Awal dari penderitaan

6.8K 400 15
                                        

[Flashback on]

{28 Desember 2007}

"Kakak!" panggil Rica yang memasuki sebuah ruangan dimana terdapat Rico dan Erick disana.

"Adek!" Rico menoleh akan panggilan Rica namun betapa terkejutnya dia melihat Rica.

"Kakak sekarang kita sama hehehe" Rica tersenyum manis kearah Rico. "kakak botak aku juga botak yey" Rica menunjukan kepalanya yang sekarang sudah tidak ada sehelai pun rambut disana.

Rico berjalan menghampiri Rica yang masih tersenyum manis kepada Rico.

"Adek ngapain? Kenapa kamu habisin rambut kamu dek?" Tanya Rico yang sekarang berada di hadapannya. "kamu kan nggak sakit kayak Kakak dan sebelumnya rambut kamu masih ada kan" lanjut Rico.

"Rica nggak pengen liat kakak sedih karena rambut kakak yang rontok dan sekarang udah abis" Rica masih tersenyum manis kearah Rico.

"Tapi adek nggak perlu ngikutin kakak, kakak nggak pengen kalo adek sedih juga karena rambut adek yang udah di potong kaya gini" ucap Rico yang sedikit sedih melihat adiknya.

"kalo kakak sedih atau menderita berarti aku juga patut ngerasain itu, aku pengen kayak kakak biar kakak nggak sedih dan biar kakak nggak sendirian botaknya hehehe" Rica terus saja tersenyum manis kea rah Rico.

Air mata Rico tiba-tiba saja menetes, ia tidak sanggup mendengarkan perkataan adiknya dan apa yang telah adiknya sendiri lakukan untuk dirinya. Rico langsung memeluk adiknya itu.

Ia benar-benar sedih dan tiba-tiba Rico teringat perkataan adiknya Rica dulu, bahwa Rica sangat menyukai rambutnya tapi sekarang rambut yang menghiasi kepala adiknya sudah hilang dan semua yang Rica lakukan adalah demi Rico.

Erick dari kejauhan hanya bisa menatap kedua kakak-beradik yang sedang berpelukan, setetes air mata pun jatuh dari kelopak mata Erick.

Erick mengusap air matanya itu dan berusaha untuk tersenyum. "oke, Rico..Rica ayo sini duduk di sofa" Erick menyuruh mereka berdua untuk duduk di sofa.

Mereka berdua melepaskan pelukannya dan segara duduk di atas sofa tersebut.

"oke kalo gitu sekarang Papa akan kasih kalian berdua suntik vitamin oke" ujar Erick.

"Pa tapi kan yang sakit Rico, kenapa Rica juga di suntik?" Tanya Rico.

"ini Cuma suntik vitamin doang kok Rico, biar tubuh kalian berdua terlihat lebih sehat" jawab Erick dengan senyuman manisnya.

"iya kak, kan aku udah bilang kalo aku nggak pengen kakak sendiran aja yang disuntik, pokoknya aku nggak pengen kakak sendirian dalam menghadapi apapun hehe" Rica tersenyum manis kepada Rico.

Rico membalas senyuman Rica tersebut "janji ya dek kalo kamu nggak akan biarin kakak sendirian" ucap Rico.

"Janji!!" balas Rica dengan penuh semangat.

[flashback off]

"Mama ini salah Rica Ma..."Rica menangis dalam pelukan Sandra yang masih menggunakan seragam sekolah.

Yap, tadi saat Rico pingsan di lapangan sekolah dengan cepat Rica menelfon Erick, sesampainya Erick disana, mereka langsung membawa Rico ke Rumah sakit dan pastinya Rica ikut juga ke Rumah sakit.

Its MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang