ERWIN POV
Aku berlari menghampiri (y/n) dan Levi.
Kulihat darah mulai merembes di bagian atas dada sebelah kanan (y/n)
"Damn it! Erwin, apa yang harus aku lakukan?!"
"Erwin-san..."
"Aku akan mengantar kalian ke rumah sakit, (y/n) kau harus tetap sadar!"
(y/n) menganggukkan kepalanya pelan.
Dengan cepat aku membantu Levi memapah (y/n) kearah mobilku, ia kemudian duduk bersandar di pundak Levi sambil menahan rasa sakitnya.
"(y/n), kau akan baik-baik saja" ucap Levi berulang kali sambil mencium kening (y/n).
Sebelum memacu kendaraanku menuju rumah sakit, kubuka kotak P3K-ku lalu kuberikan segulung perban dan alkohol pada Levi.
"Erwin, nyawa (y/n) lebih berharga daripada satu mataku saat ini" ujarnya—tangannya menepis uluran tanganku.
"Levi...kau akan kehilangan matamu kalau tidak diberikan pertolongan pertama" ucapku memaksa.
(y/n) yang berada disamping Levi akhirnya ikut membenarkan argumentasiku.
"Aku masih bisa menunggu...kau tidak akan bisa menjagaku dan Hana hanya dengan 1 mata, Levi" ujarnya pelan.
Tak bisa menolak perkataan istrinya barusan, Levi dengan cepat mengambil alkohol dan perban ditanganku. Ia kemudian melingkarkan perban dimata kanannya yang tergores, sedang aku bersiap melajukan mobilku kearah rumah sakit.
**
LEVI POV
"Kami harus segera mengambil butiran peluru yang tersangkut di dada bagian atas nyonya Ackerman"
Aku refleks memegang erat tangan dokter yang akan beranjak pergi dari hadapanku.
"Apa itu akan membahayakan kandungannya?"
Dokter dan perawat saling pandang, mereka seperti ingin mengatakan sesuatu kepadaku daritadi tetapi tidak berani mereka katakan.
"Katakan saja" ucapku.
"Tuan Ackerman, untuk operasi seperti ini kami harus memberikan anestesi tetapi kami tidak bisa melakukannya jika kondisi pasien sedang mengandung"
"Jadi?"
Dokter dihadapanku menghela nafas singkat. Erwin yang sedari tadi berdiri disampingku ikut mendengarkan dengan seksama apa yang akan dikatakan dokter selanjutnya.
"Kau harus memilih antara keselamatan bayi atau istrimu"
Bahkan dengan 1 mataku saja aku bisa melihat wajah terkejut (y/n) yang sudah terbaring di tempat tidur.
"T-tentu saja aku memilih istriku!" ucapku tanpa pikir panjang.
"Levi! Aku bisa melakukannya! Tolong jangan kau biarkan mereka menyakiti bayi kita!"
(y/n), aku tahu kau akan mengatakan itu.
"(y/n)..tapi kau akan merasakan kesakitan selama proses operasi jika mereka tidak memberikan anestesi padamu.." ujarku pelan sambil mengusap pelan kepalanya.
Kedua matanya berkaca-kaca, tanpa mempedulikan luka tembaknya ia membawa tangan kanannya mengusap perutnya sendiri—berusaha melindungi janin anak kami yang sudah berumur 6 bulan itu.
"Levi....aku sangat menyayanginya, jangan lakukan itu Levi" lagi, kali ini penuh harap kalau aku akan berubah pikiran. Tetapi bagaimana dengan (y/n) kalau aku menolak tindakan anestesi?
![](https://img.wattpad.com/cover/81528194-288-k648915.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Levi x Reader | Shorty's Little Family (Modern AU)
Fanfiction**Cerita ini adalah sekuel dari Levi x Reader | You're My Only Shorty** Menceritakan tentang kehidupan (Y/N) dan Levi setelah mereka menikah. Kira-kira bagaimana kehidupan pernikahan antara (Y/N) dan Levi akan berjalan nantinya? Akankah Eren dan P...