😍😍😍Elvin melepas pelukannya, ia terseyum bahagia melihat ke dua anaknya, yang juga melihatnya dengan senyum mengembang, membuat Elvin ingin mencubit pipi ke duanya.
Elvin mencium pipi Leon yang di balas dengusan tidak suka, ia terkekeh melihat putranya yang pertama, ia tau jika sikap dingin itu berasal dari dirinya.
Elvin beralih mencium si kecil yang tertawa geli saat bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitar rahang pria itu menyentuh kulit pipinya.
" Haha Dad, hentikan Eon geli," ucapnya membuat Elvin semakin gencar melakukan aksinya di tambah tangannya mulai menggelitiki perut Ceon, Ceon tertawa pasrah.
Leon melihat Daddy dan adiknya terseyum dan ia juga ikut mengerjain adiknya.
" Ampun Dad, ampun kak Le, Eon lelah." Ceon mengangkat tangannya. Ia benar-benar menyerah.
Elvin menghentikan aksinya dan menyuruh Leon berhenti.
" Le hentikan adikmu sudah menyerah," suruh Elvin dengan napas ngos-ngosan, ia tidak berlari ataupun melakukan pekerjaan berat tapi membuat Ceon tertawa membuatnya lelah.
Ceon duduk di samping kiri Elvin sedangkan Leon duduk di samping kanan Elvin.
Elvin mengusap rambut keduanya gemas.
Jujur hari ini adalah hari paling di tunggu oleh Elvin, menghabiskan waktu di sore hari bersama anak-anaknya.
" Dad, Eon mau beli es krim dulu," ucap Ceon, yang langsung berhamburan ke arah penjual es krim yang tepat berada di depan kursi yang mereka duduki, yang hanya terpisah dengan jalan setapak.
Elvin hanya menggelengkan kepalanya melihat Ceon begitu ceria walau kakinya masih sakit, pria itu menoleh kearah anak pertamannya, ia dapat melihat senyum tipis milik si sulung.
" Dad kenapa perginya lama?" tanya Leon membuat tubuh Elvin menegang.
Ia tidak berpikir jika anak usia 5 tahun bisa menanyakan pertanyaan seperti itu.
Elvin membawa Leon ke dalam dekapannya.
" Maafkan Daddy, maaf," ucap Elvin dengan suara bergetar, air matanya hampir jatuh.
Leon melingkarkan lengan mungilnya di leher Elvin, ia menangis padahal ia jarang menangis.
" Leon kangenDaddy! Apa lagi Ceon ya-ng selalu ingin ber- temu Daddy." "Kata mommy ' daddy kerja jauh' dan setiap Leon sama Eon bertanya kapan daddy pulang? mommy tidak menjawab, namun Leon tau mommy selalu menangis setiap malam," ucapnya sesegukan, pertahan Elvin runtuh.
Ia memeluk putranya erat, air matanya keluar dengan derasnya yang tidak bisa di bendung lagi, ia menyesal sungguh sangat-sangat menyesal. Mengapa ia bisa melakukan hal 'itu' dan apa yang akan di pikirkan oleh anak-anaknya jika mereka hadir karena perbuatan yang sangat di benci tuhan.
" Maaf-Kan daddy. Daddy yang salah. Maaf maaf maafkan daddy," kata Elvin di sela tangisannya.
Leon menyelusupkan kepalanya di lekukan leher Elvin, ia merasa sangat nyama, rasa yang baru pertama kali ia rasakan selain dengan ibunya.
Ceon yang baru datang dari membeli es crim, menyeritkan dahinya heran, ia tidak tau kenapa sang kakak dan daddy berpelukan dan menangis.
" Kak Le," panggil Ceon dengan suara imutnya.
Elvin melepas pelukannya, saat putra kecilnya memanggil Leon.
Ia berusaha tersenyum, namun dalam hatinya ia mengutuk dirinya sendiri.
Elvin membawa Ceon kepangkuannya dan juga Leon.
Ia memeluk keduanya dengan sangat erat. Membuat kedua mengerang kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
M (Aku, Kamu, Maple.)
General FictionTerima kasih, untuk mu (Laki-laki berengsek) yang telah tega membuatku, kehilangan hal yang paling berharga di hidupku, secara paksa dan sekarang, benih mu tumbuh di dalam rahimku. Alda Roseline