Story 40 (epilog)

7.7K 475 87
                                    


LA, California
Februari 2020

Kamera flash bertebaran dimana mana. Membuat matanya berkedip cepat dan kepalanya cukup pening. Namun sedikit semi sedikit ia sudah mulai bisa membiasakan ini semua.

"Jadi, bagaimana perasaan anda sudah menjadi lulusan tercepat dalam sejarah universitas ini?" Tanya seorang wartawan cepat cepat.

"Bagaimana perasaan anda menjadi lulusan terbaik dari universitas seni terbaik ini?" Wartawan yang lain sudah menimpali.

"Anda satu satunya lulusan terbaik asal asia. Bagaimana perasaan anda?" Pertanyaan terus saja membanjiri.

"Ah, ia aku sudah berusaha dengan keras disini. Aku senang usahaku terbayarkan" angguknya penuh sopan dan rendah diri.

Tentu saja dia tidak besar kepala atas semua fakta ini. Tidak karena ia tak mungkin bisa melakukan ini tanpa banyaknya orang yang mendukung di belakangnya.

Dan lagi ia tahu betul alasan banyak wartawan disini. Bukan hanya untuk menanyakan masalah kelulusannya namun juga projectnya yang sudah berhasil membawanya lulus lebih cepat dari yang lain.

^_^

Ini adalah pertama kali baginya. Dan dia benar benar tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya. Telapak kakinya terus terusan mengetuk ngetuk mengikuti detak jantungnya yang berpacu hebat.

Suara kekehan kecil muncul dari belakangnya "apa kau sebegitu gugupnya?" Tanya gadis itu mendekat kearahnya.

"Ini pertama kali bagiku, bagaimana ini?" Tanyanya meminta pertolongan.

Tapi gadis berambut pirang dengan tubuh yang seksi itu hanya terkekeh lalu merangkulnya "kau akan baik baik saja. Aku yakin kau akan berubah begitu naik ke atas podium nanti. Seperti saat ekspresimu berubah saat menari di atas panggung" 

Ia mendapat sedikit kekuatan mendengar itu. Tapi tetap saja jantungnya tak mau tenang dan berdegup ria layaknya di club

"Tenang.. Kau harus tenang kang seulgi" ucapnya pada diri sendiri.

"Come 'on!" Ajak gadis itu menarik lengan seulgi "waktu kita sudah datang"

^_^

Seoul, korea selatan
Februari 2020

Keadaan ruangan itu cukup hektik. Beberapa lalu lalang membawa pakaian, beberapa lagi memasangkan pakaian itu pada seorang pria bertubuh tinggi.

Yang lain dengan telaten merapikan tiap inci jas yang dikenakan pria itu. Ada pula yang merias wajahnya dengan serius, seorang lagi menata rambutnya agar semakin stylist.

Sebenarnya tanpa semua ini ia akan tetap terlihat tampan. Namun demi harga diri perusahaan yang akan dia tangani nanti, ia menurut pada ayahnya untuk melakukan ini semua.

Tapi ia tak perduli. Terlihat dari matanya yang hanya terpaku pada layar besar televisi di ruangan itu. Layaknya tak ingin kehilangan sedetikpun tayangan itu, matanya terfokus pada kotak pipih berwarna tersebut.

Semuanya pasti penasaran apa yang sedang ditonton si tuan perfect ini. Bahkan orang orang yang sedang melayaninya saja bingung memandanginya yang fokus pada siaran langsung sebuah konfrensi pers

Tapi tak ia hiraukan yang lain. Wajahnya langsung tersenyum saat melihat jepretan flash kamera dan juga tepuk tangan yang meruah saat dua sosok naik ke atas podium.

Dilihatnya sosok seksi sahabatnya dan ohh.. Sosok cantik kekasihnya.. Sudah sangat lama sejak ia bertemu dengan kekasihnya itu. Dia sangat merindukannya.

"semuanya sudah selesai tuan sehun" ucap para staffnya. Sehun mengangkat tangannya lalu mengangguk berterimakasih.

"Konfresipers anda akan mulai limabelas menit lagi" staffnya mengingatkan.

TIME LOVE | SeulHun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang