[Chapter Enam]

4.4K 430 64
                                    

LEVI POV

Setelah mendengar penjelasan Hana mengenai ciri-ciri seseorang yang tidak dikenalnya itu, perasaan geram menyelimuti diriku. Tangan kiriku mengepal diatas sofa.

EREN!

Sudah bisa dipastikan, bocah kampret itu sekarang berada di depan pintu apartemenku.

Kenny yang sepertinya melihat kegeramanku datang mendekat kearahku.

"Levi? Ada masalah?" tanyanya sembari mengangkat Hana dari pangkuanku dan menggendongnya dengan satu tangannya, Hana reflek berpegangan erat di pundak Kenny.

"Aku keluar dulu sebentar" jawabku datar, sembari berdiri dan bergegas menuju lorong pintu depan—membuat Erwin, Mike, Farlan dan Isabel menatapku heran.

[Meanwhile..]

READER POV

Aku terbangun dengan rasa pusing di kepalaku. Tak hanya itu, kedua mataku tertutup kain dan kedua tanganku tidak bisa digerakkan, seseorang sepertinya mengikat tanganku dengan seutas tali di belakang tubuhku.

Aku di dudukkan diatas kursi entah sudah berapa lama, karena hanya sakit yang kurasakan disekujur tubuhku yang berbalut pakaian yang sama seperti Hana pakai di hari ulangtahunnya hari ini—Ya, aku dan Hana memakai baju yang sama hari ini.

Tunggu, sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri? Dan dimana ini?

Hana? Oh god, apa dia baik-baik saja sekarang?

--Flashback--

Aku bergegas menuju pintu depan yang kulihat sudah agak terbuka sedikit itu, saat aku membuka lebar pintunya. Tampak seseorang yang sangat kukenal berdiri dibalik pintu dengan posisi membelakangiku.

Lelaki berambut coklat yang hari itu memakai hoodie hitam dan celana jeans biru dengan sepatu snickers biru tak berapa lama menoleh kearahku.

"(Y/N), lama tidak berjumpa..." ucapnya saat ia berbalik arah dan berdiri tepat dihadapanku.

Nafasku tercekat.

Aku melangkah keluar dari pintu dan menutupnya perlahan, kudorong dada Eren agar ia tidak berdiri tepat di depan kamar apartemenku dan Levi, karena kutahu Levi akan sangat geram melihat kehadirannya disini.

"Eren? Kau.....sudah kembali?"

PLAK

Tamparan manis melayang tepat di pipi kanannya sebelum ia bisa menjawab pertanyaan dariku.

"Mengapa kau pergi meninggalkan Mikasa? Sudah bertahun-tahun ia mencarimu, Eren!" ujarku—mencoba menggantikan peran Mikasa yang mungkin akan melakukan hal yang sama jika ia bertemu Eren sekarang.

Bagaimana tidak? Eren menghilang tanpa kabar sejak aku keluar dari rumah sakit beberapa tahun yang lalu, mungkin 7-8 tahun yang lalu? Hati wanita mana yang tidak hancur jika dirinya dibiarkan menunggu selama itu?

Kulihat Eren memegang pipinya yang mungkin masih terasa panas akibat tamparanku. Dua mata emeraldnya menatap lurus kearahku, tangan kanannya tiba-tiba meraih pergelangan tanganku dan mengangkatnya keatas.

"Mikasa katamu? Gadis yang kucintai itu kau, aku tidak pernah peduli padanya" ucapnya setengah berteriak.

Aku mencoba melepas genggamannya tetapi tidak bisa, ia malah makin menggenggamnya erat. Kontak mata masih terjalin dan satu yang kurasakan, tatapan mata Eren tidak seperti dulu.

Levi x Reader | Shorty's Little Family (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang