[Chapter Tiga Puluh Delapan] [End]

3K 177 31
                                    

"Matikan! Nanti bisa ketahuan!" teriak Hanji dengan satu tangan hendak menggapai layar touchscreen Levi dan menekan tombol merah.

"Hanji, hati-hati kue yang kau bawa nanti jatuh!" omel Erwin.

Levi memberikan death-glarenya kepada Hanji. Ia menjauhkan handphone-nya dari jangkauan tangan wanita berkacamata itu.

"Hei, kau tidak bisa seenaknya mematikan panggilan video (Y/N) sembarangan seperti itu!"

Mike yang masih menggenggam erat barang bawaannya ikut angkat bicara "Lalu bagaimana? Tidak diangkatpun pasti (Y/N) curiga disana."

Semua terdiam, masih dengan panggilan video berbunyi dari handphone Levi bergema di dalam lift.

"Aku ada ide Ayah!" ujar Hana setengah berteriak. Alis Levi terangkat satu disusul tatapan om dan tantenya, mencoba menerka apa yang akan diperbuat anak perempuan kesayangan keluarga Ackerman itu.

Meanwhile~

Reader POV

"(Y/N)-san? Ada apa? Kau terlihat gelisah."

Leo berdiri dipintu depan sambil menggendong Kenny. Aku tersenyum saat melihat tangan mungil Kenny mulai bermain-main dipipi Leo.

"Levi tidak mengangkat panggilan videoku, dia pergi dengan Hana sejak pagi tapi belum mengabariku." ucapku sambil mendekatinya dan menangkap jemari Kenny.

Pintu depan Apartemenku masih terbuka karena aku kembali dengan terburu-buru tadi. Sebentar lagi pasti Isabel kembali kesini untuk menjemputku.

"Begitu." jawab Leo singkat. Ia terlihat ingin menenangkanku, namun dengan cara tidak mengatakan apapun.

Aku kembali menekan tombol panggilan video dan menunggu entah sampai berapa lama.

"(Y/N)-san! Ayoooolah, aku sudah siapkan bahan-bahannya. Kak Farlan juga bilang akan membantu." ucap Isabel yang benar saja kembali untuk menjemputku, sambil kembali menarik lenganku.

Aku sempat terkejut mendengar nama Farlan ikut disebut dalam latihan masak memasak.

"Eh Farlan?"

Aku sempat terdiam ditempat, pandanganku kembali ke panggilan video yang tidak kunjung diangkat. Sebelum akhirnya Leo mendorong pelan tubuhku keluar pintu sambil berujar "(Y/N)-san sebaiknya pergi sekarang, Levi-san mungkin sedang mengisi bensin atau semacamnya yg membuat ia tidak bisa menjawab panggilan telepon."

Ada apa dengan mereka sebenarnya?

**
3rd Person POV

Leo sempat celingukan beberapa saat, sebelum ia kembali menghubungi Hana dan memberitahu bahwa semuanya bisa masuk sekarang.

Dimulai dengan kemunculan Levi yang disambut Leo dengan senyum tipis. Sedang sang calon mertua lebih terfokus dengan Kenny yang ada digendongannya.

"Levi-san selamat datang."

Tangan Kenny mencoba menggapai Ayahnya yang kini berada dihadapannya. Membuat Leo perlahan menaruh bayi berumur 7 bulan itu didekapan Levi.

"Ahhh Leo! Ayooo bantu kami menyiapkan ini semua!" teriak Hanji yang datang dengan kue ditangan, disusul Erwin dengan banyak balon ditangan yang diikat masing-masing dengan seutas pita. Leo mengambil kumpulan balon itu dari tangan Erwin yang dibalas dengan usapan dikepala. Setelah itu perhatian Erwin langsung tertuju pada Kenny, ia malah bermain cilukba dengannya.

"Om Mike? apa yang ada di plastik yang kau bawa?"

"Hiasan untuk ditempel di dinding."

Leo dan Mike berjalan beriringan, meninggalkan Erwin dan Levi dipintu masuk yang kini bermain-main dengan Kenny.

Levi x Reader | Shorty's Little Family (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang