No edit and sorry for typo
Don't be a silent reader guy's and happy reading
😘😘😘😘😘
" Aku tanya sekali lagi, apa kau sudah mempunyai anak?" tanya Elvin dengan suara naik satu oktaf.
" Aku....."
________________________
" A...ku...Aku..." keringat dingin mulai membasahi tubuh Alda, wanita itu ketakutan melihat ekspresi bosnya
Elvin menghembuskan napas kasar dan untuk sekian kali ia bertanya, dengan wanita di depannya.
" Al, tolong jawab pertanyaanku, apa benar kau sudah punya anak?" tanya Elvin dengan tatapan lembut.
detak jantung Alda bergemuruh, entah mengapa ia ingin berkata jujur dengan bosnya ini.
" A-aku Mema..." sebelum Alda selesai berbicara, ia melihat Elvin yang berlarian menuju kamar mandi.
Alda menghembuskan napas lega
" Hampir saja," kata batinnya.Untung obat pencahar itu bekerja di waktu yang tepat, jika tidak mungkin rahasia tentang Alda sudah memiliki anak akan terbongkar.
Di kantor ini, hanya ada beberapa orang yang mengetahui jika ia sudah memiliki anak, antara lainnya, Mrs. Pranada (ibu Elvin)
Jika rahasia itu terbongkar, Alda tidak bisa memikirkan apa yang terjadi. Ia tidak berpikir tentang harga dirinya, melainkan ia memikirkan perasan kedua anakanya, yang akan di hina.
Ya, sekarang Maple masih kecil dan belum mengerti tentang masalah itu, namun sering berjalannya waktu mereka akan tau dan saat mental mereka tidak terima hal itu, itu akan menyebabkan Maple menjadi orang yang sangat jauh dengan kata 'BAIK'.
Dengan cepat, Alda mengambil kunci cadangan, untungnya kunci itu tergantung dengan rapi di sisi lemari.
Kantor ini mengunakan pengaman otomatis tapi semua di kendalikan teknologi, namun kembali keawal di setiap ruangan juga terdapat kunci cadangan, jika sewaktu-waktu alat itu tidak berfungsi dengan baik, tapi sekarang kunci itu sangat menolong Alda.
Alda berjalan seperti biasanya, ia tidak mau jika sekretaris Elvin yang 'genit ' mengintrogasinya.
" Hee kau." teriak sesorang yang langsung membuat Alda mendongak.
Alda dapat melihat pancaran tidak suka Kate terhadapnya, namun Alda tidak menghiraukannya.
" Dasar OG sialan, berhenti di sana!" teriak Kate membuat Alda menghentikan langkahnya.
Alda menaikan sebelah alisnya, ia menatap Kate, seolah bertanya ' ada apa'.
" Apa yang kau lakukan di dalam sana?ohhh jangan-jangan kau sedang merayu Mr. Pranada?" Alda mengepalkan kedua tangannya, ia di hina.
" Saya...." tunjuk Alda pada dirinya sendiri.
" Apa Anda salah lihat? mungkin Anda sendiri yang merayu Mr Pranda." Air muka Kate berubah.
Melihat hal itu membuat Alda ingin tertawa, tapi ia tidak inggin mencari masalah dengan salah satu penggemar CEO-nya.
Dengan santai Alda meninggalkan Kate.
" Dasar OG sialan! urusan kita belum selesai!" Teriak Kate, untungnya lantai itu hanya ada ruangan CEO, jika tidak mungkin Kate di sangka pasien RSJ yang kabur....
Alda menghembuskan napas lega untungnya Kate tidak melihat kissmark di lehernya, jika Kate melihatnya bisa-bisa wanita itu langsung mengintrogasinya. ia tidak habis pikir dengan Elvin, mengapa CEO gila itu mempunyai sekretaris, yang selalu membuat Alda kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
M (Aku, Kamu, Maple.)
General FictionTerima kasih, untuk mu (Laki-laki berengsek) yang telah tega membuatku, kehilangan hal yang paling berharga di hidupku, secara paksa dan sekarang, benih mu tumbuh di dalam rahimku. Alda Roseline