M 21 "Anna"

147K 6.8K 121
                                    

Perhatian!!!!!! Maaf ya iklan lewat 😆😆😆😆

Baca juga OS (Un)lucky Day di baca dan kasih komentar!!!!!

Cerita yang menceritakan pengalaman pribadi penulis kacangan dan teman-temannya jadi kalau penasaran di baca ya😊😊😊😊

Angin pagi hari menerpa wajah tampannya, air mata membasahi pipi pria itu, isakan terdengar pilu bagi yang mendengarnya, semua isi hatinya ia keluarkan.

Lelaki itu terus menangis, sebut saja ia cengeng, tapi ia tidak bisa menyebunyikan kesedihannya.

Semua telah terjadi, hanya ada harapan yang telah pupus dan penyesalan tidak dapat di hindarinya.

Lelaki itu menaruh sebuket bunga mawar putih dan merah, ia mengusap nisan yang terukir nama yang memiliki arti penting di hidupnya.

Cinta pertama, cinta masa kecil dan cinta yang paling di harapkan menjadi yang terakhir, lagi-lagi harapan itu pupus.

Semua itu berakhir saat gadis kecilnya meninggalkannya di dunia ini sendiri.

" Annastasya Keyvalda Jefferson," gumam Elvin di sela tangisannya.

Sahabat kecilnya sekaligus cinta masa kecilnya. Ia sama sekali tidak menyangka pertemuan di bawah pohon Maple adalah pertemuan yang terakhir.

Apa yang ia bisa lakukan? ia hanya seorang anak kecil berusia 8 tahun. Hampir 2 bulan menutup diri dari dunia luar, ia menyesal tidak pernah mengungkapkan rasa sayangnya dengan gadis kecil yang berusia 3 tahun di bawahnya.

" Anna, apa kau tau??? aku sudah memiliki anak. Dua, mereka kembar. Dulu kau sangat ingin mempunyai anak
kembar-kan dan kau sangat ingin menikah denganku," ucap Elvin yang bersimpuh di makan gadis kecilnya.

" Hanya karena keluargaku yang menpunyai keturunan kembar. Dulu bagi ku itu hanya sebuah keinginan," kekehnya " Tapi sekarang hal itu yang paling aku inginkan, namun tuhan berkata lain. Kau pergi meninggalkanku. Tuhan memang sayang dengan ku, ia mempertemukan ku dengan wanita yang menjadi Ibu dari anak-anakku. An apa kau tau??? senyum wanita itu sangat mirip dengan senyum mu," lanjut Elvin.

" Senyum yang mengingatkanku dengan cinta ku pada mu," ucap pria itu lagi dengan air matanya yang tidak bisa di bendungnya.

setiap kata yang keluar dari bibir Elvin adalah hal yang terjadi di hidupnya selama empat setengah tahun belakangan.

Ia bercerita seolah dengan teman masa kecilnya, kadang tertawa dan kadang juga menangis.

matahari mulai menapaki langit biru, teriknya membuat orang enggan keluar rumah.

Elvin masih setia dengan ceritanya hidupnya, ia mengusap air matanya dan tersenyum bahagia.

Setelah menumpahkan seluruh isi hatinya, ia merasa beban berton-ton lepas entah kemana.

" An, aku pergi dulu dan aku akan datang lagi dengan kedua anakku," ucap Elvin setelah mengusap nisan sahabat dan cinta masa kecilnya.

Setelah memakai kaca mata hitamnya, Elvin pergi meninggalkan area pemakaman.

Drrrtttttt........Drrrrrttttttt

M (Aku, Kamu, Maple.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang