4 months later...
BARBARA
Hari ini aku dan Harry akan pergi ke rumah sakit sekedar untuk check up dan mengetahui jenis kelamin anak kami.
Kau tahu? Barbara kecil sudah menunjukkan tendangan pertamanya sebulan yang lalu. Aku dan Harry sangat senang. Dari awal kehamilan ku Harry tak henti-hentinya mengajak anak kami bicara. Ya...walaupun kita tahu kalau dia tidak akan membalas ucapan kami. Tapi setidaknya dia tahu suara ayah dan ibunya nanti.
"Siang, dokter" ucap Harry dan aku bersamaan saat memasuki ruang dokter ini.
"Hei,Styles. Silahkan duduk" ucapnya yang langsung mempersilahkan aku dan Harry duduk di hadapannya.
Seperti bulan-bulan yang lalu, dia menyuruhku untuk berbaring di atas kasur rumah sakit dan mulai memeriksakan kandungan ku dengan alat usg.
"Baik, kurasa kondisinya sehat. Dan jika aku lihat semua anggota tubuhnya lengkap dan...congratulations, Mrs.Styles, anak kalian nanti berjenis kelamin perempuan" ucap dokter itu sambil menampilkan senyuman terbaiknya.
Aku melirik ke arah Harry sambil tersenyum dengan lebar karena jujur, aku memang sangat ingin mempunyai anak perempuan dari dulu. Bahkan ini keinginanku sejak aku high school. Hahaha.
"Terimakasih, dok" ucapku dan Harry yang langsung menjabat tangan dokter itu, dan pergi meninggalkan ruangannya.
lalu Harry mengajakku pergi ke toko perlengkapan bayi. Sekedar untuk membeli baby box dan baju-baju untuk little Styles ini.
Sesampainya di toko peralatan bayi, aku dan Harry langsung menuju ke tempat baby box. Setelah mendapatkan baby box yang sesuai dengan keinginan kami, aku dan Harry langsung pergi ie tempat baby clothes.
"Harry, kau tahu kan kalau anak kita perempuan?" Dia mengangguk sebagai jawabannya.
"Tapi menurutku tidak semua perempuan harus di belikan baju warna pink, bukan? Aku lebih memilih agar pakaian little Styles ini dengan warna-warna seperti hitam, putih dan abu-abu, bagaimana menurutmu? Tapi tetap aku akan membelikannya baju berwarna pink juga, biar tidak menghilangkan kesan feminim nya" jalasku panjang lebar.
"Belilah apapun yang membuatmu senang, sayang. Aku yakin apapun yang di belikan oleh mommy dan daddy nya dia pasti senang" ucap Harry sambil mengusap kepalaku.
"Terimakasih, Harry. Kau memang daddy yang baik. I love you" ucapku sambil mencium pipinya singkat lalu kembali fokus dengan beberapa pakaian yang ada di sini.
Setelah selesai dengan urusan perlengkapan bayi, Harry mengajakku untuk pergi ke rumah mom Anne.
Kau tahu? Sejak awal kehamilanku sampai sekarang mom dan dadku termasuk juga mom Anne tidak ada yang mengetahuinya satupun. Kami hebat kan bisa menyembunyikannya dengan baik?
Rencananya Hari ini mom dan dad ku akan berkumpul di rumah mom Anne.
Aku dan Harry akan memberitahukan ini sekarang kepada mereka."Sampai, jangan turun dulu okay" ucapnya yang langsung turun dan berlari kearah pintu mobilku dan seperti biasa dia yang membukakannya untukku.
Setelah turun, aku dan Harry langsung memasuki rumah dan langsung menuju ruang keluarga.
Disana sudah ada mom dan dad ku dan juga mom Anne yang sudah berkumpul. Menyadari kedatangan kami berdua, mereka semua langsung bergantian memelukku dan juga Harry.
"Barbara, kenapa perutmu? Apa kau terlalu banyak diberi makan oleh Harry?" Tanya mom Anne dengan polosnya.
Aku dan Harry terkekeh, kita saling memandang satu sama lain. "Surprise!! It's our baby and this is a baby girl!!" Ucapku dan Harry dengan bersemangat.
Terlihat wajah mom, dad dan mom Anne yang sangat terkejut, bahkan mom ku sempat meneteskan air mata bahagianya. Aku dan Harry yang melihat mereka hanya bisa tertawa kecil.
"Kau...kenapa kau tidak memberitahukan mom dan dad atau bahkan Anne?" Ucap mom yang langsung berdiri di sebelahku dan mengusap perutku.
Aku memutar mataku malas. "Mom...ayolah, kan sudah aku bilang ini surprise" dad ku hanya terkekeh mendegar percakapanku dengan mom.
Author pov
Saat sedang berbincang-bincang dan melepas rindu mereka satu sama lain. Seorang perempuan dan sepasang anak kembar memasuki ruang keluarga.
"Sudah aku bilang aku yang akan sampai di depan Barbara langsung! Kau belakangan saja" terdengar suara teriakkan dari seorang anak perempuan
"Aku tidak mau! Kalau kau yang sampai di depan Barbara duluan, itu artinya yang akan aku peluk duluan adalah Uncle Harry! Aku tidak mau! Dia sering menjahili ku!" Terdengar suara anak perempuan yang berbeda.
Perempuan tadi dan sepasang anak kembar ini masuk ke dalam ruang keluarga.
"Girls! Diam lah. Kalian berdua akan memeluk Barbara bersamaan! Tidak ada yang memeluk uncle Harry! Cukup dan jangan bertengkar!" Ucap ibu dari anak kembar tadi. Ya Gemma.
"Hei, twins!! Long time no see, eh?" Ucap Barbara sambil merentangkan kedua tangannya setelah menyadari keberadaan Daisy dan Lily.
"Aunty!!!" Ucap mereka dengan penuh semangat sampai-samoai kedua mata mereka berbinar-binar melihat kehadiran Barbara.
"Pelan-pelan, twins. Di perut aunt Barbz sedang ada adik kecil. Kau bisa melukainya jika memeluk aunt barbz dengan kencang" ucap Anne memperingati si kembar.
Setelah melepas rindu dengan si kembar dan Gemma. Mereka menuju ruang makan dan berkumpul nersama sambil memakan makan siang mereka.
~•~•~•~••~~•~•~•~
Don't forget to
Vote
And
Comment
Love, F.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry. [H.S]
Fanfiction[slow updates] Mereka bisa di bilang keluarga yang bahagia. Tapi itu dulu.jauh sebelum semuanya menjadi seperti saat ini. Jauh sebelum semua masalah itu datang. Apakah mereka bisa mempertahankan keluarga mereka? Atau....sebaliknya??