Story 39

4.5K 385 36
                                    


Hari hari berlalu. Baekhyun tak pernah meninggalkan sisi taeyeon sedikitpun. Ia makan setelah dirinya menyuapi taeyeon. Ia ke toilet jika taeyeon sedang tertidur. Dia tak mau membuang waktu yang bisa ia lalui bersana istrinya itu.

Taeyeon tahu semuanya. Ia sudah pasrah dengan hati yang tenang. Dia bahkan bahagia karena disaat saat terakhirnya bisa berkumpul bersama orang orang yang disayanginya.

Justru dirinya ingin di waktu waktunya yang tinggal sedikit ini melihat semua keluarganya tersenyum dan bahagia bersamanya. Menyambut anggota keluarga baru yang akan datang ke dunia ini.

"Unnie.." seruan terdengar saat pintu ruang rawatnya terbuka. Wajah seulgi muncul yang langsung membuat taeyeon tersenyun di balik bekapan oksigennya.

Tak tertinggal sosok sehun juga muncul di belakang seulgi. Dengan tampan seperti biasanya ia tak pernah meninggalkan sisi adiknya itu. Taeyeon bersyukur semuanya berakhir dengan baik bagi mereka berdua.

"Bagaimana keadaanmu noona?" Tanya sehun sopan.

Kesulitan untuk menjawab, taeyeon hanya tersenyum lalu menunjukkan jempolnya.

"Apa unnie sudah makan?" Tanya seulgi, ia mendekat lalu membuka bungkusan yang ia bawa "aku membawa makanan untuk unnie"

Tapi dengan lembut baekhyun menahan tangan seulgi "unniemu harus puasa untuk oprasinya besok" ucapnya sambil tersenyum kecil.

Sesuatu langsung menohok seulgi. Sekuat tenaga ia menyingkirkan perasaan dan otak negativenya. Dipaksakannya tersenyum "ah benar, besok aku akan punya keponakan ya"

Seulgi kembali berjalan ke samping taeyeon. Membungkuk di sampingnya "aku sangaaat menyayangimu unnie" tuturnya memeluk taeyeon "kau harus kuat ya"

Taeyeon memandang seulgi sayang. Dielusnya pipi adiknya itu sambil tersenyum, lalu mengangguk.

Tidak, dia tidak menyesal memiliki kehidupan dan nasib seperti ini. Setidaknya ia bisa memiliki keluarga yang bahagia seperti ini. Ayah dan ibu yang pengertian, adik yang manis, suami yang penyayang, bahkan meski pendekpun, hidupnya sangatlah sempurna.

^_^

Hidup, mati, jodoh, tak akan pernah ada yang tahu tentang itu. Dan tugas manusia di dunia itu adalah untuk membuat hidup tidak menjadi sebuah penyesalan disaat mati nanti.

Menutup buku kehidupan dengan senyum di wajah. Menyambut kehidupan lain di alam sana dengan mantap. Itulah tujuan kehidupan di dunia ini.

Seulgi mengerti hal itu, dan sangat tahu jika kakaknya sama sekali tidak menyesali kehidupan dan nasibnya. Tapi tidak salah kan jika ia tetap bersedih atas kepergiannya?

Bahkan di mata seulgi, semuanya berjalan layaknya acara slow motion. Baekhyun berlari menerobos masuk ruang oprasi saat dokter keluar dengan wajah menyesal.

Ibunya menangis dipelukan ayahnya yang juga meneteskan air mata. Itu adalah pertama kalinya ia melihat ayahnya menangis.

Sedangkan dirinya.. Ia bahkan tak bisa merasakan kakinya yang berpijak. Tulangnya sudah tak bisa menopang tubuhnya lagi. Jatuh terduduk dengan nafas yang tersendat melihat pemandangan yang ada di depannya dan juga kenyataan yang perlahan datang ke depan matanya. Kakaknya telah pergi..

Sehun yang berada di sampingnya menggenggam tubuhnya dengan erat. Ia tak tahu seerat apa karena dirinya bahkan tak bisa merasakan tubuhnya. Hanya hatinya.. Hatinya yang sakit yang bisa ia rasakan.

Tanpa mengatakan apapun sehun hanya berusaha meringankan kesedihan yang seulgi hadapi. Dengan kehangatan yang bisa ia berikan, dipeluknya seulgi. Tangannya menepuk nepuk punggung gadis itu lembut.

TIME LOVE | SeulHun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang