1 month later...
"Harry!!! Harry!!! Cepat kesini!! Bantu aku, Harry!!!" Teriakku dari dalam kamar.
"Apa?! Ada apa, Barbz?! Kau kenapa?!" Tanyanya panik dan berlari ke dalam kamar.
"Hhhh...aku..aku mulas Harry!! Aaa!! Aku tidak tahan lagi!! Hhhh!!!" Ucapku yang berusaha menahan rasa sakit ini dan tetap berusaha untuk menarik nafas yang dalam.
"Ish! Kau ini kenapa sih?! Mulas ya ke kamar mandi, bodoh!! Aku sedang memasak tadi" ucapnya yang langsung berjalan mendekat ke arahku.
"Kau yang bodoh!!! Aku mau ke rumah sakit! Sekarang!! Kalau tiba-tiba aku melahirkan sekarang bagaimana?!" Teriak ku sambil sedikit menjambak rambutnya.
"Kau lebih bodoh!! Kalau ternyata kau hanya ingin membuang air saja bagaimana?! Kau tidak malu saat kita datang kesana dan bertemu dengan dokter lalu dia bilang anak kita masih akan lahir dua minggu lagi, dan dia bilang kau hanya perlu ke kamar mandi?!" Teriaknya yang sepertinya mulai kesal bercampur panik.
"Tapi, Harry!! Ayo aku mohon...percaya padaku kalau aku akan melahirkan sebentar lagi" ucapku yang sudah mulai terisak karena menahan rasa sakit.
"Iihh...ya sudah, tunggu dulu aku mau mematikan kompor!! Jangan bergerak, okay?!" Ucapnya yang langsung berlari ke lantai bawah sekedar mematikan kompor.
Lalu Harry masuk ke dalam kamar lagi dan segera menuntunnku ke luar rumah dan berjalan menuju mobil.
Di dalam mobil aku tak henti-hentinya mengeluh kesakitan bahkan Harry sempat kesal dengan ku. Katanya aku terlalu berisik dan semakin membuatnya panik. Akhirnya aku pun mencoba untuk diam dan tenang.
Perjalanan ke rumah sakit bisa dibilang cukup lama, karena bisa memakan waktu sekitar lima belas menit itupun kalau jalanan lancar. Kalau macet bisa jadi setengah jam.
"Sampai, Barbz" ucapnya yang sudah memarkirkan mobil dan sedang mematikan mesinnya.
"Bantu aku berdiri, idiot!" Ucapku yang langsung refleks menjitak kepalannya.
"Iya, iya. Tunggu ya" ucapnya yang langsung membuka pintu mobilnya lalu berjalan ke arah pintu disampingku.
"Ayo" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
Aku membalas uluran tangan Harry lalu kami langsung menuju ke ruangan dokter yang menangani ku.
Kami memang mendapatkan hak VIP. Dokter itu bilang kalau kapan pun kami mau check kandungan atau sudah ada tanda-tanda ingin melahirkan tidak usah mengantri. Langsung saja bertemu dengannya. Itu semua kami dapat karena dokter tersebut adalah sahabat nya mom ku. Aku tahu tindakan ini tidak sopan. Tapi apa boleh buat, dokter itu sendiri yang bilang. Jika itu termasuk pelanggaran salahkan dia, jangan kami.
"Siang dok" ucap Harry tersenyum sambil membuka pintu ruangan dokter tersebut dan tak lupa tangan kirinya yang masih menggenggam tangan kanan ku.
"Eh? Styles? Ada apa? Silahkan duduk" ucapnya yang langsung menyambut kedatangan kami. Aku dan Harry langsung menuju kursi yang ada di depan mejanya.
"Aaa!! Harry ini menyiksaku!!" Ucapku setengah berbisik pada Harry.
"Eh? Kau kenapa Barbara?" Ucap dokter itu yang sepertinya mendengar ucapanku barusan. Sial!
"Dia mengeluh mulas dan sakit perut sejak tadi pagi dok. Jelaskan padanya bahwa itu hanya butuh ke kamar mandi" ucap Harry asal yang langsung ku balas dengan cubitan di lengan kirinya. Dia mengaduh kesakitan.
"Uhm...sepertinya harus kita lakukan pemeriksaan terlebih dahulu" ucap dokter itu. Lalu aku mengikutinya ke kasur pemeriksaan.
"Astaga...sudah, langsung saja kau masuk ke ruangan rawat inap. Hanya tinggal menunggu enam sampai delapan jam lagi kau akan melahirkan, Barbara" ucapnya yang masih fokus berkutat dengan alat usg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry. [H.S]
Fanfiction[slow updates] Mereka bisa di bilang keluarga yang bahagia. Tapi itu dulu.jauh sebelum semuanya menjadi seperti saat ini. Jauh sebelum semua masalah itu datang. Apakah mereka bisa mempertahankan keluarga mereka? Atau....sebaliknya??