[Chapter Dua Puluh Dua]

2.7K 192 136
                                    

[A/N = Ada warning sedikit diawal nih.....Author selipin sedikit lemon...gak lemon banget sih..tapi agak gawat juga kalo gak dikasih tau x'D seperti biasa ada tanda lemon berawal dan berakhirnya kok :'D 

Happy Reading~~ semoga suka dengan update-an kali ini yah^^

-vakashi10]

Malam itu Levi harus pasrah tidur sendirian, karena (y/n) segera masuk ke kamar Hana. Awalnya Hana bingung melihat kelakuan ibunya itu. Padahal beberapa menit sebelumnya kan dia memergoki ibu dan ayahnya melakukan perbuatan tak senonoh dengan pintu kamar terbuka.

(y/n) merasa bersyukur karena Hana tidak menanyakan apapun padanya. Hana malah terlihat senang saat dirinya bilang ingin tidur dikamarnya.

Hingga pada saat tengah malam, (y/n) merasakan sensasi aneh di tubuhnya. Entah mengapa ia sangat merindukan Levi. Ia ingin sekali mencium aroma tubuh Levi. Awalnya (y/n) ingin mengabaikannya dan memaksakan tidur. Tetapi tidak bisa, keinginannya untuk berdekatan dengan Levi sangatlah besar.

Saat itu pula dia menyesali perbuatannya.

Takut membangunkan Hana, (y/n) dengan sangat pelan menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Ia lalu berjalan keluar kamar dan masuk kekamarnya dan Levi yang untungnya tidak dikunci.

Tanpa pikir panjang (y/n) segera menuju ke sisi tempat tidur dimana Levi sedang tertidur pulas sambil memeluk guling. Tak berapa lama mata Levi terbuka setelah merasakan seseorang memeluknya dari belakang dan menciumi tengkuknya.

"Oi, brat..kupikir kau marah padaku" ucapnya pelan sambil mengelus lembut kepala istrinya itu.

👅🍋🍋👅

(y/n) hanya diam dan dengan cepat melahap bibir levi dengan bibirnya. Mata Levi membulat sempurna, ia tidak menyangka akan mendapat mimpi basah seperti itu.

Ya, Levi masih menyangka kalau itu hanya mimpi, mengingat (y/n) yang meninggalkannya sendirian tidur malam itu.

"Levi...aku ingin" ucap (y/n) setelah melepas ciuman panasnya.

Levi seakan terbangun dari mimpinya saat ia merasakan genggaman erat tangan (y/n) di burung gagahnya yang masih terlelap beberapa detik lalu.

"(y/n)? Kau sedang tidak bercanda kan?" ujar Levi sambil menatap lekat-lekat mata (y/n).

(y/n) tidak menjawabnya dengan perkataan, melainkan dengan gerakan. Dengan cepat ia membuat Levi terlentang dan duduk diatasnya.

Dibalik piyama tidur (y/n) itupun Levi melihat puting susunya sudah mencuat—memanggil untuk segera dikulum olehnya. Levi sudah tak bisa berpikir jernih lagi melihat semua itu. Ditambah ini pertama kalinya (y/n) yang memintanya duluan.

(y/n) menurunkan paksa celana tidur Levi hingga menampilkan burung gagahnya yang kini sudah tegak berdiri. Levi hampir saja muncrat ditempat saat melihat (y/n) tiba-tiba memijat alat kelaminnya itu perlahan keatas dan kebawah.

"Nghhh...(y/n)...a-ap"

Desahan Levi dihentikan dengan bibir (y/n) yang kembali mencium mesra bibir suaminya yang entah mengapa terlihat saat menggoda baginya malam itu.

Tangan Levi tidak tinggal diam, dengan sigap menurunkan 2 tali daster tipis pundak (y/n) kearah masing-masing lengannya. Matanya segera diberkahi dengan gunung indah milik (y/n) yang sedikit bergoyang karena gerakan tangannya. Levi memijit pelan gunung yang sudah menjadi miliknya sejak lama itu sebelum nanti ia tandai dengan bekas merah disetiap sisinya nanti.

💕💕💕

~~**~~

Hanji menatap Levi dengan heran, karena tidak biasanya sahabatnya itu mendatanginya sebelum masuk jam kerja.

Levi x Reader | Shorty's Little Family (Modern AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang