"Apa kita bisa bertemu? Ada yang ingin aku bicarakan." Elvin tersenyum saat mendengar suara Alda.
"Hallo El, kamu masih di sana?" Suara di ponselnya membuat Elvin kembali dari hayalannya.
"Iya, ini aku. Kamu mau membicarakan apa?" Tanyanya.
"Aku ingin memberikan jawaban." Suara Alda yang sangat kecil tapi masih bisa di dengar oleh Elvin.
Pria membayangkan, bagaimana merahnya wajah wanita yang ia cintai.
"Nanti aku akan ke apartemenmu," putus Elvin.
"Okey, sampai jumpa tetangga." Alda menutup sambungan teleponya sebelum Elvin sempat menjawab.
Elvin tertawa, Alda wanita itu dapat mengembalikan mood-nya yang jelek akibat datangnya sang mantan kekasih.
'Apa yang di inginkan wanita itu? Jangan sampai ia merusak hidupku lagi.' Batin Elvin bersuara.
Kana, mantan kekasihnya kembali di saat kebahagian Elvin ada di depan matanya, Alda dan Maple membuatnya kembali seperti dulu saat Anna masih bersamanya.
"Aku tetap mencintai mu Anna, kamu selalu punya tempat di hati ini,"
🎋🎋🎋
"A-aku menerima lamaranmu," ucap Alda gugup, yang langsung membuat pria itu menatapnya.
"Ka-kamu se-rius?" Tanya Elvin, pria itu masih tidak percaya.
Alda menganggukan kepalanya, lalu menunduk, wajahnya merah padam.
Elvin menggenggam tangan wanitanya, lalu membawanya lalu di ciumnya dengan penuh perasaan.
"El---" seru Alda.
Elvin tersenyum, lalu tangan kanannya memegang dagu Alda, membuat Alda mendongkan wajahnya.
"Cup---" satu kecupan mendarat di bibir Alda, yang membuat tubuhnya terasa kaku.
"Terima kasih, terima kasih. Kamu bisa menerimaku, dan memberikan kesempatan untuk memperbaikki semuanya." Alda menyentuh rahang Elvin.
Tanganya terasa geli, saat menyetuh bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitar rahanng sampai dagunya.
"Sudah berapa lama kamu tidak cukuran?"
"1 minggu, apa kamu menyukainya?" Alda menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum.
"Suka, tapi lebih di cukur rapi, membuat kamu lebih tampan." Setelah mengucapkan kalimat itu, Alda langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang Elvin.
"Hei Kamu kenapa, Honey?"
"Aku malu," ucap Alda yang semakin menenggelamkan wajahnya.
Elvin memundurkan tubuhnya sedikit, lalu kedua tangannya menangkup pipi Alda, belum kembali kesadaran wanita itu, bibirnya sudah di tubruk oleh benda kenyal yang basah.
"Hhh El---"
Bukannya menghentikan ciumannya, malah pria itu memperdalamnya.
Lidah Elvin mendesak masuk, dengan sedikit gigitan di ujung bibir Alda membuat wanita itu memekik.
Tidak di tinggalkan kesempatan itu, lidahnya langsung bergerilya mengambesen isi rongga bibir Alda.
KAMU SEDANG MEMBACA
M (Aku, Kamu, Maple.)
Художественная прозаTerima kasih, untuk mu (Laki-laki berengsek) yang telah tega membuatku, kehilangan hal yang paling berharga di hidupku, secara paksa dan sekarang, benih mu tumbuh di dalam rahimku. Alda Roseline