1

137 14 11
                                    

Satu kata yang paling dibenci di dunia ini adalah perpisahan. Namun, dibalik perpisahan itu juga terdapat berbagai kejutan menarik.

"Kim Taehyung! Kau mendengarkanku bukan?" ucap Mi Rae sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Taehyung.

Seakan tersadar dari lamunannya, Taehyung segera mengangkat wajahnya menatap gadis di hadapannya. "Apa?" ucapnya dengan santai.

"Tuh kan aku benar. Kau tidak mendengarku kan daritadi?" lanjut Mirae yang hanya dibalas senyuman manis oleh Taehyung.

"Sebenarnya kau ada masalah apa sih? Daritadi pagi aku melihatmu melamun. Kau bahkan sempat ditegur Mrs. Jung tadi" ucap Mirae sambil menatap laki-laki di hadapannya dengan tatapan bingung. Taehyung hanya bisa terdiam.

Setelah lama terdiam, Taehyung pun akhirnya membuka mulutnya dan berbicara.

"A...aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu." ucapnya dengan gugup.

"Astaga, Taehyung-ah. Katakanlah apa yang ingin kau katakan. Tidak usah gugup seperti itu," kata Mirae lalu tertawa. "Kau tahu, kau sangat lucu kalau sedang gugup seperti ini." lanjutnya sambil menutup mulutnya dan terus tertawa.

Taehyung hanya diam melihat kelakuan gadis di hadapannya. Setelah merasa tenang, Taehyung pun melanjutkan pembicaraannya. "Aku akan pindah ke Jepang sesudah lulus SMA, Mirae-ya."

Mendengar hal itu, Han Mirae segera menegakkan badan dan mengangkat wajahnya. Dia menatap lekat-lekat Kim Taehyung dan memastikan bahwa pria di hadapannya ini tidak bercanda.

Seakan bisa membaca pikiran Mirae, Taehyung pun berbicara.

"Aku serius, Mirae-ya. Tadi pagi, orang tuaku bilang kalau mereka ingin membuka perusahaan di Jepang. Oleh karena itu, aku harus melanjutkan kuliah disana dan meninggalkan Korea." ucap Taehyung meyakinkan gadis itu.

Han Mirae hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia tidak ingin menatap Kim Taehyung sekarang. Karena, dia pasti akan menangis ketika melihat wajah pria tersebut.

Masih dengan kepala yang tertunduk, Mirae pun mengeluarkan suaranya. "Lalu, bagaimana dengan hubungan kita? Kau ingin mengakhirinya?" tanya Mirae yang sukses membuat Taehyung merasa sesak.

Kim Taehyung terdiam sambil memikirkan kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Mirae tadi. Seteah merasa tepat, Taehyung pun berkata dengan lembut.

"Jujur saja, aku tidak ingin mengakhiri hubungan kita. Namun, jika hubungan ini dilanjutkan, yang ada hanya perasaan sakit dan rindu karena kita tidak bisa saling bertemu. Jadi," Taehyung menarik napas panjang sambil berusaha menahan air matanya agar tidak tumpah sekarang. "aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini. Aku berharap kau akan dapat pria yang jauh lebih baik dibandingkan aku."

Saat itu juga, air mata yang menggenang di pelupuk mata Mirae segera keluar. Tangisan Mirae semakin keras begitu Taehyung memeluknya. Dia tidak tahu apakah dia bisa melewati hari-hari selanjutnya tanpa kehadiran Taehyung. Bahkan, dia tidak yakin jika dia akan menemukan pria yang lebih baik dari seorang Kim Taehyung.

Taehyung membiarkan Mirae menangis di pelukannya. Untuk kali ini saja, dia ingin menjadi pria egois dan jahat yang sudah membuat seorang gadis menangis.

Begitu tangisan Mirae berhenti, Taehyung segera melepaskan pelukannya lalu menatap gadis itu sambil memegang bahunya.

"Berjanjilah padaku bahwa kau akan menjadi wanita yang hebat nanti dan buatlah aku menyesal karena sudah meninggalkanmu, arrachi? " ucap Taehyung sambil mengusap sisa air mata yang ada di pipi Mirae dengan ibu jarinya.
Han Mirae hanya mengangguk lalu Taehyung kembali memeluknya dan mengelus lembut rambutnya.

Mirae berusaha sekeras mungkin untuk menghafal rasa nyaman dan aman ketika berada di pelukan Taehyung. Mencium dan menghafal aroma parfum yang melekat pada tubuh Taehyung.

Untuk terakhir kalinya, Mirae berharap bahwa dia akan bertemu dengan pria ini lagi nanti. Entah beberapa tahun lagi. Namun, dia berdoa agar dia bisa kembali ke pelukan seorang Kim Taehyung. Biarlah dia menjadi wanita egois demi Kim Taehyung. Yang penting adalah dia ingin pria yang memeluknya sekarang ini terus mengingatnya.
---------------------

6 tahun kemudian

Seorang wanita cantik dengan balutan long mantel berwarna coklat susu dan celana warna putih dengan high heels setinggi tiga senti itu melangkah memasuki gedung sekolah. Setiap langkahnya terdengar tegas namun menunjukkan sisi feminim dari wanita tersebut. Terlihat beberapa siswa membungkukkan badannya ketika melihat wanita ini. Wanita ini terus membalasnya dengan senyuman manis.

Hingga...

"Hey, kalian semua! Berhenti!" ucap wanita itu ketika melihat seorang remaja laki - laki sedang mengangkat kerah baju anak laki-laki lainnya dan mendorongnya hingga membentur tembok.

Mendengar suara nyaring tersebut, membuat remaja tadi segera tersadar dan langsung melepaskan cengkramannya ke anak laki-laki di hadapannya. Dia juga tersenyum ramah kepada wanita di hadapannya.

"Selamat pagi, Mrs. Han." ucap anak yang tadi memegang kerah laki - laki lain di sampingnya.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN, HA?" ucap wanita itu yang tak lain adalah Han Mirae dengan suara nyaring. Dengan langkah lebar, dia menghampiri anak muridnya sambil menatap tajam mereka.

"Kami hanya bermain, iya kan?" ucap salah satu dari mereka sambil menyenggol lengan anak laki-laki berkacamata di sebelahnya.

"I-iya." jawab anak itu dengan gugup dan terus menundukkan kepalanya.

"Aku tidak ingin mendengar basa-basi kalian. Kang Youngjae, ikut ibu ke kantor sekarang! Dan kau, Lee Minhyuk, kembali ke kelas sekarang juga!" ucap Mirae tanpa melepaskan tatapan sengit kepada kedua laki-laki di hadapannya dan menunjuk mereka dengan jari telunjuk.

Dengan langkah gontai, laki-laki yang bernama Kang Youngjae itu mengikuti Mirae menuju kantornya. Sedangkan, anak berkacamata bernama Minhyuk segera kembali ke kelasnya.

Murid-murid lainnya yang sedari tadi hanya menonton pertunjukan gratis pun segera bubar ketika melihat tatapan tajam dari Han Mirae.

Ketika sampai di kantor, Han Mirae segera meletakkan tas nya lalu duduk sambil menatap Youngjae yang dengan santainya memainkan pulpen.

"Apa lagi sekarang? Berkelahi di lingkungan sekolah? Bullying kepada siswa lain? APA LAGI YANG KAMU LAKUKAN SEKARANG, HA?" ucap Mirae sambil berdiri dan menatap sengit Youngjae. Youngjae terdiam sambil menatap wajah Mirae dengan menahan tawanya.
"Ibu sangat lucu ketika marah." ucapnya dengan tertawa kecil yang berhasil membuat emosi Mirae semakin meledak. Mirae menghela napasnya lalu memejamkan mata berusaha mengatur emosinya.

"Ibu tidak ingin energi ibu terkuras habis hanya karena kamu. Jadi, saya minta kamu datang ke kelas detensi nanti sepulang sekolah," ucapnya dengan tatapan melembut.

"Sekarang, kamu bisa keluar dari ruangan saya dan kembali ke kelas." lanjutnya lalu kembali duduk tanpa menghiraukan Youngjae.

Youngjae hanya bisa membungkukkan badan kecil lalu keluar ruangan.

---------------
To be continue

Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang