23 - a day with Harry!

204 36 6
                                    

Harry pov

"Barbz...Barbara" ucapku sambil menggoyangkan tubuhnya pelan karena dia masih tertidur.

"Uhmm..ada apa Harry? Jangan menganggu ku. Aku masih mengantuk" ucapnya yang berusaha memasuki alam mimpinya lagi.

Rencananya hari ini aku akan menghabiskan seharian penuh bersama Barbara. Dan aku berharap tidak ada pengganggu seperti waktu itu lagi.

"Ayo bangun, sayang... Aku sudah membuatkan segelas susu dan beef steak untuk mu" ucapku mengusap kepalanya.

"What? Beef steak? Sejak kapan kau bisa memasak steak?" Tanyanya dengan mata yang melebar ke arahku.

Aku menggaruk belakang leher ku yang sebenarnya tidak gatal. "Hehe... Sebenarnya yang memasak beef steak itu Emma. Bukan aku. Aku hanya menuangkan segelas susu di gelas mu" jelasku padanya. Barbara terkekeh dan menggeleng pelan.

"Yasudah, aku akan mencuci muka dan menggososk gigiku terlebih dahulu. Kau duluan saja" ucapnya yang langsung bangkit dari posisi tidurnya.

"Tidak. Aku akan menunggu mu disini" ucapku tersenyum dan berjalan ke arah sofa yang ada di kamar kami.

Setelah berkutat dengan aktifitasnya di kamar mandi, akhirnya Barbara ke luar dari kamar mandi dan masih menggunakan pajamas nya.

"Good morning keriting" ucapnya yang langsung mencium pipi kiri ku dan di akhiri tepat pada bibir ku. Aku selalu suka morning kiss dari Barbara.

"Good morning too, mommy" ucapku yang mencium seluruh bagian mukanya. Kebiasaan ku.

"Ahahah...stop it curls. Ayo kita ke bawah!! Perutku sudah berisik minta di isi. Hahaha" ucapnya sambil sedikit tertawa. Manis.

"C'mon" ucapku yang langsung menggandeng tangan kanannya dan mengajaknya ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, aku melihat Emma yang sedang menata piring di meja makan. Aku menarik kursi untuk Barbara. Dia tersenyum dan mengucapkan terima kasih padaku.

"Terima kasih Emma" ucapnya tersenyum manis ke arah Emma. Setelah Emma membalas senyuman Barbara, dia langsung menuju ke arah halaman belakang untuk membersihkan tanaman-tanaman yang berada di sana.

Aku dan Barbara mulai menyantap sarapan kami. Ku rasa pagi ini Barbara tidak bisa melunturkan senyumannya.

"Kau kenapa tersenyum sendiri sih, Barbs?" Tanyaku karena penasaran. Dia menggeleng.

"Tidak apa-apa. Aku hanya...senang karena bisa kembali lagi ke sini. Menikmati semua waktu ku bersama mu lagi. Itu sebab nya aku tersenyum" jelasnya. Aku hanya terkekeh dan menangguk.

"Kau tahu? Steak buatan Emma adalah favorite ku. Kalau bisa, aku ingin Emma membuatkan sepuluh piring steak dalam sehari, hanya untukku. Hahaha" ucapnya sambil mengunyah potongan steak ini.

"Kau tak takut gendut, eh?" Tanyaku sambil terkekeh. Dia menggeleng (lagi)

"Kalau pun aku gendut. Kau kan masih tetap sayang padaku. Jadi buat apa aku takut gendut?" Jawabnya. Ah, dia memang tau apa yang akan aku jawab jika dia memang benar-benar gendut nanti.

Barbara pov

Saat sedang berbincang-bincang sekaligus bercanda di meja makan bersama Harry. Tiba-tiba dia langsung menatap mataku. Karena bingung, aku pun langsung menanyakannya kepada Harry.

"Kenapa kau menatap ku seperti itu?"

"Uhm? Tidak, aku hanya rindu pada mu. Sebulan tanpa mu terasa sangat lama. Seperti sudah satu abad" jelasnya. Aku mengerutkan kening ku lalu tertawa mendengarnya.

Sorry. [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang