Story 37

4.4K 394 22
                                    


Bulan berganti matahari, malam berganti hari. Kehangatan mulai memasuki ruangan dari celah celah ventilasi yang terbuka sedikit. Memanggilnya untuk terbangun dari tidur lelapnya

Perlahan matanya terbuka, retinanya menyesuaikan diri dengan cahaya yang masuk. Dengan sedikit mengerutkan keningnya akhirnya ia masuk ke alam sadarnya

Tapi ia masih terdiam, dilihatnya seprai putih dan bantal kosong yang ada di sampingnya. Membuat matanya otomatis membulat kaget

Dimana sehun? Dia tak mungkin benar benar bermimpi kan? Tak mungkin semua yang terjadi kemarin itu hanya mimpi indah belaka kan?

Matanya memerah memikirkan itu. Dengan cepat seulgi menyingkapkan selimut yang menutupi tubuhnya. Sesaat setelah kakinya menginjak lantai, ia langsung berlari keluar kamarnya

"Oh, kau sudah bangun?"

Suara itu menghentikan gerakannya. Ia menoleh dan langsung bernafas lega. Dipandangnya sehun yang berdiri di dapur dengan tampannya tersenyum padanya

Sambil mengocek minuman yang terdapat di gelas yang ia pegang, sehun mendekat "aku berniat membuatkannu teh hangat, lalu kembali ke sampingmu. Tapi kau keburu bangun duluan" ucapnya. Disodorkannya teh hangat tersebut pada seulgi

"Terimakasih" ujar seulgi sambil menerima teh tersebut

"Meskipun aku tidak bisa menepati janjiku bahwa kau akan melihatku saat dirimu membuka mata. Setidaknya kau sudah yakin ini bukan mimpi kan?" Tanya sehun sambil merangkul seulgi dan membawanya duduk di meja makan

Dipandangnya sehun kembali, dan membuat dirinya benci pada dirinya sendiri. Dulu dia sungguh bukan orang yang yang seperti ini. Tapi kenapa kini hanya dengan melihat wajah dan senyumannya saja membuatnya senang?  Kenapa ia menjadi wanita lemah seperti ini?

Apa cinta selalu membuat orang lemah? Apa memang seperti inilah rasanya cinta? Hal aneh yang ada di hati namun membuat bahagia?

"Sepertinya aku memang tidak bermimpi" angguk seulgi sambil tersenyum. Ia menyesap teh yang sehun buatkan. Airnya langsung mengalir hangat keseluruh tubuhnya

"Hmm berhubung kita tahu bahwa kita sama sama tidak bisa memasak. Bagaimana kalau kita mandi lalu mencari makan diluar saja? Aku lapar" cengir sehun

Seulgi mengangguk "baiklah"

^_^

Setelah menyisir rambutnya, seulgi memperhatikan penampilannya di cermin. Tak ada yang aneh, ia memang selalu berpenampilan seperti ini. Ia tak suka dandan berlebihan.

Merasa sudah pantas, seulgipun mengambil tas hitam eco bagnya lalu keluar dari kamarnya. Saat ia membuka pintu sehun sudah nampak menunggunya sambil tersenyum

 Saat ia membuka pintu sehun sudah nampak menunggunya sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah siap?" Tanyanya memandang seulgi dari atas sampai bawah

"Yap, ayo pergi" angguk seulgi bersemangat.

TIME LOVE | SeulHun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang