14 - you've changed

242 40 14
                                    

BARBARA

Semalam, Harry sudah menjelaskan semuanya. Aku masih enggan untuk memaafkannya. Aku hanya diam saat dia menjelaskan semuanya padaku. Dan setelah dia menjelaskan semuanya, aku langsung membaringkan diriku di tempat tidur dan langsung memasuki alam mimpiku.

Dan pagi ini aku akan tetap menjalankan tugasku sebagai seorang istri untuk melayani suaminya. Aku sedang membuatkan Harry sarapan.

Tak butuh waktu lama dua telur mata sapi dan daging bacon asap sudah di sajikan di meja makan.

Harry turun dari tangga dan langsung memelukku dari belakang. Aku diam dan masih malas berbicara dengannya.

"Good morning, Honey" ucapnya dengan suara khas bangun tidurnya.

"Morning" aku langsung melepaskan pelukan Harry dan berjalan ke arah maja makan lalu memakan sarapan ku.

"Kau masih marah padaku, Barb?" Tanyanya duduk di hadapanku aku menjawabnya dengan menggelengkan kepala ku.

"Bicaralah, Barb " ucapnya sambil mengambil tangan ku yang sedang memegang garpu.

Aku hanya diam dan terus menatap makanan ku ini. "Ayolah Barb bicara padaku"

"Aku tidak marah padamu. Lepaskan tanganku dan makan sarapan mu. Aku mau ke kamar dulu" ucapku dingin dan langsung berjalan ke arah kamar meninggalkan Harry disana sendiri.

HARRY

sial. Ini semua karena ulah sekertaris baruku. Aku sudah meminta maaf pada Barbara dari semalam. Tapi apa yang aku dapatkan? Bukannya maaf darinya dia hanya mendiamiku sejak semalam.

Rencananya hari ini aku akan libur dari kerjaku dan ingin menghabiskan waktu hari ini berdua dengan Barbara dan anakku yang ada di dalam perutnya.

Setelah selesai menghabiskan sarapanku, aku langsung mengambil piring sarapan punya Barbara dan membawanya ke kamar. Barbara belum menghabiskan sarapannya tadi.

Aku langsung masuk kedalam kamar dan menemukan Barbara sedang duduk di balkon kamar dengan peralatan gambarnya.

Kebiasaan Barbara jika sedang ingin menyendiri, dia pasti akan menggambar desain-desain baru untuk gaun di butiknya.

"Barb, ini makan sarapan mu. Aku mau kau menghabsikannya. Aku tidak mau kau sakit" ucapku yang langsung duduk di sampingnya.

Diam. Dia masih sibuk dengan gambar-gambarnya dan ku rasa dia tidak menyadari keberadaanku disini. Ku panggil sekali lagi akhirnya dia menoleh ke arahku dan tersenyum.

Wait...what?! Barbara tersenyum padaku? Apa itu artinya dia sudah memaafkanku? Semoga saja.

BARBARA

Aku pergi ke kamar sekedar untuk menenangkan pikiran ku. Setelah ku pikir-pikir apa salahnya jika aku memaafkan Harry sekarang. Mungkin setelah aku memaafkannya dia mau berubah dan tak ingin mengulanginya lagi.

Saat aku sedang menggambar di balkon kamarku Harry memanggil namaku. Aku menoleh ke arahnya dan tersenyum. Lihat lah ekspresi wajahnya menjadi sangat bingung sekarang.

"Aku sudah memaafkanmu" ucapku yang langsung menaruh buku-buku gambarku dan langsung memeluk tubuh Harry.

"Eh? K-kau serius? Kau tidak bercanda kan, Barbs?" Tanyanya. Aku mengangguk dan masih memeluknya.

"Aku serius, Harry"

"Terimakasih. Aku menyayangi mu. Maafkan sikapku yang kemarin" aku hanya mengangguk mendengar semua ucapannya.

"Baiklah, sekarang kau mandi dan aku akan mengajakmu ke suatu tempat. Rencananya aku akan libur kerja" ajaknya. Aku mengangguk dan langsung membereskan alat-alat menggambarku dan masuk ke dalam kamar.

HARRY

Barbara sedang mandi dan aku menunggunya sambil menonton televisi. Tiba-tiba ponselku bergetar menandakan sebuah pesan masuk.

From: Jane
Harry, kau harus ke kantor sekarang. Kau ada meeting nanti jam sepuluh pagi. Dan masih banyak pekerjaan yang harus kau selesaikan.

Aku memutar mataku malas. Itu artinya aku tidak jadi menghabiskan waktu di hari ini berdua bersama Barbara.

Barbara keluar dari kamar mandi dan langsung menuju meja riasnya. Aku langsung menghampirinya dan berdiri tepat di belakangnya.

"Uhmm...Barb, aku rasa kita harus membatalkan rencana kita. Aku janji akan menggantinya di lain waktu" ucapku sambil memegang pundaknya.

"What?! Kenapa? Apa kau takut aku kelelahan karena berjalan-jalan nanti? Kalau iya tenang saja. Karena aku tidak akan membiarkan little Styles ini kelela--" dengan cepat aku memotong ucapan Barbara.

"Astaga!!! Bagaimana cara aku menjelaskan kepada Barbara soal ini? Aku tahu dia pasti akan kecewa. Tapi aku juga harus bekerja. Sial! Mana yang harus aku pilih?!" Batinku bertanya-tanya.

"B-bukan begitu, Barb. Aku percaya padamu kalau kau akan menjaga little Styles dengan baik. Tapi...ini masalah pekerjaan ku. Kau tidak apa-apa kan kalau kita menggantinya dilain waktu?" Ucapku menjelaskan yang sebenarnya. Terlihat aura kesedihan langsung di wajahnya.

"Hei..jangan bersedih, okay? Aku akan menggantinya di lain hari. Promise!" Dia langsung menganggukkan kepalanya lemah.

"Yasudah, sana mandi dan berangkat lah. Aku mengerti, yaa...walaupun aku sedikit kecewa. Tapi kau benar. Kita bisa menggantinya di lain waktu" ucapnya dengan senyuman yang terkesan dipaskakan.

Aku berjalan mendekatinya dan langsung mendekap tubuhnya erat lalu mengelus kepalanya.

"I love you Barbara Styles" ucapku tersneyum ke arahnya.

"And i love you more Mr.Styles"

***

BARBARA

Sekarang sudah pukul dua belas malam, Harry belum juga kembali ke rumah. Dia bilang tadi siang ada meeting kan? Tapi apa iya meeting selama ini?

Dan disinilah aku, di ruang tamu menunggu kedatangan Harry. Seperti biasa, aku tidak akan tidur kalau Harry belum pulang.

Saat aku sedang menonton televisi seseorang membuka pintu dengan keras. Aku melirik ke arah pintu dan mendapati Harry disana.

"Hai, Harry!!" Ucapku yang langsung memeluk tubuhnya. Dia langsung melepaskan pelukanku kasar.

Aku menatapnya keheranan. "Kau...ada apa dengan mu?" Dia berjalan melewatiku dan langsung duduk di sofa.

"Harry! Jawab pertanyaanku!!"

"Diam lah, Barb! Aku sedang pusing! Tidak bisakah kau diam sebentar?!"

"Jawab pertanyaanku! Kau habis dari mana?! Kau habis ke dalam club yaa?!!"

"Aku bilang diam ya diam!!" Ucapnya sambil menggebrak meja yang ada di depannya. Matanya memerah akibat alkohol. Sial! Kenapa dengan Harry?!

"Kau tidak pernah sekasar ini padaku, Harry. Aku membencimu!! You've changed!!" Ucapku yang langsung berlari masuk ke dalam kamar.

~•~•~•~••~~•~•~•~

Don't forget to

Vote

And

Comment

Love, F.

Sorry. [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang