengeluarkan ponselnya. Dengan cepat mencari nama seulgi di kontak nomornya "seulgi-ah?" Ucap sehun saat mendengar suara seulgi menyapanya

"Oh seulgi-ah, kau masih di kantin?" Tanya sehun selembut mungkin. Bagaimanapun juga ia ingat jika dirinya harus berakting di depan ibu seulgi

"Ada apa?" Tanya seulgi, suaranya terdengar penuh curiga. Ya bagaimana tidak, dia belum pernah menggunakan intonasi seperti ini lada seulgi

"Ah ini, eommonie sedang bersamaku sekarang" ia menekankan kata eommonie tanpa berlebihan agar nyonya kang tak curiga "Di depan sekolah, bisakah kau kesini? Cepat!" Tekannya lagi pada kata cepat"

"Mwo?!" Seru seulgi membuat sehun sedikit menjahkan ponselnya dari telinga

Sehun menghela nafasnya pelan "ia, jadi bisakah kau langsung kesini? Kasian eomminie kedinginan menunggumu disini"

"Eomminie.. Eommonie ibuku kan maksudmu?" Tanya seulgi

Sekuat tenaga sehun menahan kekesalannya. Anak ini, lalu ibu siapa lagi. Ibu yang ia temui di jalanan? Sudah jelas ia pernah mengatakan padanya jika sehun tak punya ibu kan?

TIME LOVE | SeulHun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang