25 - Audrey first family time

194 26 11
                                    

Author pov

"Harry, kau berhutang padaku" ucap Barbara saat sedang bermain bersama Audrey. Harry langsung menatap ibu satu anak ini dengan tatapan kebingungan.

"Memangnya, aku meminjam uang mu ya?" Tanyanya dengan polos. Barbara memutar matanya malas.

"Berhutang itu bukan hanya soal uang saja, sayang. Kau berhutang janji dengan ku. Kau bilang kau akan mengundang mom, dad dan Gemma beserta Daisy dan Lily" ucap Barbara memelas. Seakan tersadar sesuatu, Harry langsung tertawa kecil.

"Baiklah, tuan putri... Aku mengaku jika aku lupa. Maafkan aku ya?? Haha. Baiklah aku akan mengabari mereka semua" ucap Harry yang langsung berkutat dengan ponselnya.

"Huh, dasar!!" Ucap Barbara sambil melirik Harry tajam.

"Sudah.. Dan mereka bilang akan sampai di sini sekitar dua jam lagi" ucap Harry setelah selesai dengan urusannya.

"Thank you daddy"

"My pleasure, baby girl. Hey!! Kau lupa mengundang satu orang lagi" ucap Harry dengan semangat.

Barbara langsung menatap Harry kebingungan. "Huh? Siapa?"

"Niall. Kau tidak mau mengundangnya kesini untuk mengunjungi mu?" Tanya Harry sambil menaikkan salah satu alisnya.

Barbara menepuk dahinya pelan. "Astaga!! Bagaimana bisa aku melupakannya?! Memang aku boleh mengundangnya kesini? Kau tidak keberatan?" Tanya Barbara memastikan dan menatap Harry penuh Harap.

"Huh? Untuk apa aku kebratan? sudah cepat kau mau menele--" dengan cepat Barbara langsung memotong ucapan Harry.

"Baiklah...baiklah...ayo kita telepon uncle Niall sekarang, Auddy" ucap Barbara sambil merebut ponselnya yang sedang berada di tangan Harry. Dan 'Auddy' adalah panggilan kesayangan Barbara untuk Audrey.

* on the phone *

"Hella, Barbz!!"
"Uh? Hei, blondie... Kau sedang sibuk tidak hari ini?"
"Uhm...kurasa tidak. Memangnya ada apa?"
"Kau akan aku kenalkan dengan seseorang. Mau tidak?"
"Oh tidak, terima kasih Barbz. Kau akan mengenalkan seorang gadis lagi, kepada ku, kan?"
"Eh? Ya tentu saja bukan!! Aku tidak berbakat untuk menjadi mak comblang, Mr.Horan yang terhormat"
"Lalu? Kau akan mengenalkan ku kepada siapa, lagi?
"Sudah, kalau kau penasaran, datang saja ke tempat ku sekarang. Nanti akan ku kirimkan alamatnya pada mu. Kau mau kan? Aku janji kau tidak akan menyesal saat tahu siapa yang akan aku kenalkan"
"Okay, okay...baiklah sweetie, aku akan ke tempat mu sekarang. Cepat kirimkan alamatnya ke padaku, okay?"
"Aye!! Aye!! Horan!!. See ya!"
"See you too, sweetie"

* end call *

"Apa akah Niall mau datang ke sini?" Tanya Harry memastikan. Aku tersenyum dan mengangguk. Lalu langsung mengirimkan alamat rumah sakit ini kepadanya.

Lalu aku dan Harry menghabiskan waktu dengan bermain bersama Audrey sambil menunggu kedatangan mereka semua.

Saat sudah cukup lama bermain bersama, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruang rawat ku. Aku menyuruh Harry untuk membukakannya.

"Hi....blondie!!!! I miss you so much!!" Ucapku saat tahu siapa yang datang. Dia terkekeh dan cukup terkejut saat melihat seorang bayi perempuan yang ada di dekapan ku ini.

"Wait...kau sudah melahirkan?!!" Tanyanya memastikan. Aku dan harry tertawa kecil karena melihat ekspresi wajahnya saat ini.

"As you see uncle" ucap Harry yang langsung menepuk pundak Niall.

"Oh my...she will be a new angel for me" ucap Niall sambil mengusap pipi tembam Audrey.

"But she always be our princess" ucapku dan Harry berbarengan. Lalu tawa kami bertiga langsung pecah.

Sorry. [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang