Barbara pov
Hari ini tepat sebulan lebih seminggu aku meninggalkan Harry sendirian di rumah. Aku penasaran dengan keadaan Harry setelah aku tinggal selama sebulan ini.
Rencananya siang ini aku akan kembali ke rumah. Jauh darinya selama lebih dari satu bulan membuatku sangat kesepian. Untunglah ada Niall yang selalu siap menemaniku kapanpun aku membutuhkannya. Ah! I love you, bro.
"Semuanya sudah beres? Tidak ada yang tertinggal?" Tanya Niall sambil membantuku membereskan baju-bujuku dan memasukkannya kedalam koper.
"Tenang saja. Semua sudah selesai dan aku yakin tidak ada yang tertinggal. Kalaupun ada kan bisa aku ambil lagi kesini sekaligus mengunjungi mu" ucapku tersenyum kearahnya.
"Yasudah, sana mandi. Sudah hampir jam dua siang ini, Barbz. Kau calon ibu yang jorok. Hahaha" ucapnya sambil tertawa lepas. Aku berjalan ke arahnya dan menjitak kepalanya sedikit kencang.
"Jangan berbicara yang sembarangan, okay? Baiklah aku akan mandi dulu. Jangan mengintip yaa pirang" ucapku yang langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
***
"Ayo...Ni!!!! Aku sudah siap" ucapku saat sedang menyemprotkan parfum ke badan ku.
"Eh? Sudah siap? Okay, ayo kita pulang!! Hahaha" ucapnya yang langsung menggengam tangan kananku dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya membawa koper kecil ku ini.
"Let's go!!"
Lalu aku dan Niall pun langsung turun ke lobby apartement dan langsung berjalan ke parkiran.
Niall menaruh koper dan barang-barangku yang lain di bagasi mobilnya. Sehabis itu dia langsung membukakan pintu mobilnya untukku.
Tak lama kemudian, Niall langsung menjalankan mobilnya menuju ke rumahku.
Tak butuh waktu lama, hanya sekitar lima belas menit. Aku dan Niall sudah sampai di halaman rumahku.
Ku lihat dari kejauhan Harry sedang berkutat dengan tanaman-tanaman hiasnya yang sedang ia siram.
Niall membukakan pintu untukku dan juga langsung menurunkan barang-barangku dari bagasi mobilnya.
Harry yang menyadari mobil asing telah masuk ke dalam pekarangan rumahnya langsung menengok ke arahku dan juga Niall.
Dia langsung melempar selang air yang sedang dia pegang saat melihat kehadiranku di sini.
Dia sedikit berlari ke arahku. Astaga, entah kenapa aku ingin tertawa saat moment ini berlangsung. Aku jadi membayangkan kalau Harry adalah seorang tukang kebun yang bekerja di rumah ku dan dia langsung berlari menyambutku saat tahu majikannya sudah pulang. Astaga!!! Kau istri biadab Barbs.
"Barbz, is that you?!" Tanyanya yang langsung memegang pundakku dan sedikit mengguncangnya. Aku hanya terkekeh dan mengangguk. Tak lama kemudian aku langsung memeluk tubuh Harry dengan sangat erat. Persetan dengan bajunya yang basah.
"Oh my god... I miss you so much honey" ucapnya sambil menggoyangkan tubuh kami ke kiri dan ke kanan layaknya seorang anak umur lima tahun yang sedang berpelukan.
"I miss you too, Edward" ucapku. "Lihat? Aku pulang. Aku disini bersamamu. Kau sudah berubah kan? Kau benar-benar menjadi Harry yang Barbara kenal kan?" Ucapku yang langsung melepas pelukannya dan menatap matanya dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry. [H.S]
Hayran Kurgu[slow updates] Mereka bisa di bilang keluarga yang bahagia. Tapi itu dulu.jauh sebelum semuanya menjadi seperti saat ini. Jauh sebelum semua masalah itu datang. Apakah mereka bisa mempertahankan keluarga mereka? Atau....sebaliknya??