20

35 7 0
                                    

Tidak pernah sekalipun ada seseorang yang mampu mengubahku dalam waktu singkat selain dirimu.

"Noona," panggil Taehyung
kepada staf tata rias yang sedang memoleskan bedak tipis di wajahnya. Perempuan itu hanya bergumam. "Memangnya kalau sedang siklus bulanan itu sakit ya?" lanjut Taehyung yang berhasil membuat wanita di hadapannya menghentikan aktivitasnya dan langsung menatapnya dengan kening berkerut.

"Maksudmu?"

Menyadari suasana yang menjadi aneh, Taehyung pun segera mengelengkan kepalanya sambil mengibaskan tangannya.

"Bukan, bukan. Bukan apa-apa. Aku hanya penasaran. Apakah sesakit itu kalau sedang siklus bulanan?" tanyanya lagi.

Staf wanita di depannya masih bergeming dan menatap Taehyung lekat-lekat.

"Memangnya siapa yang sedang siklus bulanan? Kamu?" tanya staff itu.

Taehyung yang mendengar perkataan itu hanya bisa membelalakkan matanya sambil menatap wanita itu dengan ekspresi terkejut.

Namun, sedetik kemudian, ekspresinya berubah.

"Ya bukan lah. Aku hanya penasaran, noona. Memangnya tidak boleh?" tanyanya dengan wajah kesal.

Wanita di hadapannya hanya tertawa kecil lalu melanjutkan aktivitasnya.

"Kalau baru hari pertama atau kedua, biasanya perut itu akan terasa kram dan pegal-pegal akan terasa di bagian pinggang belakang. Biasa lah. Gejala awal." terang staff itu.

Taehyung hanya menganggukkan kepalanya.

Berarti, waktu itu, Mirae benar-benar kesakitan. Itulah yang ada di pikirannya.

Ngomong-ngomong soal Mirae, saat ini, gadis itu sedang apa ya?

Sudah tiga hari ini, dia tidak menghubungi Mirae karena jadwalnya yang padat. Dia bahkan hanya sempat membaca dan membalas pesan dari Mirae yang selalu mengingatkannya ini dan itu.

Begitu selesai dirias, Taehyung segera berdiri dan berjalan keluar ruangan sambil membawa ponselnya. Dia berniat untuk menelepon Mirae dan mendengar suara gadis itu.

------------------------

"Kau langsung pulang kan, Youngjae-ah?"

Saat ini, Youngjae sedang berbicara dengan Mirae di koridor sekolah. Bel pulang sekolah sudah berbunyi dua menit yang lalu. Ketika Youngjae akan berjalan ke gerbang sekolah, dia berpapasan dengan Mirae yang baru saja keluar dari kelas 2-A dan berakhir dengan percakapan ini.

"Ne. Wae?" jawab Youngjae sambil memasukkan kedua tangan ke dalam sakunya.

"Ah. Tidak apa-apa. Aku hanya memastikan kalau kau tidak ada kegiatan di luar sekolah," Mirae menghela napasnya. "Kalau begitu, hati-hati di jalan ya."

Sebelum Mirae pergi, Youngjae terlebih dahulu menahannya dengan pertanyaan.

"Ssaem tidak pulang?" tanyanya.

"Ah, aku akan pulang telat. Masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan."

Youngjae pun menganggukkan kepalanya.

Mirae menepuk sekilas pundak Youngjae lalu berjalan meninggalkannya.

Youngjae sempat menatap lama punggung yang sedang berjalan menjauhinya. Setelah berbelok ke sisi koridor lainnya, laki-laki itu pun menghela napasnya kemudian berbalik dan berjalan keluar sekolah.

--------------------

Mirae meletakkan beberapa map dan berkas lainnya di atas meja lalu mengambil ponselnya yang sudah berbunyi sejak tadi dari dalam tasnya.

Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang