29 - i see you

137 23 10
                                    

3 years later...

Barbara pov

Kalian tahu? Kemarin adalah hari anniversary aku dan Harry. Ahh... Dia roma-- ralat. Dia sangat romantis semalam!! Dia mengajak ku dinner di restaurant dan memesan ruangan vvip khusus untuk kita bertiga. Iya. Aku, Harry dan putri kecil kami.

Usia pernikahan ku dan Harry sudah empat tahun. Tapi dia tidak pernah berlaku beda kepada ku. Dia masih seperti Harry yang aku kenal lima tahun yang lalu. Ya, dari saat kita masih berpacaran.

Dan kau tahu? Usia Audrey sekarang sudah tiga tahun. Dia tumbuh menjadi putri yang sangat cantik dan pintar. Dia sudah bisa berjalan, ya walaupun terkadang masih jatuh. Dan benar perkataan kedua bocah kembar sewaktu di rumah sakit waktu itu. Rambut Audrey akan berwarna brunette dan bergelombang. Untuk usia anak dua tahun, rambutnya bisa di katakan tumbuh dengan cepat.

"Daddy" ucap ku sambil berjalan turun ke ruang santai mencari Harry. Menjadi sedikit aneh ya jika aku sekarang memanggil Harry dengan sebutan daddy semejak kehadiran Audrey. Hahaha.

"Eh? Hey darling!" Ucap Harry yang melihat ku masuk ke dalam ruangan ini. Aku melihat dia yang sedang bermain bersama Audrey. Aku tersenyum dan berjalan menghmpiri mereka berdua.

"Uhmm.. Aku ingin pergi sebentar. Ehh... Mungkin akan lama, sampai malam. Mungkin? Tapi aku janji tidak akan pulang hingga larut malam!" Izin ku kepadanya. Dia terkekeh dan mengusap kepalaku.

"Sshht...kau mau kemana sih? Menemui Niall, hm?" Tanya Harry. Dengan cepat aku menggelengkan kepalaku. Karena pada kenyataannya aku memang tidak mau menemuinya.

"Lalu?"

"Uhm, fashion show. Hahaha. Aku akan menampilkan hasil rancangan ku untuk akhir tahun ini. Rencananya aku akan membawa Audrey, bagaimana? Boleh?" Tanyaku penuh harap sambil menatap matanya. Dia berfikir sebentar. Ah! Terlalu lama.

"Uhm, yasudah kalau tidak boleh juga tidak apa-apa aku akan minta Olivia yang menggantikan ku" ucapku tersenyum ke arahnya. Dia terkekeh dan menarikku ke dalam pelukannya. Jadi aku memeluknya dari samping.

"Siapa yang melarang mu, sayang? Pergi lah. Aku akan menyusul nanti. Aku ingin kau mempersembahkan yang terbaik di sana,Okay? Aku harus menemui Liam dulu" jelasnya. Aku tersenyum dan semakin memeluknya erat.

"Thank you Edward!! Yasudah sini Audreynya aku akan mendandani nya dulu" ucapku tersenyum dan langsung mengambil Audrey yang ada di pangkuannya.

"Ingat! Anakku masih tiga tahun jangan dandani dia seperti tante-tante yang sedang mencari berondong untuk di jadikan simpanannya. Mengerti?" Ucapnya sambil menatap ku tajam. Aku terkekeh.

"Tenang saja. Aku akan mendandaninya lebih menor dari seorang tante-tante. Dia akan ku dandani dengan blush on dan eye shadow yang tebal. Bahkan sangat tebal. dan memakaikannya lipstick merah menyala ku. Dan yaaa.. Mungkin juga baju yang pendek. Bagaimana? Dia akan cantik kan?" Kekeh ku dan sedikit berlari ke arah tangga.

"DON'T YOU DARE, BARBIE!!" Teriaknya. Aku semakin tertawa. Yang benar saja mana mungkin aku mendandani Audrey seperti tante-tante yang menor? Aku tidak mau anakku sesat.

Aku berjalan ke kamar dan langsung menutupnya. Aku mencarikan gaun berwarna putih.

Aku memakaikan gaun tadi di tubuhnya dengan cekatan. Ahh... Putri kecil ku sangat manis. Ya, seperti mommy nya. Haha.

Aku tidak memberikan polesan yang macam-macam di kulit sensitifnya ini. Aku hanya membedaki wajahnya dengan bedak bayi. Dan menyemprotkan perfume bayi di bajunya. Perfect!

"Mom---a" ucapnya sembil tersenyum ke arahku. Aku membalas senyumannya dan juga mengusap pipi nya yang lembut.

"Kau ikut mommy untuk malam ini, okay? Jadilah gadis yang baik sayang. I love you" ucapku sambil mencium seluruh wajahnya. Dia tertawa geli.

Sorry. [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang