Takdir tidak mungkin salah. Hanya saja, waktu yang membuatnya terlihat salah.
Mirae masih menatap bingung ponsel berwarna hitam di tangannya. Saat ini, dia sedang berada di kamar apartemennya dan bersiap untuk tidur ketika dia ingat tentang ponsel temuannya tadi. Dia pun memutar - mutar ponsel tersebut. Dia ingin sekali melihat isi ponsel ini. Tapi, dia tahu kalau itu adalah tindakan yang tidak sopan.
"Tidak boleh. Kau tidak boleh membukanya, Han Mirae." ucapnya meyakinkan dirinya sambil menggelengkan kepalanya.
'Tapi kalau nggak dibuka, gimana bisa tahu pemiliknya?' pikir Mirae.
" Ah, molla. " ucapnya sambil mengacak - acak rambutnya frustasi kemudian melempar sembarang ponsel tersebut ke kasur.
Dia pun memutuskan untuk memejamkan matanya dan berharap dapat tidur dengan nyenyak ketika ponsel yang baru saja dilemparnya berbunyi. Terdapat sebuah panggilan masuk dan tertera nama 'Maknae' di layar.
Mirae segera bangun dan duduk di kasurnya sambil menatap bingung ponsel tersebut. Pikirannya masih bergelut dengan pilihan 'angkat atau biarkan saja ponselnya.'
Akhirnya, setelah lama bergelut dengan pikirannya, dia pun memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.
"Hyung! Kau dimana?"
Mirae hanya diam tanpa berniat menjawabnya.
"Hyung... kau mendengarku kan?"
Mirae masih terdiam dan akhirnya memutuskan untuk menghela napas sebelum berbicara.
"Halo, aku Han Mirae. Aku menemukan ponsel ini terjatuh di bus. Jika kau kenal dengan pemiliknya, tolong beritahu dia untuk menghubungiku segera." ucapnya tanpa memberikan jeda hanya untuk menarik napas.
Hening sesaat, namun tak lama kemudian, suara pria di seberang kembali terdengar.
"Jadi, ponsel ini jatuh? Tolong jaga ponsel ini dengan baik. Jangan sampai hilang atau tertinggal di suatu tempat. Nanti, aku akan hubungi lagi. Terima kasih. Selamat malam."
Setelah mengakhiri panggilan tersebut, Mirae hanya bisa menatap ponsel itu dengan wajah bingung. Pikirannya masih melayang memikirkan perkataan pria di telepon tadi.
"Tolong jaga ponsel ini dengan baik. Jangan sampai hilang atau tertinggal di suatu tempat."
Memangnya apa pentingnya ponsel ini? Sebegitu berharganya kah ponsel ini? Apa sih sebenarnya isi ponsel ini?
Pertanyaan - pertanyaan itu saja yang masih melintas di pikirannya. Hingga, dia tersadar bahwa hari sudah semakin malam dan besok dia harus datang pagi ke sekolah.
Akhirnya, dia pun langsung meletakkan ponsel tersebut di nakas dan memutuskan untuk tidur.
---------------
Jungkook POV
Begitu selesai memutuskan panggilan, aku segera mengambil jaket, topi dan masker lalu memasukkan ponsel dan dompetku ke dalam kantung. Kemudian, aku segera bergegas melangkah keluar dorm, memberhentikan taksi yang lewat dan segera masuk ke dalam taksi. Saat ini, aku harus bertemu dengan Taehyung hyung. Entah kenapa dia bisa menjatuhkan ponselnya di bus.
Sesampainya di apartemen Taehyung, aku langsung memencet bel dan berkata di interkom.
"Hyung, cepat buka! Ini aku, Jungkook."
Tak lama kemudian, pintu apartemen terbuka dan menampakkan muka Taehyung hyung yang masih setengah tersadar.
Tanpa pikir panjang, aku langsung masuk ke dalam apartemen diikuti oleh Taehyung hyung.
"Ada apa kau malam - malam kesini?" tanya Taehyung sambil berjalan ke sofa dan tidur disana.
"Hyung, ponselmu mana?" ucapku tanpa basa - basi."Ponselku? Ponselku jatuh tadi. Kenapa?" jawabnya dengan kesadaran yang masih setengah.
"Jinjja?! Berarti aku benar." gumamku yang berhasil membuat Taehyung bangun dari posisi tidurnya dan segera menatapku dengan tatapan heran dan dahi berkerut.
"Tidak usah menatapku seperti itu, hyung. Jadi, tadi aku mencoba meneleponmu untuk bertanya kau dimana. Tapi, bukannya dijawab, malah aku diberitahu bahwa ponselmu terjatuh dan sekarang ada di dia. Bagaimana ponselmu bisa jatuh sih, hyung ? Untung yang menemukannya adalah orang baik. Bagaimana kalau itu haters? Kau akan habis olehnya, hyung." ucapku panjang lebar yang masih dibalas Taehyung dengan tatapan bingung.
Namun, tak lama kemudian, dia berdehem dan membuka suaranya.
"Lalu dia bilang apa? Kok kau bisa tahu kalau dia orang baik? Pria atau wanita?" jawab Taehyung dengan balas bertanya.
"Astaga, hyung. Satu - satu dong. Dia bilang dia ingin mengembalikannya dan memintaku untuk menghubunginya. Aku hanya berpikir dia orang yang baik. Dari suaranya sih, kurasa dia wanita." jawabku sambil berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman.
Aku langsung membuka kulkas dan mencari minuman kaleng yang biasa aku minum.
Kemudian, aku berjalan menuju meja makan dan duduk disana. Aku melihat Taehyung masih melamun tetapi air mukanya menunjukkan bahwa dia sedang berpikir keras.
"Apa yang kau pikirkan, hyung? Lagipula ponselmu kan sudah ketemu. Santai saja." ucapku lalu meneguk minuman kaleng tersebut.
"Kau tahu nama yang menemukan ponselku?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya ke arah meja makan.
Aku sempat terdiam dan berpikir sejenak. Lalu, mulai membuka suaraku.
"Kalau tidak salah, namanya Han Mi," aku mengetukkan jariku ke dagu seakan berpikir lalu menjentikkan jari. "Aha, aku ingat. Namanya Han Mirae, hyung. Iya benar. Han Mirae namanya."
----------------
Author POV
"Aha, aku ingat. Namanya Han Mirae, hyung. Iya benar. Han Mirae namanya."
Ucapan Jungkook barusan berhasil membuat Taehyung terlonjak kaget. Dengan segera, dia langsung menatap Jungkook dengan tatapan tidak percaya.
"Kau bilang siapa namanya? Han Mirae?" tanyanya lagi untuk memastikan pendengarannya.
Jungkook meneguk lagi minumannya lalu menjawab pertanyaan Taehyung.
"Iya, hyung. Dia bilang namanya Han Mirae. Memangnya kenapa? Ada yang salah dengan nama Han Mirae?" tanya Jungkook sambil menatap bingung Taehyung.
Taehyung hanya bisa menggelengkan kepala
"Tidak mungkin dia. Han Mirae bukan hanya dia. Lagipula, di Korea ini kan banyak Han Mirae."
Kata - kata tersebut yang terus terngiang di kepala Taehyung. Taehyung berusaha sebisa mungkin menyingkirkan pikiran aneh yang terus berkeliaran.
Jungkook menatap aneh pria di sampingnya sambil memegang kaleng minuman kosong. Dia tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh hyung nya tersebut tapi sudah terlihat dari wajahnya, dia sedang memikirkan hal yang... berat. Mungkin?
Merasa ditatap oleh Jungkook, Taehyung segera berdehem lalu menoleh ke samping.
"Ada apa?" tanyanya sambil menatap Jungkook.
Yang ditanya hanya mengedikkan bahu lalu berjalan untuk membuang sampah.
"Hyung, aku menginap disini ya. Aku tidur dulu. Bye, hyung." ucap Jungkook sambil berjalan keluar dapur menuju kamar meninggalkan Taehyung yang masih bingung.
"Ah, molla." ucap Taehyung sambil mengacak - acak rambutnya frustasi lalu beranjak dari kursi dan pergi ke kamar.
------------------
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again
FanfictionKim Taehyung tidak pernah berniat meninggalkan gadis itu. Tidak pernah sekalipun. Namun, karena keadaan memaksanya membuat Taehyung tidak dapat melakukan apapun selain meninggalkannya. Dapatkah Taehyung bertemu kembali dengan harapannya?