Curiga

9.6K 448 30
                                    

Terdengar suara seseorang membuka pintu, dengan cepat Rica langsung menghapus air matanya.

"Lu siapa?" tanya Rendy dengan tatapan sinis.

Rica pun bangkit dari tempat duduknya, ia langsung berbalik menghadap Rendy.

"Oh lu lagi" Ucap Rendy dingin.

"Reren ini Rica, dia tadi nemenin Nenek disini saat kamu belum dateng" ucap seorang Nenek yang sedang berbaring di tempat tidur.

"Yaudah Nenek sekarang istirahat aja, aku yang akan nunggu Nenek sekarang dan bukan dia!"

"Kamu nggak boleh ngomong kasar Reren"

"Yaudah Nek" Rendy berjalan ke hadapan Rica. "Thanks udah mau nemenin Nenek gue" Rendy masih menatap Rica dengan dingin.

Seketika Rica langsung menatap Rendy dengan senyuman yang sangat lebar. "Oke Reren sama-sama hehe" ledek Rica.

"Lu nggak berhak manggil gue Reren!!" Rendy menunjuk wajah Rica dengan kesal.

"Reren nggak boleh gitu!" Ujar Nenek Rendy yang sedikit kesal.

"Tuh kan ama Nenek nggak boleh ngomong kayak gitu hwekk" Rica menjulurkan lidahnya dan langsung pergi ke arah pintu kamar.

"Nenek Rica pergi dulu ya" Rica berteriak sambil membuka pintu kamar tersebut dan pergi dengan begitu cepat.

Rendy pun langsung menarik sebuah kursi untuk duduk menemani Neneknya yang sekarang masih sakit.

"Nek? Kok dia bisa disini?" Tanya Rendy pelan.

"Tadi dia nggak sengaja masuk kesini, terus Nenek suruh dia untuk nemenin Nenek deh" Nenek Rendy tersenyum manis kepada Rendy.

"Nek kayaknya Nenek harus pindah dari kamar ini, karena orang tadi itu sedikit bahaya"

"Dia baik kok, dia juga kan anak dari pemilik Rumah sakit ini jadi walaupun kita pindah kamar pasti dia juga akan tau"

"Kita pindah Rumah sakit aja Nek"

"Ish kamu nih ya, lebay banget"

"Nek tadi aku ngeliat dia kaya abis nangis gitu, emang dia kenapa Nek?" Tanya Rendy lagi.

"Tadi dia ngelucu, terus ketawa nggak berhenti-berhenti sampai air matanya keluar gara-gara ketawa"

"Oh gitu ya Nek"

***

"Dek lu tadi kemana aja sih?" Tanya Rico.

"Tadi gue sakit perut Kak"

"Oh lu abis boker"

"Yoi brother"

"Lancar bokernya?" Tanya Rico lagi.

"Ngadet di tengah jalan kak"

"Heh!! Kalian ngapain ngomongin kayak gitu" ujar Erick yang sedang menyetir mobil.

"Hehehe sorry yak bapake" balas Rico sambil meledek dari belakang.

"Maaf ya Pa, Rica sama Rico sengaja hehehe" ujar Rica.

"Papa nggak mau maafin kalian, Papa akan maafin kalian jika kalian berdua diam dan nggak berisik lagi"

"Oke Pa..." Balas Rica dan Rico bersamaan.

Its MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang