28 - Z!

177 25 8
                                    

Barbara pov

Aku langsung melepaskan pelukan Harry dan berlari ke arah lelaki tadi dan langsung memelukknya erat. Persetan dengan bajuku yang sudah berlumur coklat dan lelaki ini yang sudah melarang ku untuk memeluknya karena, ayolah ini semua gara-gara coklat leleh itu. Aku terlalu merindukannya.

"I miss you my cool boy!!" Ucapku yang masih memeluknya erat. Dia terkekeh dan mulai membalas pelukan ku.

"I miss you too, sweetheart!! Im here now!! Whoaa!!" Ucapnya yang makin mempererat pelukan kami. Dan menggoyangkan badan kami ke kiri dan ke kanan seperti anak kecil.

"Kapan kau tiba disini, hm?" Tanyaku yang mulai melepaskan pelukan ini secara sepihak. Lalu menatap matanya yang benar-benar indah. Menurutku matanya lebih indah dari pada milik ku.

"Kemarin. Dan aku menginap di hotel lalu pagi ini aku disini. Aku akan menginap di rumah mu bolehkan?" Tanyanya sambil tersenyum. Aku mengangguk senang. "Tentu saja boleh!"

"Ekhm... Sudah puas berselingkuh di depan ku, Barb?" Tanya Harry sambil terkekeh dan berjalan mendekat ke arah ku.

Aku terkekeh dan langsung melirik ke arah Harry. "Belum. Aku belum puas. Aku akan lanjut berselingkuh dengannya saat cupcake, grilled salmon dan mashed potato ku selesai" ucapku yang langsung melanjutkan aktifitas ku tadi sebelum Harry melumuri iu dengan coklat leleh ini.

"Hi, Zayn!" Ucap Harry yang langsung memeluk singkat lelaki tadi.

Ya, Zayn. Lelaki yang aku peluk sangat erat tadi. Dia kakak ku. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Dan aku sangat-sangat merindukannya.

Biar aku jelaskan sedikit tentangnya. Kau ingat saat aku dan Harry sedang berada di taman? Aku bilang pada Harry untuk langsung pulang karena aku akan mengantarkan kakak ku ke bandara? Ya dia akan pulang ke LA waktu itu. Dia pindah kesana. Dan hari ini aku bertemu lagi dengannya.

"Hi Mate!" Ucap Zayn yang membalas pelukan Harry singkat.

"Dimana Jasmine?" Tanya Harry sambil memandangi sekitar mencari keberadaan anak kecil itu. Aku mengerutkan keningku saat mendengar ucapan Harry.

Seakan tersadar sesuatu aku langsung menatap Zayn kembali. "Ah iya! Dimana Jasmine dan Gigi? Apa kau kesini tak bersama mereka?"

"We are here, love birds!!" Teriak Gigi saat memasuki dapur dan sambil menggendong bocah berumur lima tahun yang bernama Jasmine itu.

Aku dan Harry terkekeh dan langsung membuat group hugs dengan Gigi beserta Jasmine yang ada di gendongannya. Jasmine tertawa. "Ew. Habis bermain apa saja kalian? Aku jadi terkena coklat leleh"

"Entah, tanyakan saja pada si keriting ini. Sehabis ini kau dan Zayn harus pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh kalian. Kamar kalian berada di lantai atas tepat di samping kiri kamar utama" jelasku sambil terkekeh dan berjalan ke arah mixer lalu menghidupkannya.

"Baiklah nona yang cantik. Aku menyayangi mu. Aku dan Gigi ke atas dulu yaa. Kami titip Jasmine!" Ucap Zayn yang langsung merangkul Gigi berjalan ke lantai atas.

"Huh, dad dan mom mu benar-benar menyebalkan ya?" Ucap Harry yang langsung memggendong Jasmine.

Jasmine terkekeh. "Mereka memang seperti itu uncle" jawabnya dengan lembut.

"Ah iya!! Kau tunggu disini dan duduk sebentar yaa? Uncle mau mandi dulu. Sehabis itu uncle akan mengenalkan saudara mu yang baru" ucap Harry yang langsung mendudukkan Jasmine di kursi dan langsung berlari ke arah kamar.

"Apa yang dia maksud saudara baru?" Ucap Jasmine pelan tetapi aku masih bisa mendengarnya. Aku terkekeh dan berbalik menghadap ke arahnya.

"Kau punya adik sepupu baru sayang. Nanti setelah uncle Hazza selesai mandi, dia akan membawakan nya kesini" jelasku. Dia tersenyum dan mengangguk.

Tak lama kemudian Zayn dan Gigi turun dan langsung menghampiriku yang masih di dapur. Ah, perlu kalian ketahui cupcake ku sudah jadi dan Jasmine sudah minta tambah dua kali. Haha. Grilled salmon juga sudah. Sekarang tinggal mashed potato.

"Hi, barbie! Dimana keponakan baru ku?" Tanya Gigi yang sekarang berdiri di sebelah ku sedangkan Zayn langsung duduk di sebelah Jasmine.

"Uhm, dia di atas. Harry sedang mandi, nanti dia akan membawanya turun. Just wait her, aunty. Haahah" ucapku. Gigi terkekeh dan langsung duduk di samping Zayn.

"Hello everybody!!! Im here!! Lalala~~" ucap Harry yang baru masuk dapur dan langsung mengambil alih tempat duduk di samping kanan Jasmine.

"Whoaaa!!! A baby!!! Who is she uncle?!!! " tanya Jasmine antusias saat sudah melihat wajah Audrey.

"Wow! Kenapa dia sangat mirip dengan Barbara? You both like twins!! Okay..okay... I will call her, uhm... Little Barb. Yeah. or sometimes Her name maybe" ucap Zayn sambil mengusap-usap pipi gembul Audrey.

"It's cool! You're a mom now, barbie!! Akan ku anggap dia sebagai anakku sendiri. So!! What is her name Harry, Barbs?" Tanya Gigi sambil menggendong Audrey.

"Let me guess it mom, dad, uncle and aunt!!!" Teriak Jasmine. Kami terkekeh dan mengangguk.

"Her name must be cupcake! Am i right?!" Ucapnya sambil mendampakkan gigi mungil nya. Aku memutar mata mendengarnya sedangkan Harry terkekeh.

"No way! Her name is Audrey. caroline Audrey Styles. Don't call her cupcake, muffin atau semacamnya. Don't you dare, uncle zayn, Aunt G and you sunshine" ucapku sambil tersenyum lebar dan menatap mata Harry tajam.

"Hei princess! Kenapa kau dapat menyimpulkan namanya cupcake?" Tanya Zayn sambil melirik ke sebelahnya. Ya, Jasmine.

"Entah, hanya asal menyebut. Karena satahu ku dulu unHazz pernah bilang padaku seperti ini. 'Hei lil G. Kalau aku menikah dengan  dengan aunty mu nanti dan mempunyai anak dengannya, aku akan menamainya cupcake' like that" jelasnya santai. Aku membelalakkan mataku saat mendengarnya. Sialan kau Styles!

"Terkutuk lah kau" ucapku spontan dan masih menatap Harry tajam. Harry hanya tersenyum lebar.

"Ada apa dengan mu, Barb?" Tanya Zayn saat mendengar ucapan ku. Aku hanya menggeleng dan duduk di sebelah kiri Gigi.

" tidak. Hanya saja dia benar-benar akan memberi nama cupcake dulu. And well... Lebih terdengar seperti nama toko roti. Ew!" Ucapku sambil memutar mata dan langsung menuangkan mashed potato ini di piring.

"Hahah... Astaga kalau iya mungkin namanya akan menjadi Cupcake Styles. Terdengar bodoh, hahah" ucap Gigi terbahak. Aku hanya tersenyum miring dan menatap Harry.

"Ayolah Zayn, G... Jangan berpihak kepada Barbara untuk kali ini. Sejak awal kelahiran Audrey tidak ada yang memihak pada ku" ucap Harry memelas. Zayn dan Gigi terkekeh.

"Maaf, dude. Kali ini aku berpihak pada selingkuhan ku" ucap Zayn. Aku dan Gigi langsung tertawa. "Aku pun berpihak pada adik ipar ku ini. Sorry not sorry, Hazza"

"Well... Sudah berapa orang yang memihak padaku, honey?" Tanyaku sambil menaikkan salah satu alisku.

"S e m u a. Okay, tak masalah. Masih ada Audrey yang akan berpihak kepada ku" jawab Harry percaya diri. Terserahlah.

Dan kami melanjutkan obrolan kami di ruang tengah sambil menunggu kedatangan uncle-uncle Audrey yang lainnya.

~•~•~•~••~~•~•~•~

Don't forget to

Vote

And

Comment

Love , F.

Sorry. [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang