Votmen dan komen please
Moga bisa cepet selesai revisinya.
Makasi.
Selamt malam
😍😍😘😘😘😘
"Kak, kapan sih mereka lahir? Aku sudah sangat penasaran." Alda terkikik pelan, Masih dua minggu waktu perkiraan Maple lahir dan Erin sangat tidak sabar ingin melihat kedua malaikatnya itu.
"Masih lama Erin, tunggu sampai dua minggu lagi," sahut Alda, dan raut wajah Erin berubah total.
"Padahal aku tidak sabar ingin melihat mereka dan terbebas dari ngidam aneh mu itu," ucap Erin tanpa melihat raut wajah Alda yang mulai berubah.
"Kau keberatan selama ini? Kenapa kau tidak prote?" kata Alda dengan mata berkaca-kaca.
Erin terlihat panik, ia hanya ingin bercanda, tadi ia tidak serius. Sial dia lupa hormon ibu hamil.
"Nggak serius kak, Kak Alda jangan nangis. Pikniknya nanti gagal loh." Alda tersenyum, lalu menarik tangan Erin untuk duduk di antara hamparan rumput Green park.
"Ayo kak kita makan! Untung aku mendapatkan sirup maple yang kau inginkan." Erin mengeluarkan semua makanan dari keranjang.
"Ini enak sekali Erin, terima kasih," ucap Alda. Erin hanya tersenyum kecil.
"Kenapa Monic ingin cepat-cepat kembali keluar dari rumah sakit?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Alda.
"Tentu lah kak, dia memang tidak suka di rumah sakit." Erin menggelengkan kepalanya.
"Bukan seperti itu, dia seperti menghindari seseorang tapi aku tidak tau itu." Erin tersedak minuman, sial Alda itu pintar membaca pikiran.
"Tidak ada yang ia hindari," "kecuali Axel," lanjutnya dalam hati.
"Tapi aku merasakan akhhhh---" Raut wajah Alda berubah, ngilu ia rasakan di sekitar perutnya.
"Kak kau kenapa?" tanya Erin, ia bingung menghadapi situasi ini. Melihat raut wajah Alda yang mulai memucat membuatnya panik sendiri.
"Erin jangan panik, mungkin Maple akhh akan lahir," kata Alda yang mencoba membuat Erin diam dan malah sebaliknya.
"Apa jangan panik?! Apa kakak gila?! Kau akan melahirkan? Astaga aku bisa gila!" Alda meringis pelan, ia mencoba berdiri, tapi belum sepenuhnya berdiri tubuhnya terhuyung, dan dengan sigap seorang pria menangkapnya.
"Kau tidak apa-apa?" Ald melihat samar pria itu, lalu matanya tertutup.
"Hei, hei..." Pria itu menepuk pelan pipi Alda.
"Dia pingsan! Val cepat bawa dia ke rumah sakit." Seruan dari wanita di belakang pria itu.
Pria bernama Valdo itu cepat-cepat membawa Alda ke mobilnya, Erin masih diam, dia bingung melakukan apa.
"Hei nona, ayo ikuti aku. Kakakmu sudah di bawa oleh suamiku."
"Biarkan saja barang mu di sana, nanti akan kusuruh orangku merapikannya. Cepat!" Erin menganggukan kepalanya, ia berjalan cepat menyusul pria yang sedang mengendong Alda.
KAMU SEDANG MEMBACA
M (Aku, Kamu, Maple.)
General FictionTerima kasih, untuk mu (Laki-laki berengsek) yang telah tega membuatku, kehilangan hal yang paling berharga di hidupku, secara paksa dan sekarang, benih mu tumbuh di dalam rahimku. Alda Roseline