chapter 25

157 10 0
                                    

"Key" panggil Rio menunggu jawaban Keyra
"Yo,apa aku salah bersikap kayak gini? Aku bersikap kayak gini biar orang lain nggak pengen tau masalah aku Yo.." jawab Keyra.
"Salah Key,justru seharusnya kamu cerita,sikap kamu yang kayak gini justru buat orang lain penasaran apa yang terjadi sama kamu" ucap Rio sambil memegang tangan Keyra.
"Aku nggak cerita ini semua karena aku takut masalahku ini justru nge bawa dampak buruk bagi orang yang aku kasih tau cerita nya" jawab Keyra,kali ini rasanya air matanya sudah tidak bisa jatuh lagi.
"Kamu cerita aja Key.. apa Fito yang buat kamu jadi kayak gini?" Tanya Rio sambil mendekati Keyra.
Keyra hanya menganggukkan kepalanya.
"Kamu jangan gitu dong Key,jujur aku kangen sama kamu yang dulu" jawab Rio.
Tiba-tiba saja kepala Keyra sudah menyandar di bahu Rio,Rio yang menyadari hal itu kaget,tapi ia tetap membiarkan kepala Keyra menyender dibahunya karena ia sangat khawatir dengan gadis mungil itu.
"Terus aku harus gimana?" Tanya Keyra lirih.
"Kamu renungi aja sikap kamu akhir-akhir ini,setelah itu kamu baru berubah lagi jadi Keyra yang dulu" saran Rio.
"Iya Yo,tapi... apa temen temen ku mau maafin aku karena sikap aku yang kayak gini?" Tanya Keyra.
"Namanya bukan temen kalau nggak mau maaf in kesalahan teman nya,karena setiap manusia pasti punya kesalahan" jawab Rio bijak.
"Iya Yo,makasih ya" jawab Keyra lirih.
"Iya sama sama" jawab Rio.
Mereka berdua masih terdiam disitu,kepala Keyra masih menyender dibahu Rio.
"Key" panggil Rio lirih
"Iya?"
"Janji berubah ya?" Tanya Rio
Keyra kembali terdiam
"Key,mau sampai kapan kamu gini? Tadi kamu udah mau berubah lo,masa secepet itu berubah pikirannya" ucap Rio
Keyra terdiam sebentar,kini kepalanya sudah ia angkat tidak menyender lagi dibahu Rio. Rio merasa dirinya telah membuat Keyra tidak nyaman.
"Emm.. Key,maksud aku kamu itu sebaiknya berubah gitu jangan diem terus" ucap Rio khawatir jika Keyra kembali bersikap dingin lagi.
"Iya Yo,aku janji berubah kok,kamu nggak usah panik gitu" jawab Keyra.
"Emm.. eh.. aku nggak panik kok" jawab Rio sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Bohong"
"Iya iya deh ngaku,aku emang panik,karena aku takut kamu berubah dingin lagi" jawab Rio yang kini tangannya telah mengenggam tangan Keyra.
Keyra tidak menjawab ia menyembunyikan wajah merahnya dengan menundukkan kepala.
"Kenapa,kok wajah nya merah?" Tanya Rio dengan nada menggoda.
"Enggak,apaan sih" jawab Keyra yang masih dengan wajah merah.
"Bohong" ucap Rio menirukan ucapan Keyra tadi.
"Rio tiru-tiru deh!!" Ucap Keyra
Rio tidak menjawab,ia menjulurkan lidahnya lalu berlari menjauh dari Keyra. Melihat hal itu Keyra tidak diam,ia pun mengejar Rio.
Mereka berdua terus kejar kejaran seperti anak kecil,hingga akhirnya Keyra merasa lelah mengejar Rio yang gesit.
"Huhhh.. stop Yo,capek!" Keluh Keyra sambil menyeka keringat di dahinya.
"Ahh,gitu aja capek" ledek Rio,yaa Rio suka menggoda tetangganya itu,karena menurutnya ekspresi gadis mungil itu sangat menggaskan saat digoda.
"Ihh Rio" jawab Keyra sambil memanyunkan bibirnya.
"Iya,iya udah berhenti" jawab Rio.
Mereka berjalan ke bangku yang tadi mereka duduki.
"Tuh kan,kamu keringet an gitu,masa nggak capek sih?" Tanya Keyra lalu mengambil tisu ditas kecilnya dan mulai membersihkan keringat di dahi Rio.
Mereka berdua terdiam,hingga Keyra sadar sedari tadi Rio tersenyum melihat perhatian darinya. Keyra lantas menghentikan aksinya,ia langsung menunduk menyembunyikan wajah merahnya.
"Loh,kok berhenti,nggak dilanjutin?" Protes Rio sambil tersenyum jail.
"Iihh,apaan sih Yo"
"Kamu kenapa? Kok merah lagi wajahnya?"tanya Rio menggoda.
"Apaan sih Yo" jawab Keyra disertai pukulan kecil dibahu Rio.
"Kamu lucu Key" batin Rio dalam hatinya.

Keyra (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang