43

122K 6.2K 87
                                    

Tengah malam update M, yang penting masih hari minggu juga, aku enggak PhPkan?

Sorry for typo

       And

Happy Reading, Gusy.

Selamat libur.....

...

"Kak Drew!" Rasa kaget dan heran memenuhi pikiran wanita itu, tangannya masih setia membekap bibirnya dan pupil matanya masih membulat sempurna.

"Jangan panggil aku kakak Al, aku tidak setua itu!" Alda tertawa lebar, rasa kaget itu berubah menjadi sebuah kelucuan baginya saat mendengar bantahan Drew.

"Tapi kau itu lebih tua dari Mikha," ucap Alda yang masih di iringi kekehan.

"Terserah kau saja, tidak dulu, tidak sekarang kau tetap saja mem-bully-ku." Alda berhenti tertawa.

"Aku hanya bercanda, tapi kau itu sudah 34 tahun Drew." Alda tidak tahan untuk mengoda Drew lagi.

Drew Anderson, adalah anak dari Rose, ia bekerja di departemen perlindungan anak UNESCO.

"Dasar ibu hamil! Aku menyerah." Alda terdiam.

"Bagaimana kau tau aku hamil? Sedangkan kau selama ini ada di Swiss?" Smirk tercetak di jelas di bibir pria itu.

"Aku ini mempunyai indra ke enam Al, aku tau apa saja." Alda mengibas-ngibaskan tangannya.

"Itu hanya alasan klasik, Drew. Pasti mama Rose yang memberitahu ya kan?" Drew mengusap sikunya, ia tertawa memperlihatkan gigi putihnya.

"Tentu saja mommy yang memberitahuku, masalah besar seperti ini aku harus turun tangan," ucap Drew menggebu-gebu.

"Masalah besar apa?" Tanya Alda penasaran.

'Astaga apa semenjadi hamil, dia menjadi pelupa?' Batin Drew bersuara.
'Dan tidak mungkin aku bicara Kana adalah sepupuku dan Mikha, bisa-bisa Alda menangis dan mengusirku," ucap batinnya lagi.

"Masalah besarnya adalah kau! Bagaimana mana bisa kau hamil 2 kali dari laki-laki yang sama? Dasar bodoh!" Mendengar suara Drew yang naik beberapa Oktaf membuat air mata wanita itu keluar.

"Hei jangan menangis!" Air mata Alda semakin deras mengalir, Drew panik, pria itu mengacak rambutnya.

Untuk menghindari tatapan dari orang-orang, Drew membawa Alda ke taman.

Tangannya membawa tubuh Alda ke dalam pelukannya, ia mengusap pelan punggu Alda.

"Maaf, aku lupa kau sedang hamil." Alda menenggelamkan wajahnya di dada Drew.

"Okey, akan aku belikan kau es krim." Alda mendongkan kepalanya, mata berbinar senang.

"Kau serius?"

"Tentu. Tapi jawab dulu pertanyaan ku." Alda menganggukan kepalanya, seperti anak kecil.

"Boleh aku memberi hadiah pria itu, ayah Maple dan janin yang sedang kau kandung?" Alda mengaggukan kepalanya lagi.

"Akan ku kirim pria itu ke rumah sakit," ucap Drew berapi-api.

Alda menatapnya kaget, lalu air matanya keluar lagi, ia menangis. Tangannya menahan tangan Drew.

"Jangan buat dia babak belur, aku mohon." Alda memohon.

'dasar kelebihan hormon!' Teriak batin Drew kesal.

Lagi-lagi ia membuat ibu hamil itu menangis, ia kembali memeluk Alda, bebisikan kata maaf.

Tiba-tiba Drew merasakan tubuhnya melayang, dan perih seketika di sekitar pipinya.

M (Aku, Kamu, Maple.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang