4

60 11 0
                                    

Itulah alasan kenapa orang selalu berkata bahwa jodoh tidak akan kemana.

"Apa lagi alasanmu kali ini? Ketinggalan? Ketiduran? Malas mengerjakan atau apa, ha?"

Suara Mirae menggema di seluruh ruangan kelas. Saat ini, di hadapannya sedang berdiri Kang Youngjae, murid laki - laki ternakal yang pernah ada di kamus Han Mirae.

"Nah, itu ibu tahu. Karena ibu sudah menyebutkan semua alasan saya, jadi saya tidak perlu memberitahu Anda lagi, kan?" jawab Youngjae dengan santai.

Han Mirae sudah merasakan pipinya semakin panas karena menahan emosi. Dia sebisa mungkin menghela napas panjang untuk meredakan emosinya. Jujur saja, dia sangat marah saat ini. Bagaimana tidak? Youngjae sudah berkali - kali melewatkan tugasnya dan menutupinya dengan berbagai alasan. Sekarang yang dapat dilakukan Mirae adalah menyuruh Youngjae pergi dari hadapannya.

"Kau boleh keluar kelas. Terserah apa yang ingin kau lakukan di luar. Yang penting, jangan pernah muncul di hadapanku lagi. SILAHKAN KELUAR!" ucap Mirae diakhiri dengan teriakan di akhir kalimat yang langsung membuat murid kelas 3A menegakkan tubuh mereka.

Selama ini, Han Mirae dikenal sebagai guru yang sabar dan anggun. Melihat wanita ini berteriak membuat seisi kelas langsung terkejut dan menunjukkan wajah takut mereka. Mereka hanya bisa terdiam sambil memandang lurus ke depan kelas melihat Kang Youngjae yang berjalan keluar kelas dengan wajah kesal.

Setelah Youngjae keluar dari kelas, Mirae langsung berdiri dan melanjutkan pelajarannya.

Bel istirahat pun berbunyi. Anak - anak segera merapikan buku dan mejanya.

"Cukup sampai disini pelajaran kita. Kalian boleh istirahat." ucap Mirae lalu berjalan keluar kelas menuju ruang guru.

Beberapa anak terlihat membungkukkan badannya ketika Mirae lewat hingga dia masuk ke dalam ruang guru.

Sesampainya di ruang guru, Mirae segera membuka ponselnya dan mengecek beberapa pesan yang masuk.

Hingga, ponsel lain yang berada di dalam tasnya berbunyi. Dia pun segera merogoh dan mengeluarkan ponsel berwarna hitam tersebut. Tertulis nama 'Maknae' di layar ponsel.

Tanpa pikir panjang, Mirae segera mengangkat panggilan tersebut.

"Yeoboseyo."

"Ne, Han Mirae-ssi. Ini aku, yang semalam meneleponmu."

Mirae terdiam sejenak lalu mulai melanjutkan percakapan.

"Oh, kau yang semalam. Ada apa?" ucap Mirae.

Mirae sempat merutuki pertanyaan bodohnya. Jelas - jelas si penelepon ingin mengajak bertemu untuk mengembalikan ponsel ini. Kenapa dia harus bertanya lagi?

"Aku hanya ingin bertanya, kapan kita bisa bertemu? Maksudku, untuk mengembalikan ponsel itu."

Lagi - lagi, Mirae terdiam sejenak memikirkan waktu yang pas untuk bertemu.

"Bagaimana kalau nanti malam?" ucap Mirae pada akhirnya.

"Tunggu sebentar."

Si penelepon terdengar berbicara dengan orang lain disana. Dia bertanya pertanyaan Mirae tadi.

Tak lama kemudian, si penelepon kembali berbicara kepada Mirae.
"Bisa. Kita ketemu dimana? Eh, tunggu sebentar. Kau bisa berbicara langsung dengan pemilik ponsel itu." ucapnya lalu tidak terdengar suara apa-apa lagi.

Hingga...

"Yeoboseyo."

"Yeoboseyo."

Mirae merasa aneh dengan suara si penelepon. Sepertinya, dia pernah mendengar suara ini. Tapi kapan? Dimana?

Pikiran Mirae terus melantur kemana - mana sampai suara si penelepon menyadarkannya.

"Bagaimana kalau kau datang ke gedung Big Hit Ent. ? Nanti kau tinggal bilang kepada resepsionis bahwa kau ada janji dengan... Kim Taehyung." ucapnya dengan sedikit memberi jeda sebelum menyebutkan nama.

'Kim Taehyung? Sepertinya aku kenal dengan nama itu.' ucap Mirae dalam hati.

"Halo, halo, bagaimana?"

Suara Taehyung kembali menyadarkan Mirae dari lamunannya.

"Oh? Oke. Baiklah. Kau tinggal kirim alamatnya ke ponsel ini. Aku akan kesana pukul 8 nanti."

Bel tanda masuk berbunyi dan Mirae pun segera membuka suaranya untuk mengakhiri panggilan.

"Aku harus pergi. Nanti aku telepon lagi. Terima kasih." ucapnya lalu segera bersiap - siap untuk menuju kelas selanjutnya.

-----------

Taehyung hanya bisa menghela napasnya sambil menatap ponsel milik Jungkook. Firasatnya benar. Perempuan yang tadi meneleponnya adalah mantan kekasihnya sewaktu SMA. Mantan kekasih sekaligus cinta pertamanya yang bernama Han Mirae.

Jungkook yang baru saja keluar dari toilet segera menghampiri Taehyung sambil berkata, "Sudah selesai, hyung?"

Taehyung hanya mengangguk lemah. Pikirannya masih melayang kepada suara Mirae. Sudah lama sekali sejak terakhir kali dia mendengar suara itu. Lima tahun kah? Atau lebih dari itu? Entahlah. Yang jelas sekarang adalah dia merindukan Mirae.

"Hyung." ucap Jungkook sambil melambaikan tangannya di depan wajah Taehyung.

Seakan tersadar dari lamunannya, Taehyung segera mendongak dan menatap Jungkook seolah berkata ada-apa?

"Kau jadi bertemu dengannya? Dimana?" tanya Jungkook sambil duduk di samping Taehyung.

"Jam 8 nanti di Big Hit. Waeyo?" ucap Taehyung balik bertanya.

"Ani. Aku hanya penasaran dengan orang itu. Bagaimana kalau aku ikut bertemu dengannya nanti malam?" tanya Jungkook dengan mata berbinar.
Taehyung terdiam sejenak lalu kembali bersuara.

"Baiklah." ucapnya lalu bangkit dari duduk dan berjalan ke arah pintu.

"Kau mau kemana, hyung?" tanya Jungkook sambil ikut berdiri dan mengambil ponselnya yang tergeletak di meja.

"Aku ingin kembali ke dorm. Member lain juga ada di dorm kan?" balas Taehyung sambil memegang kenop pintu.

"Iya. Tetapi, Namjoon hyung dan Suga hyung masih ada di studio. Kita tidak menunggu mereka saja?" tanya Jungkook.

"Kita? Kau saja yang menunggu mereka. Aku sudah lelah. Aku pergi dulu ya. Annyeong." ucap Taehyung sambil memutar kenop pintu dan berjalan keluar. Dia sempat melambaikan tangannya sebelum menutup kembali pintu tersebut.

'Aneh.' pikir Jungkook sambil menggelengkan kepala.

Dia memutuskan untuk kembali duduk dan memainkan game yang ada di ponselnya.

--------------------
To be continue

Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang