30 "Apa kau tahu?"

129K 7K 95
                                    

...

"Apa kau yakin??" Entah sudah berapakali Pertanyaan itu terus terlontar dari bibir Alda, wanita itu masih ragu dengan pria di sampingnya.

"Sudahku katakan honey, aku tidak akan mundur!" Elvin menatap Alda dengan yakin.

"Ta-tapi kau tau sifat sahabatmu kan, mereka bisa sangat kejam!" Elvin mengangkat bahunya tak acuh.

"Abaikan saja mereka, mereka itu terlalu lebay." Alda mendengus kesal.

"Dasar!"

"Dasar apa honey?"

"Dasar gila!" Teriak Alda seraya meninggalkan Elvin, wanita itu menyusul kedua anaknya yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Kalau tidak ada Maple sudah ku jinakan bibir manismu itu," gumam Elvin.

"Honey, tunggu aku!"

🎋🎋🎋

Acara sarapan di Hotel keluarga Abrial, semua yang ada di sana dengan terang-terangan mengganggu sang penganti baru.

"Kris, wajahmu terlihat segar, hhmm berapa ronde yang tadi malam kalian lewati?" Tanya Kay dengan guyonan khasnya.

"Banyak, sampai aku lupa menghitungnya," seru Kris seraya menatap Elma.

"Kris---" Elma menggeram pelan, wajahnya sudah sangat merah, ia malu.

"Ada apa sweetheart?" Tanya polos, Elma menggeleng lalu memakan makan di hadapannya.

Langsung tawa mereka pecah melihat tingkah Elma yang malu-malu.

Suara tawa tiba-tiba lenyap, saat Elvin datang dengan menggenggam tangan Alda di depannya Maple berjalan dengan senyuman, mereka tampak seperti keluarga yang utuh.

"Hai semua!" Elvin menyapa semua yang ada di sana, ketiga adiknya dan sahabatnya memandangnya dengan tatapan heran.

Lain lagi Elma, wanita itu memandang keduanya dengan pandangan sulit di artikan.

Sarapan telah selesai beberapa menit yang lalu, pandangan mata Ellma dari tadi tidak pernah lepas dari dua sosok manusia, yang terlihat seperti pasangan kekasih.

"Elma ada yang aku ingin bicarakan denganmu, bukan hanya denganmu tapi Kris, Valdo, Mikha, Rain dan juga Kay. Aku juga ingin menjelaskan sesuatu." Elvin mengucapkannya dengan sekali tarikan napas.

"Okey," jawab Elma dengan datar, "ikuti aku," titahnya sebelum pergi.

"El kami ikut?" Tanya Exel.

Elvin tersenyum "Kau dan Axel boleh ikut. Tapi Rinka dan Moniv tingg di sini, awasi Maple dan Ander." Erin mendesah pelan, tapi apa yang bisa di lakukan remaja se usianya, mungkin ada yang hal penting yang di bicarakan kakaknya.

Monic bersyukur dalam hatinya, cukup pagi ini ia bertemu Axel setelah kejadian kemarin.

🎋🎋🎋

"

Plak---" Suara Tamparan Elma menggema, wanita itu menatap nyalang Elvin.

"Apa yang kau katakan?"
"Dasar berengsek!" Deretan umpatan di lontarkan wanita hamil itu, seakan melupakan janinnya sedang bergelung di rahimnya.

Tangisan Rain, Alda dan Mikha mengiasih ruangan, tak ada bedanya dengan Elma. Kris, Kay, Valdo dan kedua adik Elvin mengepakan tanganya.

Mereka bersiap memberikan pelajaran pria yang telah mengakui kesalahannya.

"Beraninya kau memperkosa Alda! Sampai dia hamil dan melahirkan anakmu. Sialan." Elma menarik kerah kemeja Elvin.

M (Aku, Kamu, Maple.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang