Happy Reading
Dua gadis remaja memasuki kafe K&E mereka memilih tempat duduk di sudut kafe, yang dekat jendela.
Alda menghampiri kedua remaja itu untuk mencatat pesanan, walaupun dengan perut besar, tidak menjadi halangan untuknya.
"Hmm Nona mau pesan apa?" tanya Alda kepada dua remaja yang asik dengan ponsel masing-masing.
"Wah, Kak Alda! Monic kangen dengan kakak. Kak Al masih bekerja? apa kakakku tidak membiarkanmu untuk cuti, apalagi perutmu sudah sangat besar," seru remaja yang bernama Monic.
Monic adalah adik Kris.
Alda memegang perutnya, akibat suara Monic yang memekaan telinga.
"Huu Monic, suara kamu membuat Maple takut," ucap Alda seraya mengelus-ngelus perutnya. Monic hanya bisa nyengir tidak jelas.
Mendengar suara yang tidak pernah lagi di dengarnya, tapi ia masih hafal dengan suara itu.
Teman Monic mendongakan kepala, ia tertegun menatap Alda, sekaligus bahagia.
Sunggu ini di luar perkiraannya, ia sudah lama mencaria wanita di hadapannya. Wanita yang telah menolongnya dari kecelakaan dan ia sangat ingin wanita penolong itu, menjadi kakaknya.
Selain sebagai rasa terima kasih, memang sejak dulu, ia sangat ingin memiliki seorang kakak perempuan.
Hidup di tengah keluarga kaya raya ditambah lagi ia putri tunggal, hanya memiliki 3 saudara laki-laki. Hidup dengan segala aturan yang ketat membuatnya mandiri tapi kesepian Dan sebab itulah ia sangat ingin wanita penolongnya menjadi kakaknya.
Dan sekarang ia sudah menemukan wanita itu, ia menatap wanita itu dari atas sampai bawah, tatapan mata terhenti di perut si wanita.
"Apa benar kak Alda hamil karena pemerkosaan, seperti apa yang di ceritakan Monic," batin remaja itu.
Dengan segera ia bertanya dengan Monic. "Nic, apa kakak ini yang kamu ceritakan di perkosa dan hamil," bisiknya pelan. Monic menganggukan kepalanya.
"Oh ya kak, duduk dulu. Kita mengobrol disini, sudah lama Monic tidak kesini." Monic menyuruh Alda untuk duduk.
"Tapi aku sedang bekerja. Aku tidak enak dengan yang lain dan Kris serta Elma," tolak Alda halus, ia tidak mau orang menilainya negatif.
"Tidak! Kak Al tidak akan di marahi kan ada Monic, dan aku tidak menerima penoloakan!" Ucapan Monic membuat Alda mau tidak mau harus duduk.
Teman Monic hanya menggelengkan kepala melihat sifat pemaksa Monic membuat orang takut.
"Heemmm Kak, kapan Kakak melahirkan?"tanya Monic pada Alda yang sedang mencari posisi duduk yang nyaman.
"Mungkin 2 bulan lagi," jawab Alda tanpa lupa senyum indahnya.
"Apa Kak Al sudah mengetahui jenis kelaminya?" Monic bertanya lagi.
"Belum, setiap melakukan USG Mereka selalu menutupinya, mungkin Maple mau kasi kejutan buat orang-orang yang menyayanginya." Alda menceritakan saat Ia berada di Rumah sakit untuk pemeriksaan kandungannya
KAMU SEDANG MEMBACA
M (Aku, Kamu, Maple.)
Ficción GeneralTerima kasih, untuk mu (Laki-laki berengsek) yang telah tega membuatku, kehilangan hal yang paling berharga di hidupku, secara paksa dan sekarang, benih mu tumbuh di dalam rahimku. Alda Roseline