Aku tidak tahu cara mengekspresikan rasa rinduku kepadamu. Namun, kau selalu mempunyai sejuta cara untuk membuatku semakin merindukanmu.
Taehyung melangkahkan kakinya memasuki sebuah gedung apartemen. Dia menurunkan topi hitamnya hingga menutupi wajahnya. Tak lupa, kupluk jaketnya yang dipasang diatas kepalanya juga ia eratkan hingga menutupi wajahnya.
Langkahnya terhenti di depan pintu lift yang tertutup. Setelah memencet tombol di sebelah pintu lift, Taehyung segera mengambil ponselnya dari kantung jaket.
Dia terlihat sedang menelepon seseorang lalu tak lama kemudian, pintu lift terbuka dan akhirnya Taehyung pun masuk ke dalamnya. Dia menekan angka 5 pada papan tombol lift dan membiarkan pintu itu tertutup dengan sendirinya.
Ting!
Tak lama kemudian, pintu lift terbuka dan Taehyung pun segera melangkahkan kakinya menuju kamar dengan nomor 508.
Begitu sampai di depan pintu kamar tersebut, Taehyung terlihat merapihkan sedikit tatanan rambutnya sebelum menggerakkan tangannya memencet bel.
----------------
Ting tong
Mirae mengerjapkan matanya begitu mendengar bunyi bel dari pintu depannya.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan ada seseorang yang memencet bel pintu apartemennya?
Mirae tidak habis pikir.
Ting tong
Bel itu kembali berbunyi dan membuat Mirae bangun dan melangkahkan kakinya dengan gontai menuju pintu depan.
Dengan matanya yang masih setengah terpejam dan tangan yang terus menerus menutup mulutnya, Mirae pun membuka pintu apartemennya.
Matanya sempat terbelalak melihat sosok laki-laki di hadapannya yang sedang tersenyum manis. Namun, gadis itu segera memasang wajah datar sambil menatap laki-laki di depannya.
"Oh, Taehyung-ah." ucapnya lalu menggeser sedikit tubuhnya, memberikan jalan masuk kepada Taehyung.
Kemudian, Mirae menutup pintu apartemennya dan berjalan masuk.
"Kau sedang tidur?" tanya Taehyung sambil mengganti sepatunya dengan sandal rumah ketika Mirae berjalan melewatinya.
Gadis itu hanya mengangguk lalu berjalan masuk diikuti Taehyung.
"Aku habis melakukan pemotretan di dekat sini. Lalu, ketika ingin pulang, aku berpikir tentangmu. Jadi, aku memutuskan untuk ke apartemenmu." ucap Taehyung lalu mendudukkan bokongnya ke sofa di ruang tengah apartemen Mirae.
"Kau rindu padaku?" tanya Mirae tanpa menoleh ke arah Taehyung dan terus berjalan menuju dapur.
Mendengar hal itu, Taehyung segera bangkit dari duduknya lalu mengikuti Mirae ke dapur. Dia memutuskan untuk duduk di meja makan sambil melihat Mirae yang sedang menyalakan kompor.
"Iya. Aku sangaaaaattt merindukanmu," Taehyung tersenyum. "Memangnya kau tidak rindu padaku?" lanjut Taehyung sambil menatap lekat punggung Mirae.
Mirae menoleh sekilas ke belakang lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Biasa saja." ucapnya sambil mengangkat bahunya acuh dan menaruh teko diatas kompor.
Sebenarnya, Mirae sangat merindukan laki-laki yang sedang berdiri di belakangnya. Namun, dia terlalu gengsi untuk mengatakan hal itu.
"Benarkah?" tanya Taehyung sambil melingkarkan tangannya yang besar ke perut Mirae dan memeluknya dari belakang.
Napas Mirae tercekat, darahnya berdesir dan seketika jantungnya langsung berirama cepat begitu merasakan napas Taehyung yang menyentuh kulitnya dan memberikan kehangatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again
FanfictionKim Taehyung tidak pernah berniat meninggalkan gadis itu. Tidak pernah sekalipun. Namun, karena keadaan memaksanya membuat Taehyung tidak dapat melakukan apapun selain meninggalkannya. Dapatkah Taehyung bertemu kembali dengan harapannya?