Story 38

4.1K 369 24
                                    


Bel pulang sekolah berdering dengan nyaringnya. Teriakan para siswa pun tak kalah nyaringnya. Di tahun senior ini, tak banyak yang berubah. Semuanya masih sama, kebiasaannya, nilainya, temannya.

Ya dirinya, kai dan chanyeol entah bagaimana bisa berada di satu kelas kembali. Ditambah wendy yang kini berada satu kelas dengan mereka. Membuat chanyeol menjadi sedikit lebih rajin belajar karena ia akan malu jika nilainya jeblok di depan wendy.

Sehun sendiri masih tak mengerti dengan hubungan keduanya. Mereka nampak biasa saja, namun saling care satu sama lain, tapi terkadang juga terlihat acuh tak acuh.

Sedangkan kai? Dia masih sama dengan yang dulu. Bersikap manis di depan, ya bisa dibilang fansnya. Yang berbeda mungkin hanya ia nampak lebih dewasa belakangan ini. Entah apa yang merasukinya, namun sedikit aneh juga melihat kai seperti itu.

Sekarang semua teman dekatnya tahu hubungannya dengan seulgi. Dan ia senang akan hal itu. Bahkan terkadang wendy menanyakan tentang seulgi padanya jika ia sedang tak sempat menghubungi sahabatnya itu.

"Kau mau ke rumah sakit lagi?" Tanya chanyeol saat melihat sehun sudah beranjak dari bangkunya dengan tas di bahu.

Sehun mengangguk "iya, wanita cantik sudah menungguku" ucap sehun tersenyum. Ya, wanita cantik yang adalah kakak dari kekasihnya itu memang sudah biasa ia kunjungi setiap hari jumat sepulang sekolah.

Ia selalu meluangkan waktunya untuk ke rumah sakit ataupun ke rumah taeyeon untuk menjenguknya. Meskipun terkadang ia tak bisa berbincang dengannya karena kondisi taeyeon yang sangat lemah, atau bahkan tak sadarkan diri. Setidaknya ia bisa memberikan perhatiannya pada wanita yang sudah ia anggap kakaknya sendiri.

Selama ini ia selalu berfikir jika seulgi pasti sangat ingin melakukan hal yang sama dengannya. Bahkan setiap ia menghubungi seulgi, gadis itu pasti selalu menanyakan keadaan kakaknya.

"Ngomong ngomong, bagaimana keadaannya sekarang?" Tanya kai ikut nimbrung.

Sehun menghela nafasnya "aku tak bisa mengatakan jika ia baik baik saja. Aku dengar semalam ia kembali pingsan karena terlalu lemah yang sangat berbahaya baginya dan juga bayinya"

"Wah aku tak bisa bayangkan bagaimana perasaan suaminya" geleng chanyeol.

"Tapi aku salut pada baekhyun hyung. Mungkin ia memang lebih muda dari taeyeon noona. Tapi rasa cintanya sangat kuat, ia masih bisa tersenyum disetiap kali taeyeon terbangun dan mencarinya" jelas sehun.

"Bukankah tersenyum disaat orang yang dicintai sedang tersakiti itu sangat berat rasanya?" Tanya kai.

"Dia bilang, setidaknya jika senyuman yang istrinya ingin lihat darinya. Ia akan terus tersenyum apapun yang terjadi" sehun mengatakan apa yang baekhyun jawab akan pertanyaan yang sama yang pernah sehun ajukan pada kakaknya itu.

"Dia hebat" senyum chanyeol.

"Baiklah, aku akan segera pergi. Aku duluan ya" lambai sehun langsung keluar kelas dan menuju mobilnya.

^_^

Ruangan ini sudah menjadi tempat familiar baginya. Wangi aseptis  bercampur pewangi ruangan yang memuakkan. Tak ada seorangpun yang suka wangi rumah sakit bukan?

Perlahan sehun membuka pintu ruangan kelas satu taeyeon. Di dalamnya terlihat baekhyun duduk di samping taeyeon yang tengah tertidur.

Mendengar seseorang yang masuk, baekhyun menoleh. Ia lalu tersenyum melihat sehun, namun matanya merah. Sehun tahu sekali apa yang dirasakan baekhyun dan itu ikut menyakiti hatinya.

"Kau sudah datang" ucap baekhyun.

Sehun mendekat "nde, bagaimana keadaan noona hyung?"

Baekhyun menghela nafasnya, lalu matanya kembali memandangi taeyeon. Dielusnya tangan istrinya itu sayang "dia sudah siuman tadi pagi, dan sekarang ia sedang beristirahat" tuturnya

TIME LOVE | SeulHun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang