Penjelasan

5.6K 399 13
                                    

Sudah 2 hari lamanya Rica berada di Rumah sakit dan sudah 2 hari juga Rica tidak masuk sekolah.

Kondisi Rica sebenarnya sudah baik, namun Rica masih tidak di bolehkan Erick untuk pergi kesekolah.

Dan sekarang Rica sedang berjalan santai di sekitar taman bersama Rendy di sore hari yang begitu cerah.

"Gimana kaki lu sekarang?" tanya Rendy.

"Ya gini, liat aja sendiri gue jalannya kayak gimana, masih rada aneh tapi sakitnya udah berkurang" jawab Rica sambil menunjuk ke arah kakinya.

"Bagus lah kalo gitu"

"Sekolah gimana Ren?"

"Ya gitu"

"Oh iya, kata Nenek, lu bakal ikut Olimpiade science, iya kan?" Rica mendekati wajah Rendy.

"Iya tapi gue males ikut" Rendy mendorong wajah Rica yang begitu dekat dengannya.

"Ish ngeselin lu" Rica berdecak kesal dengan apa yang Rendy lakukan barusan. "Terus lu kenapa males ikut sih?" tanya Rica dengan nada kesal.

"Ya gue males aja" jawab Rendy santai.

"Kalo gue jadi lu, gue bakalan ikut!" Rica mulai bersemangat.

"Kenapa lu mau ikut?, lu sendiri orangnya malesan"

"Eh, gue tuh mau ngebuat kenangan saat di SMA, kan kalo gue menang juara dan banggain sekolah, gue bisa di kenang sebagai murid yang cerdas tanpa belajar HUAAAHAHAHAHA" Rica mulai bertingkah aneh lagi dan dengan ekspresi yang begitu aneh.

"Maaf mba, mukanya tolong di kondisikan" Rendy meledek Rica karena ekspresinya yang benar-benar aneh.

"Apaan sih lu!, gue lagi seneng juga" Rica mulai kesal kembali.

"Dasar aneh"

"Lu aneh"

"Serah lu Ric"

Tak disangka dari kejauhan ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka berdua.

Orang itu terus memperhatikan apa saja yang mereka berdua lakukan.

Orang itu tidak pernah melepas pandangannya dari Rica dan Rendy, entah apa niatan orang itu untuk memperhatikan Rica dan Rendy.

"Eh gue mau beli minum dulu ya" ucap Rendy. "Lu duduk di situ dulu aja, lu nggak usah ikut, lu cuma harus nunggu gue di situ" Rico menunjuk kearah bangku taman yang sedang tidak di tempati siapapun.

"Oke deh Reren" balas Rica.

"Sini ayo" Rendy mencoba membantu Rica mendekati bangku taman tersebut.

Mereka berdua berjalan mendekati bangku taman tersebut.

Akhirnya mereka berdua sampai, Rica segera menduduki bangku tersebut.

"Makasih Ren" ucap Rica dengan senyuman manis.

"Ya, kalo gitu gue pergi dulu ya" Rendy mulai melangkahkan kakinya menjauhi Rica.

"Iya Ren, gue tunggu lu disini"

Rendy meninggalkan Rica sendirian di bangku taman, untung saja suasana di taman terasa sedikit ramai dengan adanya beberapa anak-anak kecil di sana.

Karena hal itu Rica tidak merasa kesepian saat di tinggalkan Rendy pergi, untuk membeli minum.

Dari kejauhan seseorang yang dari tadi memperhatikan Rica dan Rendy mulai mendekat, sepertinya orang itu memiliki urusan dengan Rica, atau mungkin orang itu memang sengaja menunggu Rica sendirian.

Its MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang