"Jadi orang jangan nekat" bisik Sammy di telinga Rica.
"Ish, suka-suka dong" balas Rica dengan kesal.
Sammy hanya bisa tersenyum melihat Rica yang begitu kesal akan dirinya.
"Yaudah, gue balik dulu" Sammy langsung melangkahkan kakinya dan menjauhi Rica.
"Bodo amat, hwekk" Rica menjulurkan lidahnya kepada Sammy karena kesal.
Sayangnya Sammy sudah mulai menjauh dari Rica, jadi ia tidak mengetahui apa yang Rica lakukan barusan dan Rendy yang sedari tadi di sebelah Rica hanya bisa diam.
Entah apa yang membuatnya menjadi diam seperti ini, raut wajahnya juga menggambarkan jika ia sedang memikirkan sesuatu.
"Eh, Reren, woy" Rica melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Rendy.
"Oh iya, ada apa?, Kenapa Ric?" tiba-tiba saja Rendy salah tingkah.
"Harusnya gue yang nanya, lu itu kenapa?"
"Kenapa apanya Ric?, gue biasa aja kok"
"Terus tadi lu ngapain tiba-tiba ngelewatin gue abis itu lu jongkok nggak jelas, lu pengen boker?, kalo mau boker tuh di toilet Ren, ckckck..." Rica menggeleng-gelengkan kepalanya lantaran bingung dengan sikap Rendy.
"Gue nggak pengen boker, serius dah, tadi gue ngelewatin lu dan gue juga jongkok, itu karena gue ngeliat duit hehe, terus duitnya gue ambil, lumayan lah hehe" Rendy mengeluarkan selembar uang kertas 50 ribu dari sakunya.
"Lah, lu nemu duit kok banyak amat Ren? tadi gue nggak liat, sumpah dah" Rica terkejut dengan uang yang Rendy temukan.
"Keren kan gue, udah lah sekarang mending ke kelas aja, ada sesuatu yang pengen gue omongin sama lu" ajak Rendy.
"Iya iya Ren"
Mereka berdua akhirnya berjalan bersamaan menuju kelas XI.1.
"Ren, gue tau lu bohong, pasti lu bukan nemu duit tapi lu nemu sesuatu yang ngebuat lu diem tiba-tiba" batin Rica sambil menatap Rendy.
Sesampainya di kelas, semua murid hanya bisa menatap Rendy dan Rica dengan bingung.
Mereka bingung karena Rendy yang tadi keluar, tiba-tiba saja masuk dengan membawa Rica.
Dan apa yang di katakan Sammy tadi, bahwa Rica izin tidak masuk, tiba-tiba saja muncul dengan Rendy.
Pak Salim yang sedang mengajar hanya bisa diam melihat Rica dan Rendy melewati dirinya begitu saja.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju mejanya dan semua tatapan para murid kelas XI.1 tertuju kepada Rica dan Rendy, bahkan Revan dkk juga menatap mereka berdua dengan tatapan bingung.
Mereka berdua kembali duduk di bangkunya masing-masing, Rica segera mengeluarkan buku-bukunya dari dalam tas, dan Rendy kembali mengerjakan tugas yang diberikan Pak Salim tadi.
"Rica, bukannya kamu izin?" tanya Pak Salim dari depan kelas.
"Nggak jadi izin Pak" jawab Rica enteng.
"Owh yasudah, kamu sekarang kerjain tugas yang Bapak kasih!, kamu bisa tanya Rendy tentang tugas yang Bapak berikan" ucap Pak Salim.
"Ya Pak" Rica langsung bergeser mendekati Rendy.
Tapi Rendy segera menutup bukunya, karena ia tahu bahwa Rica mencoba mendekati dirinya untuk bertanya.
"Gue nggak akan kasih tau lu, sebelum lu ngasih tau gue, tadi lu kenapa?, ada masalah apa sama lu?, kenapa lu bisa telat?, dan kenapa itu cowok bilang kalo lu nggak masuk?" tanya Rendy dengan serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
Its Me
Novela Juvenil[ON EDITING] Seorang gadis SMA bernama "Rica Sandoro" Memiliki wajah yang imut, dan senyum yang begitu manis, namun jangan gampang percaya dengan wajah imutnya itu, kelakuannya tidak seimut wajahnya, ia adalah seorang anak yang aneh dan sifat yang...