M 14 "Daddy 2???"

159K 7.6K 36
                                    

Aku kembali!!!! Maaf lama updatenya, tadinya mau tadi siang tapi aku masih ada upacara agama dan jaringan tidak stabil, mohon maaf sekali lagi. 

Dengan cepat Alda berlari menuju apartemen-nya. Ia mengejar kedua anaknya yang menangis, karena ulah Louis, yang sudah kurang ajar bagi Alda.

bisa-bisanya Louis melakukan hal bodoh seperti itu. Batin Alda.

Alda langsung memasuki lift dan menekan tombol 10, didalam lift perasan Alda sangat gelisah.

Ting
Pintu lift terbuka,Alda langsung berlari dan mengeluarkan Idcard untuk membuka pintu penthouse.

Sepi.

Alda melihat ruang tamunya sepi, tapi ia mendengar orang yang menangis, hatinya pilu mendengar tangisan itu.

.
.
.
.
.

Leon mencoba menenangkan adiknya yang terus menangis, sejak dari taman.

"Eon, jangan nangis lagi. Kak Le ikut sedih. Kak Le juga tidak suka dengan Uncle Louis." Tangisan Ceon makin keras.

Sarah dapat menilai jika apa yang dikatakan Alda benar.
Maple sangat tidak suka dengan Louis.

"Mommy tidak sayang daddy. Mommy lebih memilih Uncle Louis. Mommy tidak sayang Eon dan kak Le. Kak Le kenapa Daddy tidak pulang? Eon kangen Daddy," ucap Ceon sesegukan.

Leon yang mendengar ucapan adiknya pun ikut menangis Ia ikut merasakan apa yang adiknya rasakan.

Leon langsung naik ke atas ranjang Ceon dan memeluk adiknya dan Mereka menangis bersama.

"Hiks... hiks... Eon jangan nangis hiks... hiks... nanti Mommy sedih." namun Ceon tidak berhenti menangis.

"Hiks... hiks... Mommy jahat. Eon maunya Daddy bukan Mommy. hwuaaaa.... kenapa kita tidak punya daddy. Hiks.... hiks.... Ander saja punya daddy. Eon mau daddy, Eon ndak suka Mommy. Ayo Kak Le kita cari daddy, Eon kangen daddy." Leon lebih mengeratkan pelukanya. Ia juga sangat merindu dengan Daddy nya.

Dan Leon pun iri terhadap Ander yang mempunyai daddy yang selalu ada untuknya.

Ander adalah anak Valdo dan Mikha. Ander memang sangat manja terhadap daddy.

"Hiks.... hiks... Kak Le juga kangen daddy." Sarah yang ada disana pun ikut menangis.

Mengapa tuhan? Anak sekecil itu tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Daddy. Batin Sarah.

Dibelakang Sarah ada seorang wanita yang sedari tadi ikut menangis.

Hatinya bagaikan tertusuk ribuan tombak, ia terus menyalahakan dirinya.

Ini salahku, jika dari dulu Aku menerima tawar Kris untuk mencari Lelaki berengsek itu, mungkin sekarang Maple dapat merasakan kasih sayang seorang Daddy. Dan sekarang Daddynya saja tidak tau jika mereka ada. Apa harus harus Aku lakukan.Tuhan apa salah kedua anakku sangat merindukan Daddynya. Batin Alda.

Ia terus memukul dadanya untuk mengurangi rasa sakit.

"Alda." Sarah memangil Alda yang masih berada di depan pintu.

"Sarah apa yang harus aku lakukan? Mereka sangat merindukan Daddynya dan aku tidak tau dimana laki-laki itu sekarang." Alda terus menangis.

Sarah menghela napas pelan.

"Kau tau apa yang harus kau lakukan Al. Aku berpesan jangan buat mereka menangis lagi. Jika memang takdir kau dan daddynya maple pasti akan bertemu, tapi itu perlu waktu. Ini sudah malam jangan biarkan mereka menangis seperti itu." Alda hanya mengagukan kepalanya.

M (Aku, Kamu, Maple.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang